Ibadah yang Paripurna & Poin-poin Penting dalam Ibadah Haji

Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan ibadah yang paripurna karena menggabungkan amal materi, fisik, dan spiritual dalam satu tindakan ibadah. 

Dalil tentang Haji dapat ditemukan dalam Al-Quran dan Hadis. Dalam Al-Quran, Allah ﷻ berfirman:  

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.(QS Al-baqarah:196) 

Ini menunjukkan bahwa Haji adalah ibadah yang harus disempurnakan oleh setiap Muslim yang mampu. 

Dalam Hadis, Rasulullah ﷺ bersabda: 

 من حج فلم يرفث ولم يفسق رجع من ذنوبه كيوم ولدته أمه

“Siapa yang haji dan tidak berkata jorok dan berbuat fasik, maka akan keluar dosa-dosanya seperti hari dilahirkan dari ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Haji adalah perjalanan yang intens. Dalam perjalanan ini, seorang Muslim menghabiskan harta mereka untuk melakukan perjalanan ke tanah suci Mekkah, menunjukkan pengorbanan materi. Perjalanan Haji regular di Indonesia sendiri sudah menghabiskan biaya berkisar dari 49-60 juta rupiah tergantung embarkasi pendaftaran haji regular tersebut, sementara perjalanan Haji plus di Indonesia sendiri sudah menghabiskan biaya di atas 150 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa Haji merupakan ibadah yang sangat membutuhkan kesiapan dan pengorbanan finansial untuk melakukannya. 

Selama Haji, jamaah melakukan serangkaian ritual fisik. Ritual fisik ini termasuk Tawaf (mengelilingi Ka’bah tujuh kali) yang bisa memakan jarak sampai 7 kiilometer jika kita melakukannya dari lantai 3 Masjidil Haram, Sa’i (berlari tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah) yang menghabiskan jarak 2,8 kilometer per putaran, Melempar jumrah dimana jarak antara tempat melempar jumrah dan tenda mabit di Mina berkisar di antara 3-5 kilometer bagi jamaah Haji regular, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa Ibadah Haji merupakan ibadah yang membutuhkan kesiapan fisik yang baik. 

Namun, di atas semua itu, Haji adalah perjalanan spiritual. Dalam ibadah ini, seorang Muslim mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dengan berdoa, berzikir, dan merenungkan makna hidup dan tujuan mereka. Hal ini dibuktikan dengan disarankannya berdoa ketika melakukan wuquf di Arafah, memperbanyak talbiyah ketika masuk ke Mekkah, Shalat Idul Adha di Masjidil Haram, dan ibadah-ibadah lainnya disarankan untuk dilakukan ketika melakukan manasik Haji. 

Infografis – Haji : Ibadah yang Paripurna

Haji adalah contoh sempurna bagaimana ibadah dalam Islam melibatkan pengorbanan materi, fisik, dan spiritual. Ini adalah perjalanan yang mengubah hidup dan membawa kita lebih dekat kepada Allah ﷻ. Semoga Allah ﷻ membantu kita untuk mendapatkan panggilan ke rumahNya di tanah suci dan menjadikan siapapun dari kita yang sudah melaksanakan ibadah Haji mendapatkan Haji yang mabrur. 

Wallahu a’lam 

Referensi

 

 

Exit mobile version