Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa, memperbanyak tilawah Al-Quran, mempererat silaturahim, dan meningkatkan amal kebaikan lainnya. Namun, terkadang semangat beribadah di pertengahan atau akhir Ramadhan seringkali menurun. Artikel ini akan membahas pentingnya menjaga semangat ibadah hingga akhir Ramadhan dan bagaimana cara melakukannya.
Baca Juga:
Solat Tarawih dan Perannya Dalam Menjaga Persatuan Umat
Mengapa Semangat Ibadah Perlu Dipertahankan?
Ada beberapa alasan mengapa semangat ibadah perlu dipertahankan hingga akhir Ramadhan, yaitu:
Keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)
Hadits ini menunjukkan bahwa sepuluh hari terakhir Ramadhan memiliki keutamaan yang lebih dibanding hari-hari lainnya. Maka sangat penting mendapati sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dalam kondisi semangat ibadah terjaga agar seorang hamba bisa memaksimalkan ibadah-ibadahnya dalam mencari keutamaan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan khususnya mencari malam Lailatul Qadar.
Baca Juga:
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan
Momen untuk meningkatkan kualitas ibadah:
Menjaga semangat ibadah hingga akhir Ramadhan dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadah yang telah dilakukan sebelumnya.
Menghindari godaan lalai:
Menurunnya semangat ibadah dapat membuat seseorang mudah terlena dan lalai sehingga terluput dari banyak faidah yang bisa didapatkan di bulan Ramadhan. Mempertahankan semangat ibadah dapat menghindarkan diri dari hal tersebut.
Baca Juga:
Keutamaan Memberikan Buka Puasa di Bulan Ramadhan
Pintu ampunan yang terbuka lebar:
Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa mengampuni hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan Ramadhan. Hal ini disebutkan dalam hadits berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat.[al-Bukhâri dan Muslim]
Mempertahankan semangat ibadah hingga akhir Ramadhan merupakan salah satu bentuk kesungguhan seorang hamba untuk meraih ampunan Allah ta’ala.
Baca Juga:
Pelajaran Akhlaq dari Puasa Ramadan
Tips Mempertahankan Semangat Ibadah Hingga Akhir Ramadhan
Berikut beberapa tips untuk mempertahankan semangat ibadah hingga akhir Ramadhan:
Niatkan ibadah karena Allah
Niat yang lurus akan membuat seseorang ikhlas dalam beribadah dan senantiasa ingin meningkatkan kualitas ibadahnya.
Baca Juga:
The Eight Categories of Asnaf: Who Qualifies for Zakat Distribution?
Mengingat kembali keutamaan bulan Ramadhan
Dengan merenungkan keutamaan dan pahala yang dijanjikan Allah SWT di bulan Ramadhan, semangat untuk beribadah pun akan meningkat sehingga kita bisa melawan rasa malas dan menurunnya keinginan beribadah.
Baca Juga:
Implementation of The Zakat System in The Modern Era
Menjaga pola makan dan tidur
Asupan makanan dan istirahat yang cukup akan membuat tubuh tetap bugar sehingga tidak mudah lelah dalam beribadah. Hal ini terutama sangat penting untuk mempersiapkan diri untuk melakukan I’tikaf dan ibadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Memperbanyak membaca Al-Quran dan tafsirnya.
Membaca Al-Quran dan memahami kandungannya akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, sehingga semangat beribadah pun akan meningkat.
Mencari teman beribadah
Beribadah bersama teman atau keluarga dapat saling mengingatkan dan memotivasi untuk tetap semangat beribadah.
Baca Juga:
Islamic Economic System and the Prohibition of Interest (Riba)
Menghindari kegiatan yang dapat mengurangi ganjaran puasa atau melalaikan ibadah
Hal ini penting untuk menjaga keimanan dan fokus dalam beribadah. Bahkan banyaknya maksiat bisa menyebabkan ibadah Ramadhan kita tidak sempurna. sebagaimana disebutkan dalam perkataan Ibnu Rajab Al-Hanbali berikut:
“Ketahuilah, amalan taqorub (mendekatkan diri) pada Allah Ta’ala dengan meninggalkan berbagai syahwat (yang sebenarnya mubah ketika di luar puasa seperti makan atau berhubungan badan dengan istri, pen) tidak akan sempurna hingga seseorang mendekatkan diri pada Allah dengan meninggalkan perkara yang Dia larang yaitu dusta, perbuatan zholim, permusuhan di antara manusia dalam masalah darah, harta dan kehormatan.” (Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah)”
Maka tidak sebaiknya kita melakukan hal-hal yang sia-sia di bulan Ramadhan untuk menyempurnakan ibadah Ramadhan dan menjaga semangat kita hingga akhir bulan Ramadhan.
Baca Juga:
Creating a Waqf: Essential Conditions You Need to Know
Merenungi amalan yang telah dilakukan
Dengan melakukan evaluasi terhadap amalan yang telah dilakukan, kita dapat mengetahui kekurangan dan memperbaikinya di sisa waktu Ramadhan. Hal ini juga membuat kita bersemangat untuk menambah ibadah di sisa bulan Ramadhan untuk menutupi kekurangan ibadah kita pada hari-hari yang telah berlalu.
Menjaga semangat ibadah hingga akhir Ramadhan merupakan hal yang penting dalam mencari keridhaan Allah ta’ala dan mendapatkan ganjarannya di bulan yang mulia ini. Dengan berbagai ikhtiar dan tips yang disebutkan di atas, semoga kita semua dapat meraih pahala, keberkahan, dan ampunan yang dijanjikan Allah ta’ala di bulan suci Ramadhan.
Baca Juga:
Understanding the Different Types and Restrictions of Waqf Property
Referensi:
Al-Quran al-Karim
MSc, M. A. T. (2013, July 27). Kajian Ramadhan 16: Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan. Muslim.or.id. https://muslim.or.id/17637-kajian-ramadhan-16-sepuluh-hari-terakhir-ramadhan.html
MSc, M. A. T. (2009, August 27). Jangan Biarkan Puasamu Sia-sia. Rumaysho.com. https://rumaysho.com/469-jangan-biarkan-puasamu-sia-sia.html
Bukhari, M. (2005). Sahih al-Bukhari (Vol. 3). Darussalam.
Muslim, (2003). Sahih Muslim (Vol. 2). Darussalam.
Meraih Ampunan Allah Di Bulan Ramadhan | Almanhaj. (2022, June 16). Almanhaj.or.id. https://almanhaj.or.id/58081-meraih-ampunan-allah-di-bulan-ramadhan.html