Adakah Keterkaitan Istighfar dengan Rezeki dan Keberkahan dari Allah ﷻ ?
Dalam ajaran Islam, konsep istighfar (memohon ampunan) memiliki hubungan yang erat dengan rezeki (penghidupan atau rizq). Istighfar bukan hanya sekadar permohonan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan, tetapi juga merupakan amalan yang memiliki dampak besar terhadap peningkatan rezeki seseorang. Dalam Al-Quran dan Hadis, terdapat banyak dalil yang menegaskan pentingnya istighfar dan hubungannya dengan rezeki. Artikel ini akan mengeksplorasi kedua konsep tersebut serta memberikan pemahaman yang lebih dalam.
Baca Juga:
Musyarakah dengan Bagi Hasil Tiering, Bolehkah?
Bagaimana Sholat Dapat Mepengaruhi Rezeki?
Istighfar dalam Al-Quran dan Hadist
Al-Quran secara jelas menekankan pentingnya istighfar dan janji Allah ﷻ terhadap hamba-Nya yang memohon ampunan-Nya. Allah ﷻ berfirman ketika mengkisahkan dakwah nabi Shalih alaihissalam kepada kaumnya dalam surat Hud[11:61]:
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata:”Hai kaumku, sembahlah Allah ﷻ, sekali-kali tidak ada bagimu Ilah selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabbku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do’a hamba-Nya)”.[Hud/11:61]
Ayat ini menunjukkan bahwa istighfar merupakan langkah awal dalam memperbaiki hubungan seseorang dengan Allah ﷻ. Ayat ini juga menunjukkan bahwa Rahmat Allah ﷻ dan terijabahnya doa akan mendekat kepada orang yang beristighfar.
Selain itu, hadis Nabi Muhammad ﷺ, juga menunjukkan istighfar sebagai ibadah agung yang sangat sering beliau lakukan secara rutin. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ sendiri secara rutin melakukan istighfar, meskipun beliau adalah manusia yang paling suci di sisi Allah ﷻ.
Baca Juga:
Akad Mudharabah Dapat Menumbuhkan Semangat Saling Membantu dalam Pembiayaan Usaha, Kok Bisa?
Bagaimana Cara Menghadapi Syubhat Sesuai Hadits Nabi ﷺ ?
Hubungan Istighfar dengan Rezeki
Konsep hubungan antara istighfar dan rezeki juga tergambar dalam ajaran Islam. Istighfar diyakini membuka pintu-pintu rezeki yang terkadang terhalang oleh dosa dan kesalahan. Dalam Al-Quran, Allah ﷻ berfirman dalam Surah Nuh [71:10-12]:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Ayat ini menegaskan bahwa istighfar merupakan kunci untuk mendapatkan rezeki yang berlimpah dari Allah ﷻ. Bahkan jenis rezeki yang diberikan pun dirinci oleh Allah ﷻ seperti turunnya hujan yang lebat, banyaknya harta dan anak, hingga adanya kebun-kebun dan sungai-sungai.
Selain ayat ini, Allah ﷻ juga berfirman dalam Surah Hud [11:3]:
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. Ayat ini menunjukkan bahwa istighfar juga merupakan sumber rezeki yang terus menerus.
Selain itu, hadis Nabi Muhammad ﷺ juga menggarisbawahi hubungan antara istighfar dan rezeki. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan melapangkan kesusahannya, mengeluarkannya dari kesempitan dan memberinya rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (Hadis Riwayat Muslim).
Hadis ini menggambarkan bahwa istighfar tidak hanya memperbaiki hubungan spiritual seseorang dengan Allah ﷻ, tetapi juga berdampak pada aspek material kehidupannya bahkan menyelesaikan masalah-masalah kehidupannya.
Baca Juga:
Bagaimana Pandangan Fiqih Mengenai Puasa Syawal?
Apa yang Harus dilakukan Sebelum dan Sesudah sholat Idul Fitri?
Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dari pemahaman akan pentingnya istighfar dan hubungannya dengan rezeki, terdapat beberapa implikasi yang bisa diambil dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, seseorang harus rutin melakukan istighfar sebagai upaya untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Kedua, istighfar juga harus disertai dengan taubat yang tulus dan komitmen untuk tidak mengulangi dosa-dosa tersebut.
Selain itu, seseorang juga harus memahami bahwa rezeki bukanlah semata-mata hasil dari usaha dan kerja keras, tetapi juga merupakan karunia dari Allah ﷻyang dapat diperoleh melalui istighfar dan taqwa. Oleh karena itu, seseorang harus selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah ﷻ, baik dalam jumlah besar maupun kecil.
Baca Juga:
Anjuran Berpuasa Syawwal, Apa Saja Keutamaannya?
Implementation of The Zakat System in The Modern Era
Kesimpulan
Dalam Islam, istighfar bukan hanya sekadar permohonan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan, tetapi juga merupakan kunci untuk mendapatkan rezeki yang berlimpah dari Allah ﷻ. Dengan melakukan istighfar secara rutin dan tulus, seseorang dapat membersihkan diri dari dosa dan kesalahan serta membuka pintu-pintu rezeki yang telah disediakan oleh Allah ﷻ. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk memahami dan mengamalkan konsep istighfar dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari usaha untuk mendapatkan keberkahan dan kesuksesan dari Allah.
Wallahu a’lam
Baca Juga:
Creating a Waqf: Essential Conditions You Need to Know
Understanding the Different Types and Restrictions of Waqf Property
Referensi
- MA, A. Z., Lc. (2011, December 16). Membuka Pintu Rizki dengan Istighfar. Muslim.or.id. https://muslim.or.id/7702-membuka-pintu-rizki-dengan-istighfar.html
- MSc, M. A. T. (2009, July 26). Nabi Kita Tidak Pernah Bosan Beristigfar. Rumaysho.com. https://rumaysho.com/56-nabi-kita-tidak-pernah-bosan-beristigfar.html
- MSc, M. A. T. (2014, February 19). Istighfar, Sebab Kemudahan Rezeki dan Turunnya Hujan. Rumaysho.com. https://rumaysho.com/6587-istighfar-sebab-kemudahan-rezeki-dan-turunnya-hujan.html
- Surat Hud Ayat 3. (n.d.). Tafsir AlQuran Online. Retrieved April 11, 2024, from https://tafsirq.com/11-hud/ayat-3
- Keutamaan Istighfar Dalam Al Quran dan Hadist – Hafizi Azmi. (2018, January 18). https://hafiziazmi.com/keutamaan-istighfar/
- Istighfar Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam Setiap Harinya | Almanhaj. (2019, April 15). Almanhaj.or.id. https://almanhaj.or.id/11450-istighfar-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-setiap-harinya.html
- MSc, M. A. T. (2013, June 20). Perintah Memperbanyak Istighfar. Rumaysho.com. https://rumaysho.com/3437-perintah-memperbanyak-istighfar.html
