Modal Pertama Nabi Muhammad ﷺ

Mungkin kita sering berpikir bahwa kita butuh uang besar untuk membangun usaha. Tapi, apa yang dimiliki oleh Nabi Muhammad dalam berbisnis?

Modal Nabi Muhammad bukanlah uang tunai dalam jumlah besar. Namun kejujuran, dapat dipercaya, amanah, dan etika kerja yang bagus luar biasa.

Sejak sebelum diangkat menjadi Nabi, Nabi Muhammad sudah mendapat julukan Al-Amin. Reputasi ini bukan setingkat RT atau RW, tapi seantero Mekkah. Mekah pada saat itu levelnya adalah negara. Muhammad ﷺ had nation-level reputation.

Sifat amanah dan terpercaya inilah yang membuat para pemodal dan pemilik aset, salah satunya Khadijah r.a., untuk mempercayakan usahanya dan modalnya kepada Nabi Muhammad untuk dikelola.

Jadi, inilah modal utama Nabi Muhammad dalam berbisnis, yaitu integritas yang tinggi.

Nah, bagaimana dengan kita?

Jangan sampai, saat orang mendengar kata ‘muslim’ atau ‘orang Indonesia’, maka yang muncul di benak mereka adalah kaum yang suka tipu-tipu, kaum yang suka ngaret, kaum yang tidak bisa dipegang komitmen dan kata-katanya, kaum yang terbelakang…

Naudzubillah. Malu banget di hadapan manusia dan juga malu di hadapan Allah jika memang begitu.

Apakah mungkin muslim Indonesia menjadi kaum yang bangkit?

Mungkin jika kita merubah karakter kita.

Jadi, mari berubah! Hijrah! Jadilah kita orang yang berintegritas, yang bisa dipegang perkataan dan janjinya sekecil apapun. Walaupun kita tidak punya modal, kita punya integritas dan etika kerja yang tinggi.

Tapi tapi.. Gimana cara menggaet pemilik modal, sementara kita tidak punya koneksi? Atau gimana cara menjadi pemodal, tapi tidak punya koneksi kepada para pengelola usaha.

Syirkah mudhorobah adalah salah satu solusinya. Platform Nabitu dibangun untuk memfasilitasi hal tersebut. Stay tuned.

Exit mobile version