Pembiayaan Syariah Harus Murah? Kata Siapa?

Perdebatan sering terjadi tentang pembiayaan syariah sebagai opsi transaksi keuangan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah Apakah pembiayaan syariah harus lebih murah dibandingkan pembiayaan konvensional? Banyak orang mengira layanan keuangan syariah harus lebih murah tetapi ini seringkali tidak terjadi. Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus memahami makna syariah dari sudut pandang kesesuaian AKAD dengan perintah Allah ﷻ dan apakah relevansinya ke biaya.

Hakikat Syariah adalah tunduk kepada Allah

Syariah bukan sekadar soal biaya, tetapi soal ketaatan kepada Allah ﷻ. Menjauhi riba, gharar (ketidakjelasan) dan dzalim adalah prinsip utama dalam transaksi keuangan Islam. Dalam Al-Quran Allah ﷻ berfirman:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

Allah telah membolehkan jual beli dan melarang riba. (QS Al-Baqarah:275).

Untuk menjamin bahwa prinsip ini diterapkan pada setiap kontrak pembiayaan syariah dirancang. Misalnya pembiayaan berbasis murabahah—juga dikenal sebagai jual beli dengan margin—bukannya merupakan pinjaman berbunga seperti yang ada dalam sistem konvensional. Keberkahan transaksi bukan hanya mengejar keuntungan finansial adalah tujuan utama. Selain itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363)

Artinya meskipun biaya pembiayaan syariah lebih tinggi seseorang tetap mendapatkan keberkahan dan ridha Allah ﷻ jika memilihnya untuk menghindari riba.

Baca juga:Peluang Akad Istishna’ dalam Pembiayaan Syariah

Kenapa Pembiayaan Syariah Tidak Selalu Menawarkan Harga Terbaik?

Pembiayaan syariah seringkali tidak lebih murah daripada pembiayaan konvensional karena beberapa alasan:

1: Biaya untuk Struktur dan Operasi

Karena perlu mematuhi aturan syariah, perusahaan pembiayaan syariah membutuhkan struktur yang lebih kompleks. Dewan pengawas syariah harus memeriksa setiap akad untuk memastikan bahwa itu sesuai dengan prinsip Islam. Proses ini menyebabkan biaya operasional yang lebih tinggi daripada yang ada pada sistem konvensional.

2. Skala Ekonomi Pembiayaan Syariah

Layanan keuangan berbasis syariah yang tersedia di Indonesia. masih memiliki pangsa pasar di bawah 10%. Karena skala kecil biaya operasional per unit layanan menjadi lebih tinggi sehingga harga pembiayaan syariah menjadi lebih sulit untuk bersaing.

3. Biaya dari berbagai sumber dana

Bank menggunakan dana dari deposito berbunga yang relatif lebih murah dalam sistem konvensional. Dana dalam sistem syariah berasal dari instrumen syariah seperti tabungan atau deposito mudharabah yang memiliki struktur pembagian hasil yang berbeda.

Baca juga:Peluang Akad Salam dalam Pembiayaan Syariah

Prinsip utama pembiayaan syariah adalah kesesuaian dengan hukum syariah

Kriteria yang digunakan untuk menilai pembiayaan syariah tidak terbatas pada biaya. Kesesuaian transaksi dengan syariat Islam adalah hal yang lebih penting. Dalam kesyariahan standar yang membedakan adalah kejelasan objek akad, ketiadaan klausul riba seperti bunga, adanya keadilan dan tidak adanya kedzaliman. Contoh dari hal tersebut adalah skema pembiayaan rumah syariah syariah yang menghindari bunga riba dan menggunakan akad-akad syariah seperti murabahah, istishna, ijarah dan sebagainya. Meskipun bunga KPR konvensional mungkin sama dengan margin murabahah yang ditawarkan oleh bank syariah yang bersaing, ada perbedaan antara akad pinjaman berbunga dan jual beli murabahah yang membedakan pembiayaan rumah konvensional dan syariah.

Pembiayaan Syariah bersama dengan Keberkahan

Keberkahan yang ditawarkan oleh transaksi pembiayaan syariah adalah salah satu manfaatnya. Allah ﷻ berfirman:

وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ ۖ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (QS Ar-Rum:39)

Meskipun terkadang lebih mahal, pembiayaan syariah memberikan nilai keberkahan yang tidak dapat diukur secara material. Dalam situasi ini memilih pembiayaan syariah adalah bentuk ketaatan kepada Allah ﷻ meskipun ada biaya tambahan yang harus ditanggung secara duniawi.

Baca juga:Potensi Pembiayaan Crowdfunding untuk Industri FnB

Kesimpulan

Apakah pembiayaan syariah harus murah? Jawabannya adalah tidak. Kesesuaian kontrak dengan perintah Allah ﷻ dan menghindari transaksi yang dilarang adalah tujuan utama pembiayaan syariah, meskipun terkadang struktur yang lebih kompleks dan biaya dana yang lebih maahal membuat pembiayaan syariah lebih mahal. Kita diajarkan sebagai umat Muslim untuk memprioritaskan ridha Allah ﷻ daripada keuntungan duniawi. Dengan memilih pembiayaan syariah kita tidak hanya menjaga harta kita tetap suci tetapi juga memastikan bahwa setiap transaksi adalah cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Pembiayaan Syariah Harus Murah? Kata Siapa?

Yuk Investasi Halal di Nabitu.

Daftar Pustaka

Exit mobile version