Dunia Sementara: Menggali Makna dan Pelajaran Dibalik Waktu

Dunia ini seperti fatamorgana yang memesona namun sesungguhnya fana. Sungguh ironis melihat betapa banyaknya yang terpedaya olehnya. Namun, dalam segala keindahan dan beberapa kenikmatan dunia, pada hakikatnya itu adalah kesementaraan. Kisah di balik sebuah perumpamaan dari al-Qur’an menyampaikan pentingnya menyadari sifat dunia yang fana itu. Sehingga ini merupakan panggilan untuk menggali lebih dalam makna kehidupan dan pelajarannya agar lebih siap menyambut masa yang tiada kematian setelahnya.

Keindahan dan Kejahatan Dunia

Dunia adalah permainan yang melalaikan, penuh perhiasan dan kesombongan atas harta dan keturunan. Ia bagaikan tanaman subur yang berganti warna dari kehijauan ke kekuningan, kemudian musnah. Maka, tugas kita bukanlah hanya untuk menikmati dunia yang fana itu, akan tetapi lebih tinggi dari itu yaitu mencari kebahagiaan yang abadi di akhirat dengan amal yang dapat mengantarkannya.

Allah Ta’ala berfirman

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. al-Hadîd [57]: 20)

Ujian Hidup Hanya Satu Kali Kesempatan dari setiap waktu.
Setiap detik adalah ujian, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” [Al-Mulk/67:2]
Ujian yang datang silih berganti memang akan selalu ada dari satu detik ke detik berikutnya dan bahayanya kita tidak memiliki kesempatan kedua jika tidak memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Memang manusia sering lalai, lupa bahwa setiap tindakan memiliki akibat di dunia maupun di akhirat.

Kesadaran Akan Kesalahan dan Kehidupan yang Berharga

Jangan biarkan kesalahan/kemaksiatan kita dalam kehidupan dunia ini membawa kita ke dalam kesengsaraan. Kita mesti segera sadar, bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara sebagaimana Allah berfirman

يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ

Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. (QS. Gafir Ayat 39)

Ketika kita sadar bahwa kehidupan dunia ini sementara maka jangan sampai tak segera bertaubat apabila ada kesalahan/kemaksiatan yang pernah dilakukan. Oleh karena itu tidaklah akan merugi jika kita sadar dan terus bersegera menuju ampunan Allah dan surga-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala

۞ وَسَارِعُوۡۤا اِلٰى مَغۡفِرَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالۡاَرۡضُۙ اُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِيۡنَۙ‏ ١٣٣

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (Surat Ali ‘Imran Ayat 133)

Pencarian Makna Sejati Hidup

Dunia bukanlah tujuan akhir, namun tempat kita menggapai makna dan persiapan untuk kehidupan abadi. Sangatlah penting untuk tidak terlalu terpaku pada dunia yang sementara ini. Akan tetapi segera manfaatkan dunia ini untuk mencari kenikmatan akhirat yang abadi guna maksimalkan pencapaian tempat tertinggi di sisi illahi.

Kesimpulan: Tuntutan Dunia yang Menyamar

Dunia adalah sebuah tantangan yang menyamar bagi mereka yang menginginkan sesuatu yang kekal, karena hakikatnya dunia ini hanya fatamorgana yang mengelabui banyak orang. Sementara kita mengejar dunia, kita harus sadar bahwa hakikatnya adalah sementara dan kita harus mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelahnya. Dengan terus terikat aturan syariah dalam mengarungi kehidupan dunia. Teruslah maju dan memimpinlah agar kita dapat selamatkan banyak manusia dengan penerapan syariah secara kaffah.

Begitulah sebuah tinjauan tentang kesementaraan dunia dan pentingnya mencari makna sejati di baliknya. Kita perlu bijaksana menghadapi godaan dunia dan menyadari bahwa kehidupan sejati terletak di perjalanan menuju kehidupan yang abadi.

Wallahu A’lam

Referensi :
https://tafsirweb.com/10716-surat-al-hadid-ayat-20.html 
https://tafsirweb.com/11030-surat-al-mulk-ayat-2.html
https://tafsirweb.com/8851-surat-al-mumin-ayat-39.html
https://tafsirweb.com/1265-surat-ali-imran-ayat-133.html

Exit mobile version