Sesungguhnya kehidupan dunia adalah ujian dan cobaan. Tidaklah seorang hamba hidup tanpa di uji.
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“
(Al-Anbiya’ : 35).
Ujian dan cobaan dalam hidup terkadang bisa berupa kelapangan dan kenikmatan atau kesempitan dan musibah, bisa juga berupa sehat atau sakit, berupa kekayaan atau kemiskinan.
Jika Allah menguji dengan kesulitan, musibah, atau sakit hendaknya seorang mukmin menjalaninya dengan sabar. Jika Allah mengujinya dengan kemudahan, kekayaan harta, maka seorang mukmin hendaknya bersyukur. Sehingga tiap ujian yang kita jalani menjadi pahala. Seorang mukmin yang berada dalam ujian senantiasa dalam kebaikan.
“Sesungguhnya dalam yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang bersabar dan bersyukur“
(QS. Ibrahim : 5)
Harta Menjadi Ujian Dunia
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
(Qs. Al-Anfaal 8: 28)
Terkadang Allah memberi ujian kepada hamba-Nya berupa harta, kesehatan, keselamatan, dan kenikmatan lainnya namn terkadang Allah memberi ujian kepada hamba-Nya berupa kemiskinan, sakit, dan kondisi lainnya.
Lalu yang manakah yang lebih utama di sisi Allah?
“…………..Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS. Al Hujurat: 13)
Dan yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada Allah. Dengan terus bersyukur atas rezeki yang Allah berikan, dan bersabar atas ujian yang Allah berikan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang dunia adalah ambisinya, maka Allah akan menghancurkan kekuatannya, menjadikan kemiskinan di depan matanya dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali apa yang telah Allah takdirkan. Dan barangsiapa akhirat adalah tujuannya, maka Allah akan menguatkan urusannya, menjadikan kekayaannya pada hatinya dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk.”
(HR Ibnu Majah dishahihkan Al Albani dalam Ash Shahihah no. 950)
REFERENSI
Kholid, Syamhudi. 2010. Benarkah Harta Itu Sebagai Cobaan?.
Mianoki, Adika. 2015. Hakikat Ujian Dunia.