Menuntut ilmu agama adalah kewajiban bagi setiap Muslim, dan dalam Islam, tidak ada batasan usia untuk memulai perjalanan menuntut ilmu. Memahami agama adalah bagian penting dari kehidupan seorang Muslim, karena melalui ilmu, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Banyak ulama besar dalam sejarah Islam yang memulai belajar agama di usia lanjut, yang membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mempelajari agama. Artikel ini akan membahas pentingnya menuntut ilmu agama pada usia berapapun, dilengkapi dengan kisah-kisah inspiratif serta penjelasan dari para ulama.
Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Islam
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah ﷺ:
“طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ”
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadits ini menekankan bahwa belajar tidak hanya merupakan hak, tetapi juga kewajiban, yang berlaku sepanjang hayat. Selain itu, dalam Al-Qur’an, Allah memberikan kedudukan tinggi kepada orang-orang yang berilmu, sebagaimana firman-Nya:
“يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ”
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
Hal ini menunjukkan bahwa ilmu adalah salah satu cara untuk meraih derajat yang tinggi di sisi Allah, dan tidak ada kata terlambat untuk meraihnya.
Baca juga:Ilmu Adalah Kunci Kemuliaan Dunia dan Akhirat
Kisah-Kisah Ulama yang Memulai Belajar di Usia Senja
Sejarah Islam dipenuhi oleh kisah-kisah para ulama yang memulai perjalanan belajar mereka di usia lanjut. Beberapa di antaranya adalah:
- Hasan bin Ziyad yang baru mulai belajar ilmu agama di usia 80 tahun.
- Imam Al-Qofal yang memulai studi formalnya pada usia 40 tahun.
- Ibnu Hazm, yang baru memahami tata cara shalat wajib yang benar pada usia 26 tahun. Saat menghadiri sebuah jenazah, ia tidak tahu bahwa shalat tahiyatul masjid disunnahkan sebelum duduk. Ini menjadi titik balik dalam hidupnya untuk mulai mendalami ilmu agama lebih serius(Rumaysho.Com).
Kisah-kisah ini memberikan contoh bahwa usia bukanlah penghalang untuk menuntut ilmu. Bahkan, semangat mereka untuk belajar bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Baca juga:Iman, Ilmu, dan Amal: Tiga Dasar Perbuatan dalam Islam
Ilmu sebagai Jalan Menuju Surga
Ilmu bukan hanya memberikan pemahaman, tetapi juga membuka jalan menuju surga, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
“مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ”
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
Ini menekankan betapa pentingnya ilmu dalam Islam, sehingga proses belajar dianggap sebagai ibadah yang akan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah, bahkan ketika dilakukan di usia tua. Menuntut ilmu adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Baca juga:Apakah Ilmu Dunia Tidak Ada Manfaatnya?
Tantangan dan Solusi dalam Belajar Agama di Usia Dewasa
Belajar agama pada usia dewasa mungkin menghadirkan tantangan tertentu, seperti keterbatasan waktu, kewajiban keluarga, atau daya ingat yang menurun. Namun, hal ini bukan alasan untuk berhenti. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk tetap semangat dalam menuntut ilmu:
- Niat yang Ikhlas: Pastikan bahwa tujuan utama belajar adalah untuk mendapatkan ridha Allah, bukan untuk tujuan duniawi.
- Konsistensi dan Kesabaran: Seperti yang dicontohkan oleh para ulama, keberhasilan dalam menuntut ilmu datang dengan kesabaran dan ketekunan. Tidak ada jalan pintas dalam belajar.
- Doa dan Pertolongan Allah: Memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu adalah langkah penting. Sebagaimana firman Allah:
“وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا”
“Dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.'”
(QS. Tha-Ha: 114)
Dengan meminta pertolongan dari Allah, insya Allah segala rintangan dalam proses belajar dapat diatasi.
Manfaat Belajar Agama di Usia Dewasa
Belajar agama pada usia berapapun memiliki banyak manfaat. Pertama, seseorang akan lebih mampu mengarahkan keluarganya untuk menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan Islam. Kedua, belajar agama memberikan kedamaian dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. Ketiga, semakin mendalami ilmu agama, semakin kuat pula hubungan seseorang dengan Allah, dan ini akan memberikan ketenangan hati yang tidak dapat diukur dengan materi dunia.
Kesimpulan
Belajar agama adalah kewajiban yang tidak mengenal kata terlambat. Kisah-kisah para ulama terdahulu mengajarkan bahwa usia bukanlah halangan untuk memulai belajar. Dengan niat yang ikhlas, kesabaran, dan pertolongan Allah, seseorang bisa mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang agama, yang akan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Semoga kita selalu diberikan semangat dan kekuatan untuk terus menuntut ilmu agama di sepanjang hidup kita.
Referensi:
- Abduh Tuasikal, M. (2024). Tidak Ada Kata Terlambat untuk Belajar. Rumaysho.com. Retrieved from https://rumaysho.com/2401-tidak-ada-kata-terlambat-untuk-belajar.html
- UII Official Website. (2023). Tidak Ada Kata Terlambat Mulai Belajar Agama. Retrieved from https://www.uii.ac.id/tidak-ada-kata-terlambat-mulai-belajar-agama/
- Bimbingan Islam. (2022). Tidak Ada Kata Terlambat dalam Belajar. Retrieved from https://bimbinganislam.com/tidak-ada-kata-terlambat-dalam-belajar/
- Islam Web. (2009). Knowledge in Islam and How to Seek It. Retrieved from https://islamweb.net/en/article/137288/knowledge-in-islam-and-how-to-seek-it
- A Muslimah. (2017). Never Too Late to Learn Islam. Retrieved from https://www.amuslima.com/never-too-late-to-learn-islam/
- Islamicity. (2018). When Seeking Knowledge of Allah. Retrieved from https://www.islamicity.org/4119/when-seeking-knowledge-of-allah/