3 Tips Mudah Memanajemen Resiko Bisnis, Pebisnis Pemula Wajib Tau!
Dalam berbisnis tidak semua berjalan mulus, tentunya banyak resiko-resiko yang perlu dihadapi. Bentuk dari resiko bisnis adalah kerugian, gagal bayar, dan lain sebagainya. Salah satu sebab terjadinya masalah-masalah tersebut kurangnya kemampuan manajerial dalam mengelola suatu bisnis, sehingga resiko-resiko tersebut tidak dapat diminimalisir.
Untuk bisa mengatasi risiko bisnis, tentunya perlu ada sebuah beberapa tips memanajemen resiko bisnis yang perlu anda ketahui. Nah, untuk anda yang ingin memulai bisnis, penting sekali untuk Anda mengetahui beberapa tips untuk meminimalisir resiko bisnis itu sendiri. Berikut ini kami sajikan beberapa informasi mengenai tips mudah memanajemen resiko bisnis, simak selengkapnya.
3 Tips Mudah Memanajemen Resiko Bisnis, Pebisnis Pemula Wajib Tau!
Risiko bisnis merupakan kemungkinan munculnya kerugian atau konsekuensi akibat ketidakpastian. Munculnya risiko dalam bisnis dalam berbisnis bisa muncul dari banyak faktor yang ada, seperti manajemen yang buruk, strategi bisnis yang kurang matang, atau sistem perusahaan yang kurang baik.
1. Identifikasi Resiko
Tips mudah manajemen bisnis pertama yakni identifikasi risiko. Anda bisa mencoba identifikasi terkait jenis apa resiko yang akan muncul, apakah resiko dari segi finansial, marketing, produksi, dan lain sebagainya. Identifikasi risiko bisa membantu anda untuk mengenali kemungkinan adanya risiko yang muncul di jangka pendek maupun jangka panjang.
Dengan anda mengidentifikasi resiko harapan anda bisa mempunyai strategi antisipasi untuk bisnis anda agar tetap sustainable. Selai itu, output dari identifikasi resiko bisnis itu sendiri, anda memiliki daftar dari setiap risiko yang akan terjadi pada bisnis anda.
2. List Potensi Resiko Yang Ada
Setelah anda mempunyai daftar berbagai risiko pada bisnis anda, langkah selanjutnya anda bisa menganalisa, dan mengurutkan daftar resiko tersebut berdasarkan dampak terburuknya. Fokuslah pada risiko bisnis yang memiliki dampak yang paling signifikan pada bisnis anda.
3. Mengendalikan Resiko
Dengan memiliki daftar resiko bisnis saja tidak cukup, anda juga perlu mengendalikan resiko tersebut, paling tidak ada terdapat 4 bentuk tindakan kendali resiko yang perlu anda ambil. Tindakan pertama yang bisa ambil adalah risk avoidance (Menghindari Resiko), kebanyakan pebisnis pemula mengambil sikap risk avoidance sebagai jalan untuk menyelesaikan persoalan resiko bisnis, walaupun terlihat bagus, sebenarnya sikap risk avoidance dapat membuat mental anda tidak terbentuk. Tapi bukan berarti pula anda harus menginkan masalah resiko-resiko terjadi, agar terbentuk mental bisnis anda.
Kedua ada risk reduction (Mengurangi Resiko), di dalam sikap risk reduction ini, anda perlu mencari tindakan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari adanya potensi resiko bisnis. Dalam suatu bisnis, adanya resiko merupakan sebuah keniscayaan, dan anda tidak perlu kuatir, karena tindakan untuk melakukan risk reduction merupakan area yang anda kuasai. Misalnya, apabila anda memiliki bisnis yang memiliki resiko terjadinya kebakaran, anda bisa menggunakan sistem alarm pendeteksi kebakaran untuk meminimalisir terjadinya kebakaran.
Tindakan yang ketika ada risk transfer (Memindahkan Risiko), selain mengambil sikap menghindari dan mengurangi risiko bisnis, anda perlu juga mengalihkan risiko tersebut. Anda dapat mengalihkan tanggung jawab menggunakan pihak lain, dengan membayar jasa pihak tersebut.
Tindakan kendali resiko yang keempat ada risk retention, ada lagi sikap risk retention, sikap ini bisa anda ambil ketika tidak ada cara lain, selain anda hanya dapat merelakan kerugian yang terjadi pada bisnis anda. Dengan anda memaksimalkan area yang anda kuasai, untuk memanajemen resiko bisnis anda, diharapkan anda dapat mengendalikan resiko-resiko yang terjadi.
Referensi: