Hidayah Allah, Dicari atau Ditunggu-tunggu?
Konsep utama dalam Islam adalah hidayah atau petunjuk ilahi yang merujuk pada petunjuk yang diberikan oleh Allah ﷻ untuk mengarahkan manusia ke jalan yang benar. Hidayah adalah cahaya yang menerangi hati yang memungkinkan seseorang membedakan antara hak dan batil. Namun muncul pertanyaan penting: apakah cukup untuk mencari hidayah secara aktif atau hanya menunggunya datang? Artikel ini menyelidiki konsep hidayah dan menekankan pentingnya mencari hidayah secara aktif daripada hanya menunggunya datang.
Apa itu Hidayah?
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:
Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai tetapi Allah ﷻ memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki. (Surat Al-Qashash:56)
hidayah adalah anugerah dari Allah ﷻ. Ini menunjukkan bahwa Allah ﷻ memiliki kendali penuh atas hidayah. Namun ini tidak berarti bahwa manusia tidak memiliki peran dalam mencapainya. Al-Quran berulang kali mendorong orang untuk melakukan amal saleh, refleksi dan doa untuk mencari petunjuk. Salah satu doa yang sering diucapkan adalah yang dibaca setiap shalat dalam surat Al-Fatihah:
Tunjukkan kami jalan yang lurus (Surat Al-Fatihah: 6).
Baca Juga:Ibadah Sampai Kebanyakan? Emang Bisa dan Salah?
Aktif Mencari Hidayah
Banyak ajaran Islam mendukung gagasan bahwa hidayah harus dicari secara aktif. Nabi Muhammad (ﷺ) bersabda:
Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah ﷻ akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR Muslim)
Hadis ini menekankan betapa pentingnya melakukan usaha dan memiliki keinginan yang tulus untuk mencapai petunjuk. Dengan cara yang sama Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. (QS Al-Ankabut :69).
Menurut ayat ini hidayah adalah hadiah bagi mereka yang berusaha keras untuk mendapatkankannya bukan pemberian cuma-cuma.
Mencari hidayah memerlukan sejumlah tindakan. Pertama seseorang harus memiliki niat yang tulus untuk mengikuti kebenaran. Kedua hati harus dibersihkan melalui ibadah seperti shalat, puasa dan sedekah. Ketiga, salah satu penghalang terbesar untuk meraih hidayah adalah kebodohan oleh karena itu seseorang harus belajar. Al-Quran berulang kali memuji mereka yang berpikir tentang ayat-ayatnya dan mencoba memahaminya.
Baca Juga:Mencari Rezeki yang Halal Adalah Ibadah
Risiko Menunggu Hidayah
Menunggu hidayah secara pasif bisa berbahaya. Sebagian orang beranggapan bahwa jika Allah ﷻ menghendaki mereka akan diberi petunjuk dan tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk memengaruhinya. Meskipun benar bahwa kehendak Allah ﷻ adalah yang akhirnya berlaku, sikap ini dapat menyebabkan kita menjadi lalai dan mengabaikan ibadah-ibadah kita.
Selain itu konsep menunggu hidayah bertentangan dengan tindakan proaktif yang dimiliki umat Islam. Agama ini mendorong pengikutnya untuk berinisiatif dalam segala aspek kehidupan mereka termasuk perjalanan spiritual mereka. Menunggu hidayah tanpa melakukan usaha sama halnya dengan menanam benih sebelum tanaman tumbuh. Seorang mukmin juga harus mengambil tindakan untuk mencari jalan keselamatan sama seperti petani yang harus mengolah tanah dan menabur benih.
Langkah-langkah Praktis untuk Menemukan Hidayah
- Berdoa dengan sungguh-sungguh: Meminta petunjuk kepada Allah ﷻ secara teratur. Nabi Muhammad (ﷺ) sering meminta hidayah dalam doa dan umat Islam dianjurkan untuk melakukannya juga.
- Mencari Ilmu: Studi Al-Quran Hadis dan ajaran Islam. Ilmu adalah kunci untuk memahami dan menerapkan ajaran Allah ﷻ.
- Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk mempertimbangkan niat dan tindakan Anda. Kesadaran diri sangat penting untuk mengenali hal-hal yang perlu diperbaiki.
- Berteman dengan Orang Saleh: Anda dapat mendapatkan dukungan dan inspirasi untuk mencari hidayah dengan berkumpul dengan orang-orang yang baik.
- Konsisten Beribadah: Untuk membersihkan hati dan memperkuat hubungan dengan Allah ﷻ konsisten dalam melakukan ibadah seperti shalat puasa dan sedekah.
Baca Juga:Kejujuran Sebagai Etika Profesional Muslim
Kesimpulan
Mendapatkan hidayah bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan tanpa berusaha. Hidayah adalah anugerah ilahi yang dapat diperoleh melalui usaha doa dan amal saleh. Al-Quran dan Hadis menekankan betapa pentingnya niat ilmu dan refleksi dalam mencari hidayah. Seorang mukmin dapat membuka hatinya untuk menerima petunjuk Allah ﷻ dan berjalan teguh di jalan yang benar dengan mengambil tindakan proaktif. Dalam Al-Quran Allah ﷻ bersabda:
Barangsiapa yang Allah ﷻ kehendaki untuk diberi petunjuk Dia akan lapangkan dadanya untuk (menerima) Islam (Surat Al-Anam:125).
Mari kita berusaha menjadi individu yang hatinya terbuka untuk hidayah.

Yuk Investasi Halal di Nabitu.
Referensi
Islampos. (n.d.). Hidayah: Dijemput Bukan Ditunggu. Diakses dari https://www.islampos.com/hidayah-dijemput-bukan-ditunggu-112027/
Muslim Afiyah. (n.d.). Hidayah itu Dijemput Bukan Ditunggu. Diakses dari https://muslimafiyah.com/hidayah-itu-dijemput-bukan-ditunggu.html
Arrisalah. (n.d.). Hidayah itu Dicari Bukan Dinanti. Diakses dari https://www.arrisalah.net/hidayah-itu-dicari-bukan-dinanti/
Baitul Hikmah Institute. (2021, 9 Juli). How Should We Study Hidayah and Benefit from It? Diakses dari https://baitulhikmahinstitute.com/2021/07/09/how-should-we-study-hidayah-and-benefit-from-it/