Muda Foya Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga: Bisakah Demikian?

Apakah kamu pernah dengar semboyan yang menggema diantara masyarakat indonesia, “Muda foya foya, tua kaya raya, mati masuk syurga”? Kata-kata ini terdengar menggoda memang, dengan mengajak manusia untuk menikmati kehidupan dunia ini dalam segala kemewahannya hingga tua bahkan. Namun, benarkah hal tersebut akan pasti membawa kita ke surga? Mari kita telaah lebih mendalam.

Kita bahas dari yang paling utama yaitu kunci masuk surga dan kewajiban manusia.

Kenyataannya, dalam islam pintu surga terbuka lebar dengan adanya rahmat dari Allah Ta’ala. Namun, jangan lupa bahwa rahmat Allah itu adalah hak Allah saja. Nah hal penting yang seharusnya kita pikirkan adalah bagaimana aktivitas kita di kehidupan dunia ini yang dapat mendekatkan terus kepada keridhoan Allah semata, sehingga kita layak mendapatkan rahmat dari Allah Ta’ala.  Mengapa? Karena setiap diri kita juga diperintahkan untuk mengikuti petunjuk-Nya ketika menjalani kehidupan dunia.

Sebagaimana ketika manusia pertama yaitu Adam diturunkan ke dunia lalu Allah perintahkan untuk mengikuti petunjuk yang nantinya akan diturunkan kepadanya. Allah berfirman dalam Q.S Al-baqarah ayat 38-39


قُلْنَا ٱهْبِطُوا۟ مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَاىَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَآ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ


Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (Al-baqarah: 2:38)

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al-baqarah: 2:39)

Dari ayat tersebut sangatlah jelas bagaimana cara agar tidak dimasukan ke dalam neraka yaitu dengan mengikuti petunjuk dan tidak mendustakannya. 

Petunjuk dalam hal pemanfaatan keuangan

Petunjuk yang Allah turunkan ternyata bukan hanya sebatas urusan ibadah semata, tetapi juga mencakup aspek kehidupan lainnya yang memang manusia butuhkan. Semua aturan itu terdiri dari 3 dimensi syariah islam yaitu dimensi hubungan manusia kepada Allah, kepada diri sendiri, dan kepada manusia lain. Dengan menjalankan seluruh dimensi itulah seorang manusia baru dapat dikatakn sebagai orang-orang yang bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa.

Oleh karena itu dalam dunia bisnis juga ada pedoman dan aturan yang tersedia sesuai dengan petunjuk-Nya termasuk bidang finansial dari segi mendapatkan, menyimpan, dan membelanjakannya. Sebagaimana hadits yang sangat masyhur, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

  لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)   

“Tidak bergeser kaki seorang hamba pada hari Kiamat sampai ia ditanya tentang empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan.” (HR. Tirmidzi no.2417, Shahih at-Targhib no. 3592)

Kebenaran di Balik Semboyan

Jadi, pertanyaannya muncul: Apakah semboyan “Muda foya foya, tua kaya raya” benar-benar sejalan dengan petunjuk dari Sang Pencipta? Apakah hal ini merupakan amal yang dapat mengantarkan untuk masuk surga?

Penting untuk kita sadari bahwa kehidupan dunia ini adalah ujian, dan bagaimana kita menjalaninya akan menentukan hasil akhirnya. Kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita dan sadar bahwa kesuksesan di dunia dan di akhirat bergantung pada bagaimana kita menjalani kehidupan ini. Ketika kita mampu memanfaatkan kehidupan ini dengan bijaksana, sesuai dengan petunjuk Allah Ta’ala, tentu kita telah memenuhi salah satu syarat untuk meraih surga. Namun, bagaimana jika kita tidak memperhatikan petunjuk-Nya?


Memang manusia akan selalu dihadapkan pada keputusan dan pilihan di setiap langkah kehidupan dunia ini. Baik mengikuti petunjuk atau tidak merupakan hak manusia untuk memilihnya. Akan tetapi, Allah ingatkan bahwa beruntunglah siapa yang mengikuti petunjuk dan merugilah yang memilih kesesatan. Antara foya-foya dengan infak di jalan Allah tentu dapat menjadi pilihan pemanfaatan harta ketika di dunia yang keduanya memiliki konsekuensi yang berbeda tentunya.

Penutup

Dalam mencari kebenaran, penting untuk senantiasa merenungkan setiap tindakan dan perkataan kita. Kita diingatkan untuk mengikuti petunjuk Sang Pencipta agar bisa meraih kebahagiaan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Semoga kita semua diberikan petunjuk yang benar dan diampuni atas kesalahan-kesalahan kita.

Jadi, apakah masih mau Muda Foya Foya, Tua Kaya Raya?

Referensi:
https://tafsirweb.com/326-surat-al-baqarah-ayat-38.html
https://muslimah.or.id/11601-harta-adalah-tanggung-jawab-bag-1.html

Exit mobile version