Akhlaq

4 Golongan Manusia yang Tidak Tersentuh Api Neraka

Neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali. Maka dari itu kita semua sering berdoa agar terjaga dari siksa neraka sebagaimana di dalam Al-Quran:

رَبَّنا آتِنا فِي الدُّنْيا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنا عَذابَ النَّارِ

Artinya “Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa neraka” (Al-Baqarah: 201).


Nah apakah kita sudah tau, golongan seperti apakah orang-orang yang tidak akan tersentuh api neraka?

Ternyata inilah 4 golongan yang tidak akan tersentuh api neraka sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih.

Dari Abdillah bin Mas’ud radhiyallahu anhu ia berkata: telah bersabda rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: “Maukah kamu aku tunjukkan orang yang diharamkan neraka baginya?” Para sahabat menjawab: “tentu saja wahai Rasulallah!” Rasullah shallallahu alaihi wasallam menjawab: “(Haram tersentuh api neraka orang yang) Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl” (HR. At-Tirmidzi).

1. Hayyin

Golongan pertama orang yang tidak tersentuh api neraka adalah orang yang memiliki sifat tenang (hayyin). Orang yang memiliki sifat hayyin bisa mengontrol pikiran dan sikapnya. Dari sifat hayyin akan lahir sifat rendah hati dan tidak tempramental dengan masalah hidup yang dihadapinya. 

Kematangan dalam bertindak akan dimiliki orang yang mempunyai sifat hayyin. Dimana dia tidak akan grusa-grusu dalam pengambilan keputusan serta tidak mudah tersulut oleh emosinya.

Hati yang tentram bersumber dari banyaknya mengingat Allah SWT

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (Ar Rad ayat 28).”

2. Layyin

Sifat kedua yaitu lembut dan santun (Layyin), lembut dan santun baik dalam bertindak maupun dalam bertutur kata. 

Sifat layyin datang dari rahmat Allah SWT yang dicontohkan oleh Nabi Muhamad SAW dalam berdakwah kepada ummatnya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

Artinya: “Dengan rahmat dari Allah ﷻ engkau (Nabi Muhammad) lemah lembut terhadap umat, seandainya engkau kaku dan keras hatiniscaya umat akan menyingkir darimu ( Ali Imran ayat 159).”   

Imam At-Thabari menjelaskan bahwa dengan rahmat dan kasih sayang Allah terhadap Nabi dan umatnya, Rasulullah menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, mudah, dan penuh dengan kebaikan. 

Jika saja nabi bersifat keras dan lagi kasar maka dakwahnya akan sulit diterima. Nabi Muhamad SAW tetap bersikap baik dan lembut kepada kaum yang menyakitinya. Maka dengan maha baiknya Allah yang memberikan rahmatNya kepada Nabi dan umatnya dengan sifat layyin.

3. Sahl

Sifat sahlun, yaitu orang yang mudah, tidak mempersulit, tidak ribet. Semua diperlakukan secara proporsional. Namun bukan berarti menggampangkan sebuah masalah.

Dengan memiliki sifat sahl, mempermudah dan menolong saudaranya maka Allah juga akan memberikan kemudahan urusan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim Juz 4 halaman 2074, Nabi bersabda:    

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

 “Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkannya urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya”  (HR Muslim).

4. Qarib

Qarib bermakan dekat, akrab, pribadi yang supel dan menyenangkan. Sikap dan sifat sahl akan membaut seseorang nyaman untuk bersahabat dan berteman dengannya. Dengan sifat qarib yang dimiliki oleh seseorang akan mendatangkan prilaku yang tawadhu. Seseorang yang tawadhu akan nyaman dengan dengan dirinya sehingga orang yang bermuamlah dengannya akan nyaman pula. 

Hal ini akan jauh berbeda dengan orang yang memiliki sifat sombong dalam dirinya. Merasa sudah lebih baik, lebih pintar dan lebih berpengalaman dibandingkan yang lainya sehingga akan timbul sifat memandang yang lain lebih rendah dari dirinya. Segala bentuk komunikasi dengan orang semacam ini akan membuat tidak nyaman suasana.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang terus memperbaiki diri dan berusaha untuk mempunyai sifat 4 golongan yang tidak akan tersentuh api neraka. Menjadi pribadi yang aman dan nyaman untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita. 

Referensi:

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-4-golongan-yang-diharamkan-masuk-neraka-6xEDW (Diakses pada 16 Desember 2022)

https://cendekiamuslim.or.id/berita/read/orang-orang-yang-tak-disentuh-api-neraka (Diakses pada 16 Desember 2022)

https://umma.id/post/simak-empat-golongan-manusia-yang-haram-disentuh-api-neraka-494703?lang=id (Diakses pada 16 Desember 2022)

Tri Alfiani

Master student in Islamic Finance Practice (MIFP), INCEIF President's Scholarship Awardee, Content and Social Media Specialist in Islamic Finance and Economy living in Kuala Lumpur, Malaysia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button