Pelajaran Akhlaq dari Puasa Ramadan 

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi umat Muslim yang telah mencapai baligh dan berakal sehat. Selama bulan suci ini, umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, selain kewajiban menahan diri dari hal-hal tersebut, puasa Ramadhan juga mengajarkan banyak pelajaran moral dan akhlaq yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus selama sepanjang hari. Lebih dari itu, puasa merupakan sebuah latihan spiritual yang mendalam yang mengajarkan pelbagai nilai-nilai etika dan akhlaq kepada umat Islam. Dalam Al-Quran dan Hadits, terdapat banyak dalil yang menunjukkan pentingnya memperbaiki akhlaq selama berpuasa. Mari kita telaah beberapa pelajaran akhlaq yang dapat dipetik dari ibadah puasa Ramadhan: 

Baca Juga:
Keutamaan Memberikan Buka Puasa di Bulan Ramadhan
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan

1.Sabar dan Ketabahan 

Puasa Ramadhan mengajarkan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi berbagai cobaan. Menahan lapar, haus, dan nafsu selama berpuasa membutuhkan ketabahan yang besar. Allah Ta’ala  berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183: 

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah: 183).  

Ini menunjukkan bahwa tujuan dari puasa adalah untuk memperkuat ketakwaan, dimana salah satu tanda bukti ketakwaan terbesar adalah kesabaran dan ketabahan dalam menjalankannya. Kesabaran ini terlaksana dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan berhubungan badan serta menahan diri dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa seperti berkata buruk, melakukan maksiat, melakukan hal yang tidak bermanfaat, dzalim kepada orang lain, dan lain sebagainya. 

Baca Juga:
Solat Tarawih dan Perannya Dalam Menjaga Persatuan Umat 
6 Tips Ampuh Persiapan Hadapi Keuangan Bulan Ramadhan dengan Lancar Tanpa Stress

2.Empati dan Kepedulian Sosial 

Puasa Ramadhan juga mengajarkan kita untuk lebih empati dan peduli terhadap sesama. Ketika kita merasakan lapar dan haus selama puasa, kita lebih mampu memahami penderitaan orang-orang yang kurang beruntung. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam  bersabda: 

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا 

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih). 

Hal ini menunjukkan bahwa dalam ibadah Ramadhan Islam juga menyentuh sisi kemanusian dan sosial dengan memberikan pahala yang besar bagi para pemberi buka puasa. Sementara puasa Ramadhan juga mengajarkan kita empati dan kepedulian sosial melalui pengalaman menahan lapar dan haus selama siang hari bulan Ramadhan. Dengan menahan lapar dan haus selama berpuasa, kita merasakan apa yang kaum fakir, miskin, dan masyarakat termajinalkan rasakan dalam keseharian mereka ketika menahan lapar dan haus dalam keadaan mereka tidak memiliki rezeki untuk mendapatkan makanan dan minuman.  

Baca Juga:
Manajemen Sedekah Sahabat Rasulullah: Ali bin Abi Thalib
Implementation of The Zakat System in The Modern Era

3.Kontrol Diri dan Menjaga Lidah 

Selama berpuasa, kita diajarkan untuk mengontrol diri dan menjaga lidah dari perkataan yang buruk atau menyakitkan. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ 

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903) 

Baca Juga:
Essence Hablumminnallah and Hablumminnas During Ramadhan 
Nurturing Wealth: Tips for Saving and Investing During the Holy Month of Ramadan

Ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga dari segala bentuk perilaku negatif, termasuk perkataan yang tidak baik. Kontrol diri dan menjaga lidah ini juga merupakan salah satu tujuan takwa yang diharapkan dari ibadah puasa Ramadhan sebagaimana disebutkan sebelumnya dalam surat Al-Baqarah ayat 183.  

Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar ibadah fisik, tetapi juga ibadah yang melibatkan dimensi moral dan akhlaq. Dalam proses menahan diri dari makanan dan minuman, umat Islam diajarkan untuk memperkuat ketakwaan, meningkatkan empati terhadap sesama, dan mengendalikan diri dari perilaku buruk. Dengan memahami dan menerapkan pelajaran akhlaq ini, kita dapat menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bertaqwa kepada Allah ta’ala. Semoga Allah ta’ala memudahkan kita dalam menjadi insan yang berakhlaq baik dengan adanya madrasah bulan Ramadhan. 

Baca Juga:
How to Make Ramadan More Productive and Blessed
Preparing for Ramadan and Insights from the Month of Sha’ban 

Wallahu a’lam.

Referensi:

  1. Surat Al-Baqarah Ayat 183. (n.d.). Tafsir AlQuran Online. Retrieved March 10, 2024, from https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-183#google_vignette 
  2. MSc, M. A. T. (2017, May 19). 8 Keutamaan Memberi Makan Buka Puasa. Rumaysho.com. https://rumaysho.com/15838-8-keutamaan-memberi-makan-buka-puasa.html 
  3. القرآن الكريم – تفسير ابن كثير – تفسير سورة البقرة – الآية 183. (2024). Ksu.edu.sa. https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/katheer/sura2-aya183.html 
  4. MSc, M. A. T. (2014, June 25). Kajian Ramadhan 24: Tinggalkanlah Dusta! Muslim.or.id. https://muslim.or.id/21935-kajian-ramadhan-24-tinggalkanlah-dusta.html 
Exit mobile version