AkhlaqAqidahOpiniSirah

Tentang Meminta-Minta

Bagaimana akibat dari profesi dan kebiasaan meminta-minta?

“Tidaklah seseorang terus meminta-minta hingga kelak pada hari kiamat ia menjumpai Allah sementara di wajahnya tidak ada sekerat daging pun.” (HR. Muslim: 1725) [1]

“Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa meminta-minta padahal ia dalam keadaan kecukupan, maka pada hari kiamat apa yang ia minta akan berubah menjadi bekas-bekas cakaran di wajahnya.” Dikatakan, “Wahai Rasulullah, kecukupan apa yang telah ia punyai?” beliau menjawab, “Lima puluh dirham, atau emas yang senilai dengannya.” Lalu seorang laki-laki berkata kepada Sufyan, “Sesungguhnya Syu’bah tidak meriwayatkan dari Hakim bin Jubair! ” Sufyan berkata, “Namun Zubaid telah meriwayatkannya kepada kami, dari Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Yazid.” (HR. Ibnu Majah: 1830) [2]

Sebagai seorang yang percaya bahwa rejeki ada di tangan Allah, maka sebaiknya kita menahan diri dari meminta-minta kepada manusia

Jika ingin meminta, maka mintalah hanya kepada Allah ﷻ.

ORANG MISKIN SEBENARNYA

Siapa sih orang miskin sebenarnya?

“Yang disebut orang miskin itu bukanlah seorang peminta-minta yang diberi orang satu atau dua biji kurma atau sesuap dua suap makanan. Tetapi orang miskin sesungguhnya, ialah orang yang tahu menjaga diri (dari meminta-minta). Jika kamu mau, maka bacalah firman Allah: ‘Mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak…'” Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Bakar bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah mengabarkan kepadaku Syarik telah mengabarkan kepadaku Atha` bin Yasar dan Abdurrahman bin Abu Amrah bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, yakni serupa dengan hadits Isma’il.

(HR. Muslim: 1723) [3]

Memang ada ayat yang menjelaskan tentang orang faqir sebenarnya, di Al-Baqarah ayat 273. Yuk coba buka

(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui. (QS 2:273)

Orang yang faqir dan miskin dalam Al-Qur’an dan Hadits, malah sebenarnya tidak suka minta-minta.

Tapi, kita tahu dari ciri-cirinya.

Tahu darimana? Kita tahu mereka tidak bisa beli apa yang kita bisa beli. Dari pakaiannya, dari pendidikannya, dari makanannya.

Jika kelak Sistem Islam yang Kaffah sudah tegak, maka kondisi ekonomi per orang dan per keluarga akan didata dengan detail.

Sehingga zakat, infaq, dan shodaqoh akan disalurkan dengan tepat sasaran.

Tapi, kita nggak perlu menunggu kondisi di luar sana sempurna

Kita bisa MULAI SEKARANG, hijrah ke akhlak islam.

Menahan diri dari meminta-minta, dan berusaha dengan tangan sendiri.

Kita juga bisa MULAI HIJRAH ke sistem ekonomi Islam.

Udah hijrah dari bank konvensional ke bank syariah belum?

YANG BOLEH MEMINTA-MINTA

“Tunggulah sampai orang datang mengantarkan zakat, nanti kusuruh menyerahkannya kepadamu.” Kemudian beliau ﷺ melanjutkan sabdanya, “Hai Qabishah, sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh (tidak halal) kecuali untuk tiga golongan. (Satu) orang yang menanggung utang (gharim, untuk mendamaikan dua orang yang saling bersengketa atau seumpanya). Maka orang itu boleh meminta-minta, sehingga utangnya lunas. Bila utangnya telah lunas, maka tidak boleh lagi ia meminta-meminta. (Dua) orang yang terkena bencana, sehingga harta bendanya musnah. Orang itu boleh meminta-minta sampai dia memperoleh sumber kehidupan yang layak baginya. (Tiga) orang yang ditimpa kemiskinan, (disaksikan atau diketahui oleh tiga orang yang dipercayai bahwa dia memang miskin). Orang itu boleh meminta-minta, sampai dia memperoleh sumber penghidupan yang layak. Selain tiga golongan itu, haram baginya untuk meminta-minta, dan haram pula baginya memakan hasil meminta-minta itu.” (HR. Muslim: 1730, diakses melalui @hadistapp) [4]

Jadi, ada tiga orang yang dibolehkan meminta-minta:

  1. Orang yang menanggung utang, sampai hutangnya lunas
  2. Orang yang terkena bencana sampai harta bendanya musnah, boleh meminta-minta sampai memperoleh sumber kehidupan yang layak
  3. Orang yang ditimpa kemiskinan (dengan disaksikan 3 orang saksi), sampai memperoleh sumber penghidupan yang layak.

Selain ketiga itu, haram baginya untuk meminta-minta, dan haram pula baginya memakan hasil dari meminta-minta.

SIKAP UNTUK ORANG YANG MEMINTA-MINTA

Tapi ternyata, walaupun dalam Islam perbuatan meminta-minta adalah perbuatan yang tidak diperbolehkan, kita tetap harus menjaga sikap terhadap kepada orang yang meminta-minta.

“Berilah kepada orang yang meminta-minta walaupun sekalipun hanya secuil daging bakar.” (HR. Ahmad: 26179) [5]

Jangan menghardik, jangan mencela, jangan memaki, jangan menyakiti hatinya.

Jika ada yang meminta-minta, maka berikan saja sesuai kemampuan kita. Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, Beliau ﷺ selalu memberikan apapun yang orang lain minta, sampai dikatakan bahwa kedermawanan Rasulullah ﷺ seperti angin yang tidak pernah berhenti bertiup.

Wallahu a’lam bi showab



REFERENSI:

[1] http://hadits.in/muslim/1725
[2] http://hadits.in/ibnumajah/1830
[3] http://hadits.in/muslim/1723
[4] http://hadits.in/muslim/1730
[5] http://hadits.in/ahmad/26179

Anbarsanti

Founder nabitu.id | Mahasiswa Ph.D., Nanyang Technological University, Singapura.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button