Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi destinasi untuk wisata halal bagi turis lokal maupun internasional. Tapi sayangnya konsep wisata halal ini masih banyak di salah artikan lho. Masih ada yang menganggap bahwa pariwisata halal merupakan bentuk islamisasi saja terhadap suatu tempat wisata.
Padahal konsepnya tidak selalu demikian, karena masih minimnya terkait literasi pariwisata halal sehingga banyak orang memiliki anggapan yang kurang tepat.
Nah, sebenarnya apa itu pariwisata halal dan bagaimana konsep pariwisata halal yang sebenarnya?
Jika kita lihat dari konsepnya, dalam hukum islam (Fiqh), kata halal merujuk pada suatu perbuatan yang diperbolehkan. Sedangkan konsep pariwisata halal sendiri didasarkan pada prinsip-prinsip kehalalan dalam islam. Dengan konsep tersebut maka bisa kita sebut wisata halal pada dasarnya haruslah “Muslim Friendly Travel” jadi konsep ini menekankan pada pengalaman wisata yang memenuhi kebutuhan muslim.
Dikutip dari Panduan Penyelenggaraan Pariwisata Halal Kemenparekraf/Parekraf, wisata halal di dalamnya terdapat layanan tambahan amenitas, atraksi, dan aksesibilitas yang ditunjukan dan diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan, dan keinginan wisatawan muslim.
Wisata halal ini masih terkait dengan konsep wisata Islam (Islamic tourism), destinasi wisata ramah halal (halal friendly tourism destination), perjalanan halal (halal travel), destinasi perjalanan ramah Muslim (Muslim-friendly travel destination), dan gaya hidup halal (halal lifestyle).
Ternyata pariwisata halal menjadi segmen pasar yang menarik di tingkat global, hal ini dapat dilihat juga dari Laporan Indeks Pasar Perjalanan Global Mastercard Crescentrating (GMTI) 2019. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa perkiraan jumlah wisatawan Muslim secara global akan mencapai 230 juta orang pada tahun 2026.
Nah, setelah kita tahu konsep dari wisata halal selanjutnya mari kita cari tahu peluang apa saja yang ada di dalam sektor industri halal?
Kebutuhan untuk wisata halal seperti makanan halal, fasilitas pendukung untuk ibadah seperti mushola dan tempat wudhu, resort atau hotel syariah hingga pelayanan yang ramah muslim lainya. Hal tersebut menjadi peluang yang bisa dikembangkan oleh pengusaha, pemerintah dan komunitas yang terlibat dengan industri pariwisata.
Jika kita membicarakan wisata, tentu indonesia memiliki banyak destinasi alam dan budayanya yang sangat kaya, tentu ini menjadi potensi yang besar juga bukan?. Hal ini didukung dengan pencapaian yang diraih indonesia dalam mendapatkan 12 dari 16 penghargaan dalam World Halal Tourism Award di Abu Dhabi pada 2016 lalu. Pencapaian tersebut juga menjadi salah satu faktor bagi Indonesia untuk mempunyai daya tawar bagi wisatawan baik lokal maupun luar.
Dengan mayoritas penduduknya muslim hal ini juga menjadi salah satu bekal yang besar untuk Indonesia mengembangkan potensi pariwisata halalnya. Maka, dengan potensi alam, budayanya serta dukungan dari pemerintah dan seluruh stakeholder yang terlibat di bidang industri pariwisata, maka semoga Indonesia bisa memimpin di sektor pariwisata halal untuk mengembangkan perekonomian masyarakat lokal dan mendukung perekonomian nasional.
Referensi:
https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Potensi-Pengembangan-Wisata-Halal-di-Indonesia (diakses pada 11/07/2023)
Mastercard, C. (2023). Global Muslim Travel Index 2023. Global Muslim Travel Index 2023, June, 24.