Securities Crowdfunding vs Bursa Efek, Mana yang Lebih Cocok?

Dalam dunia pasar modal terutama di Indonesia, terdapat dua lembaga yang menghadirkan layanan investasi di dalamnya yaitu: Securities Crowdfunding (SCF) dan Bursa Efek.

Keduanya memiliki peran penting dalam menghubungkan penerbit efek (instrumen keuangan yang dapat diperdagangkan) dengan investor. Mari kita eksplorasi perbedaan antara keduanya. 

1. Definisi dan Mekanisme 

Securities Crowdfunding (SCF)

Securities Crowdfunding (SCF) adalah skema pembiayaan alternatif yang memungkinkan penerbit untuk menjual efeknya baik berupa saham maupun efek bersifat hutang atau sukuk secara langsung kepada investor melalui sistem elektronik. Skema ini terutama ditujukan bagi usaha kelas menengah, perusahaan rintisan (startup), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta bukan perusahaan terbuka. Penerbit dapat mengumpulkan modal dengan lebih mudah dan efisien melalui platform SCF, yang biasanya beroperasi secara online. Platform ini memfasilitasi proses penggalangan dana dengan menghubungkan langsung penerbit dengan calon investor, mengurangi kebutuhan akan perantara tradisional seperti bank atau perusahaan sekuritas.

Selain itu, SCF memungkinkan diversifikasi atau pilihan sumber pendanaan bagi perusahaan kecil dan menengah yang mungkin kesulitan mengakses pasar modal konvensional. Dengan menggunakan SCF, penerbit juga dapat membangun komunitas investor yang loyal dan berkomitmen terhadap pertumbuhan perusahaan. SCF secara umum dianggap menyediakan akses ke pasar modal yang lebih sederhana dan mudah difahami bagi penerbit dan investor. 

Bursa Efek

Bursa Efek adalah tempat di mana efek (instrument keuangan) seperti saham, obligasi, dan sukuk diperdagangkan. Di bursa efek, investor membeli dan menjual efek dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari perubahan harga efek (capital gain). Bursa efek memiliki peran sentral dalam menghubungkan penerbit efek dengan investor institusi maupun individu, menciptakan pasar yang likuid dan transparan. Melalui bursa efek, perusahaan dapat mengakses modal yang lebih besar dari berbagai jenis investor, termasuk dana pensiun, dana investasi, dan investor ritel. Bursa efek juga berfungsi sebagai mekanisme penetapan harga yang efisien, di mana harga efek ditentukan berdasarkan penawaran dan permintaan pasar.

Selain itu, bursa efek berperan dalam menyediakan informasi pasar yang akurat dan terkini, membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi. Regulasi yang ketat dan pengawasan yang terus-menerus oleh otoritas pasar modal juga membantu menjaga integritas dan stabilitas pasar. Bursa efek tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi pengalihan modal dari investor kepada perusahaan, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat tata kelola perusahaan melalui persyaratan transparansi dan pelaporan yang ketat. Bisa dikatakan sebagai pasar utama di sektor pasar modal dimana bursa efek menyediakan berbagai jenis kesempatan investasi dengan mekanisme yang lebih beragam. Selain itu, Bursa efek juga merupakan tempat dimana mayoritas perusahaan terbesar baik di Indonesia maupun dunia menawarkan sahamnya dan menjadi pilihan investasi yang beragam bagi investor.  

2. Jenis Efek yang Ditawarkan

3. Tujuan Investasi

Securities Crowdfunding (SCF)

 Orientasi investasi di SCF lebih pada pemberian imbal hasil dari bisnis sektor riil. Investor di SCF berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan dan berharap mendapatkan keuntungan dari kinerja bisnis yang baik. Hal ini juga diperkuat dengan kenyataan bahwa likuiditas efek di SCF tergolong rendah dimana saham hanya bisa diperjualbelikan 6 bulan sekali, dan untuk sukuk tidak bisa diperjualbelikan. 

Bursa Efek

Orientasi investasi di bursa efek adalah keuntungan dari capital gain. Investor membeli efek dengan harapan harga efek akan naik sehingga mereka dapat menjualnya dengan harga lebih tinggi di masa depan. Bursa efek juga memberikan likuiditas bagi efek yang diperdagangkan. Namun terdapat beberapa efek di bursa efek yang juga tidak dapat diperdagangkan seperti beberapa sukuk dan obligasi sehingga para investor di instrumen ini berharap mendapatkan keuntungan dari bagi hasil, ujroh dan bunga bagi instrument investasi yang konvesional. 

Dengan memahami perbedaan antara SCF dan bursa efek. Kedua lembaga ini memiliki posisi yang berbeda di ekosistem pasar modal. SCF berfungsi sebagai pintu masuk menuju pasar modal yang sederhana bagi UMKM dan investor pemula, sementara bursa efek adalah representasi dari sebagian besar kegiatan pasar modal dan menyediakan aset dan mekanisme yang beragam. Investor dapat memilih instrumen investasi dari dua lembaga ini sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka. Semoga penjelasan ini membantu!  

Wallahu a’lam 

Referensi

Exit mobile version