Rumus Alokasi Gaji Sebelum Mulai Investasi Syariah
“Udah kerja tiap bulan, gaji lumayan, tapi kok belum bisa mulai investasi ya?”
Nah, kalau kamu pernah ngerasa gitu, kamu nggak sendirian. Banyak orang berpikir, selama ada penghasilan tetap, berarti udah aman buat berinvestasi. Padahal, dalam Islam, mengatur keuangan sebelum berinvestasi itubisa jadi wajib hukumnya. Karena salah langkah di awal bisa jadi sumber masalah di akhir.
Kita butuh rumus. Bukan rumus matematika rumit, tapi rumus alokasi gaji yang praktis: supaya setiap rupiah yang datang bisa kita arahkan ke tempat yang benar, sesuai syariat, dan penuh berkah.
Gaji Itu Amanah, Bukan Sekadar Angka
Dalam Islam, gaji yang kita terima bukan hanya soal hasil kerja keras atau imbalan dunia. Ia adalah bagian dari rezeki yang dititipkan oleh Allah ﷻ kepada kita. Artinya, kita bukan pemilik mutlak dari harta itu. Kita hanya pengelola yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak.
Allah ﷻ berfirman:
وَآتُوهُم مِّن مَّالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ
“Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang telah Dia berikan kepadamu…” (QS. An-Nur: 33)
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini menegaskan bahwa harta yang kita miliki hakikatnya adalah milik Allah ﷻ, yang Dia berikan kepada kita sebagai ujian: apakah kita akan bersyukur dan menunaikan hak-haknya, atau justru lalai dan boros?
Nabi Muhammad ﷺ pun bersabda:
“لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فَمَا عَمِلَ فِيهِ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ.”
“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, ilmunya untuk apa dia amalkan, dan hartanya dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan.” (HR. Tirmidzi)
Jadi, bukan cuma banyak-banyakan penghasilan. Tapi, bagaimana kita mengatur rumus alokasi gajii dengan niat ibadah dan sesuai rambu-rambu syariat.
Itulah kenapa mengatur keuangan bukan soal teknis semata, tapi bagian dari ibadah. Kalau gaji adalah amanah, maka menyusunnya dengan rapi adalah bentuk amanah yang ditunaikan.
Baca juga: Bagaimana Para Khalifah Menolak Gaji Sebagai Pejabat
Rumus Alokasi Gaji ala Syariah
Setelah kita sadar bahwa gaji adalah titipan, maka langkah berikutnya adalah menyusun alokasinya. Jangan sampai amanah itu kita hambur-hamburkan tanpa arah.
Berikut rumus alokasi gaji yang bisa kamu pakai sebagai patokan dasar. Tujuannya bukan untuk membatasi, tapi jadi panduan agar hidup tertata dan siap naik level menuju investasi syariah yang aman dan halal.
Pos Penggunaan | Persentase Ideal | Penjelasan Singkat |
Kebutuhan pokok | 50% | Makan, tempat tinggal, listrik, transport |
Zakat dan sedekah | 10% | Membersihkan harta dan membantu sesama |
Dana darurat & tabungan | 15% | Untuk kondisi tak terduga, sebelum mulai investasi |
Investasi syariah | 15% | Modal bisnis halal atau akad mudharabah |
Ilmu dan pengembangan | 10% | Buku, kursus, atau pembelajaran untuk upgrade skill |
Tentu saja rumus ini bisa disesuaikan dengan kondisi. Tapi prinsipnya, investasi datang setelah kebutuhan pokok dan cadangan aman.
Nabi ﷺ bersabda:
“خَيْرُ الدِّيْنَارِ مَا أَنْفَقَهُ الْإِنْسَانُ عَلَىٰ أَهْلِهِ…”
“Sebaik-baik dinar adalah dinar yang dinafkahkan untuk keluarga…” (HR. Muslim)
Jangan terburu-buru ingin cuan kalau kewajiban nafkah saja belum stabil. Mengatur keuangan di tahap awal justru penentu apakah investasi akan membawa berkah atau masalah.
Baca juga: Menggaji Karyawan Sebelum Kering Keringatnya
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Investasi?
Pertanyaan ini penting, karena semangat saja nggak cukup. Dalam Islam, investasi bukan sekadar peluang untung, tapi harus disertai ilmu, kesiapan mental, dan kebersihan niat.
Imam Ibnul Qayyim berkata:
“أَفْضَلُ الْمَالِ مَا أُخِذَ مِنْ طَرِيقِ الْحَلَالِ وَأُنْفِقَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ.”
“Sebaik-baik harta adalah yang diambil dari jalan yang halal dan dibelanjakan di jalan yang halal.”
Jadi, kapan mulai investasi? Kalau tiga hal ini sudah terpenuhi:
- Kebutuhan pokok terpenuhi secara stabil
Artinya gaji sudah cukup dan rutin untuk makan, tempat tinggal, dan kebutuhan dasar lainnya. - Dana darurat tersedia
Minimal 3–6 bulan pengeluaran dasar sudah terkumpul. Ini penting agar investasi tidak menggangu kebutuhan pokok jika gagal. - Paham akad dan jenis investasi syariah
Hindari reksa dana atau investasi instan yang tidak jelas akadnya. Pilih:- Modal bisnis halal
- Akad mudharabah (pemilik modal dan pengelola)
- Investasi berbasis barang nyata, bukan spekulasi
Sungguh investasi syariah yang penuh berkah bukan yang mengejar untung cepat, tapi yang mematuhi batasan halal, menghindari riba, dan membangun manfaat jangka panjang.
Baca juga: 6 Tips Alokasi Gaji Bulanan Sesuai Syariah
Khatimah: Gaji Amanah, Kelola dengan Ilmu
Kalau gaji adalah amanah, maka mengatur gaji dengan benar adalah bentuk kesyukuran. Jangan buru-buru ingin investasi kalau gaji masih kabur arahnya.
وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqan: 67)
Yuk, rapiin dulu gaji kita. Karena dari pengelolaan itulah, kita bisa melangkah lebih tenang menuju investasi yang syar’i, realistis, dan berkah.
Baca juga: Sedekah: Ibadah yang Terlupakan bagi Karyawan

Yuk Mulai Investasi Halal di Nabitu
Referensi:
Al-Qur’an Surah An-Nur: 24:33, Tafsir Ibnu Katsir, diakses dari https://tafsirweb.com/6161-surat-an-nur-ayat-33.html
Al-Qur’an Surah Al-Furqan: 25:67, Tafsir Ibnu Katsir, diakses dari https://tafsirweb.com/6323-surat-al-furqan-ayat-67.html
Muslim, Abu al-Husain. Shahih Muslim. Diakses dari https://www.hadits.id/hadits/muslim
Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa. Sunan At-Tirmidzi. Diakses dari https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi
Rumaysho.com. (2023). Cara Investasi Syariah yang Penuh Berkah. Diakses dari https://rumaysho.com/37998-cara-investasi-syariah-yang-penuh-berkah.html
Muslim.or.id. (2023). Investasi dan Cara Memanfaatkan Modal. Diakses dari https://muslim.or.id/18586-investasi-dan-cara-memanfaatkan-modal.html