Trik and Langkah Dakwah di Kantor
Semua Muslim disarankan untuk berdakwah atau menyeru kepada kebaikan termasuk di tempat kerja. Tempat kerja yang sibuk seringkali dianggap tidak cocok untuk dakwah. Namun ada banyak peluang untuk menyampaikan nilai-nilai Islam secara bijak dan efektif. Berdasarkan literatur yang relevan serta dalil dari Al-Quran dan hadits artikel ini akan menguraikan berbagai metode dakwah di kantor.
1. Memahami lingkungan kerja
Untuk berdakwah di kantor Anda harus memahami situasi dan orang-orang yang dimaksud. Di tempat kerja setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda termasuk pendidikan agama dan budaya. Oleh karena itu pendekatan dakwah di kantor harus disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan setiap orang. Dakwah di kantor tidak memerlukan paksaan atau retorika yang berlebihan. Tindakan sehari-hari seperti memberikan contoh yang baik berbicara dengan sopan dan menunjukkan sikap profesional yang Islami adalah cara dakwah dapat dilakukan. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Allah dalam surah An-Nahl ayat 125:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Metode ini menekankan pentingnya dakwah yang penuh hikmah dan tidak menimbulkan konflik di tempat kerja.
Baca juga:Pengorbanan Harta Khadijah untuk Dakwah Nabi Muhammad ﷺ
2. Dakwah melalui contoh
Bertindak sebagai contoh adalah salah satu cara paling efektif untuk berdakwah di kantor. Perilaku positif seperti kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dapat menjadi sarana dakwah yang efektif. Contoh nyata lebih sering menginspirasi rekan kerja daripada nasihat lisan atau ceramah. Seorang Muslim yang selalu menjaga waktu shalat, menghindari gosip , dan bersikap adil di tempat kerja dapat menjadi teladan yang baik. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling mulia akhlaknya,” [HR Bukhari: 6035, Muslim: 2321, Ahmad: 6505]
Hadits ini menekankan betapa pentingnya menunjukkan akhlak mulia sebagai bagian dari dakwah termasuk di tempat kerja.
3. Pemanfaatan Teknologi dan Media
Teknologi dan media menjadi alat dakwah yang sangat efektif di era digital. Penyebaran artikel Islami dan pesan motivasi melalui email atau grup diskusi daring tentang nilai-nilai Islam adalah beberapa contoh dakwah di lingkungan kerja melalui media elektronik atau cetak. Sebagai contoh beberapa kantor saat ini memiliki grup WhatsApp atau platform komunikasi internal yang dapat digunakan untuk menyebarkan pesan Islami. Sangat penting bahwa informasi yang dibagikan relevan, mudah dipahami dan tidak memaksakan.
Baca juga:Tuanku Imam Bonjol: Kisah Monumental Ulama, dan Pejuang Perlawanan di Sumatra Barat
4. Kegiatan Keagamaan yang Diadakan di Kantor
Kegiatan keagamaan di kantor juga menjadi metode dakwah yang efektif. Kajian rutin shalat berjamaah dan peringatan hari-hari besar Islam seringkali menjadi cara dakwah di perkantoran. Kegiatan ini meningkatkan kesadaran spiritual dan mempererat hubungan karyawan. Namun penting untuk memastikan kegiatan keagamaan ini inklusif dan tidak mengganggu pekerjaan. Pilihan waktu seperti istirahat siang dapat membantu kegiatan dakwah berjalan tanpa mengganggu produktivitas.
5. Hindari menggunakan pendekatan konfrontatif
Pendekatan konfrontatif atau memaksa harus dihindari dalam dakwah yang efektif. Metode yang penuh kasih sayang dan toleransi lebih dianjurkan. Konfrontasi hanya akan memicu resistensi dan dapat merusak hubungan kerja. Dalam Surah Ali Imran ayat 159 Allah memberi kita peringatan:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Ayat ini menjadi pedoman untuk selalu bersikap lembut dan bijaksana saat menyampaikan dakwah termasuk di tempat kerja.
Baca juga:Rasulullah ﷺ sebagai Teladan Pendidikan Karakter
Kesimpulan
Setiap Muslim dapat memanfaatkan dakwah di kantor sebagai tantangan sekaligus kesempatan. Dakwah dapat dilakukan secara efektif tanpa mengganggu keharmonisan di tempat kerja dengan memahami audiens menunjukkan keteladanan memanfaatkan teknologi dan menghindari pendekatan konfrontatif. Faktor penting untuk keberhasilan dakwah di kantor seperti halnya dakwah di tempat lain adalah niat yang ikhlas sikap yang bijaksana dan konsistensi dalam berbuat kebaikan. Semoga Allah membantu kita dalam mencari-Nya di semua aspek kehidupan kita termasuk di tempat kerja kita.
Yuk Investasi Halal di Nabitu.
Daftar Pustaka
- Abdul Jamil. (2023). Workplace Dakwah with the Pen and Without Coercion. Retrieved from https://www.kompasiana.com/abduljamil6671/6422a7521302f330166c1b63/dakwah-kantoran-itu-dengan-pena-dan-tak-perlu-ayat
- Andriani, L. (2019). Strategies for Dakwah in the Workplace. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/297914392.pdf
- Republika. (n.d.). The Rise of Workplace Dakwah. Retrieved from https://khazanah.republika.co.id/berita/lx5fh2/geliat-dakwah-di-perkantoran
- Surat Ali ‘Imran Ayat 159. (n.d.). Tafsir AlQuran Online. https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-159
- Surat An-Nahl Ayat 125. (n.d.). Tafsir AlQuran Online. https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-125