Berdasarkan salah satu referensi kami [1], yang paling penting untuk diperhatikan adalah susunan prioritasnya, karena porsi pengeluarannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing yang berbeda-beda.
Berikut ini porsi pengeluaran yang direkomendasikan.
Prioritas Pertama
Setiap kali mendapatkan penghasilan, prioritas pertama adalah untuk pengeluaran sosial (zakat dan shodaqoh). Besarnya mulai dari 2.5% – 10%. Mau lebih besar dari itu boleh-boleh aja. Makin besar, makin baik tentunya.
Prioritas Kedua
Prioritas kedua, untuk pembayaran utang. Usahakan banget ambil hutang dari kredit syariah atau KPR syariah ya sobat. Yaitu kredit cicilan tetap.
Nah, utang yang sehat itu tidak lebih dari 35% dari penghasilan bulanan.
Prioritas Ketiga
Prioritas ketiga adalah saving. Yang dimaksud dengan saving adalah tabungan dan investasi. Ini untuk simpanan dan pengembangan di masa depan. Usahakan besarnya minimal 10% ya. Tapi biasanya sih itu masih kurang. Saran kami sih, mulai dari 10%, lalu tingkatkan sampai 30%.
Prioritas Keempat
Sedangkan sisa dari semuanya boleh dihabiskan untuk biaya hidup. Porsinya sekitar 40-60%. Biaya hidup, usahakan sisanya saja setelah bersedekah, bayar utang, dan saving. Kita bisa spending dengan tenang, tanpa perlu merasa bersalah.
Baca Juga: Hijrah Bottom-UP