BisnisMuslim LifestyleUncategorized

Kebiasaan dan Kepribadian Islam dalam Pengembangan Bisnis

Pernah nggak sih kamu ngerasa capek banget kerja keras tapi rasanya hasilnya nggak berkah? Atau mungkin bisnis jalan tapi hati nggak tenang? Nah, di situlah pentingnya habits dan kepribadian Islam dalam pengembangan bisnis. Kalau kita ngobrol santai, sukses bisnis itu nggak cuma soal untung dan rugi, tapi gimana cara kita ngejalanin semuanya sesuai aqidah dan bisa jadi ladang amal juga. Bayangin deh, kalau usaha kita nggak cuma menghasilkan uang tapi juga pahala, rasanya beda banget kan, tenang dan puasnya.

Pondasi Aqidah, Bangun Kepribadian Islam

Sebelum kita ngomong soal strategi, modal, atau untung rugi, hal pertama yang harus dibangun itu pondasi keyakinan, yaitu aqidah. Bayangin deh, kayak bangun rumah. Kalau fondasinya rapuh, gampang roboh. Sama juga dengan bisnis. Kalau aqidah kita kuat yakin rezeki itu dari Allah kita bakal lebih tenang, nggak panik, dan tetap fokus walaupun bisnis lagi naik-turun.

Tapi aqidah itu nggak cukup cuma ada di hati. Harus diwujudkan di aktivitas sehari-hari lewat kepribadian Islam. Maksudnya, semua interaksi dan tindakan sehari-hari mulai dari cara kita nge-handle tim, customer, partner, sampai cara kita ambil keputusan bisnis harus sesuai syariah islam. Jadi aqidah itu fondasinya, syariah tiangnya, dan kepribadian Islam itu penampakan totalnya. Semua dibangun bareng, agar bisnis nggak cuma lancar tapi juga berkah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini jelas banget: kalau mau bisnis Islami sukses dan berkah, kejujuran dan amanah itu nggak bisa ditawar. Aqidah bikin hati stabil, kepribadian Islam bikin orang percaya, dan yang paling penting, aqidah harus terlihat nyata lewat perilaku kita sehari-hari.

Baca juga: Bersih sebagai Pondasi Investasi yang Anti Syubhat

Habits Praktis untuk Pengembangan Bisnis

Selain pondasi dan kepribadian, kebiasaan sehari-hari itu penting banget. Catat semua cashflow, hidup sederhana supaya bisa menabung, dan hindari konsumtif. Kalau beli sesuatu, pilih yang produktif, bukan cuma buat gaya. Misal, laptop cepat buat kerja, internet kencang buat remote job, bukan gadget cuma buat pamer.

Stop FOMO juga wajib. Jangan takut ketinggalan tren atau gadget terbaru sampai ngeganggu tujuan finansial dan spiritual. Allah berfirman:

وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا، إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan harta secara boros. Sesungguhnya orang yang boros itu saudara setan.” (QS. Al-Isra: 26-27)

Selain fokus dunia, jangan lupa juga investasi akhirat. Sisihkan sebagian penghasilan untuk sedekah, zakat, dan infaq. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim)

Jadi, kebiasaan praktis ini bikin bisnis lebih tertata, hati tenang, dan pahala tetap mengalir.

Baca juga: Positive Thinking sebagai Sifat Seorang Muslim

Mental & Strategi Dunia-Akhirat

Selain aqidah, kepribadian, dan kebiasaan, kita juga butuh mental yang kuat dan strategi jangka panjang. Mental kuat bikin kita nggak gampang panik pas bisnis lagi turun, dan tetap konsisten ngejalanin prinsip Islami. Fokus ke tujuan jangka panjang, bukan cuma untung sekarang.

Kalau soal tawakkal, ingat ya, bukan cuma pasrah setelah usaha. Tawakkal itu aktivitas hati yang harus jalan sebelum, saat, dan sesudah kita beramal. Niatin hati sebelum mulai usaha, jalani proses dengan maksimal, dan terima hasilnya dengan syukur. Allah berfirman:

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
“Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS. Ali Imran: 159)

Selain itu, bangun beberapa jalur penghasilan, jangan cuma tergantung satu bisnis. Mulai investasi syariah, usaha sendiri, atau partner kerja yang amanah. Mental + strategi + tawakkal yang benar bikin bisnis nggak cuma survive tapi juga berkembang berkah.

Baca juga: Bekerja Keras bagi Seorang Muslim

Kesimpulan

Kalau mau sukses dalam Pengembangan Bisnis versi Islam, ada tiga hal utama: pondasi aqidah, kepribadian Islam, dan kebiasaan praktis. Aqidah bikin hati stabil, kepribadian bikin reputasi dan interaksi lancar, kebiasaan bikin bisnis tertata dan pahala tetap mengalir. Mental kuat + strategi yang tepat + tawakkal yang bener bikin usaha kita bukan cuma jalan dan untung, tapi berkah dunia-akhirat.

Jadi sebelum mikirin modal, strategi, atau target cuan, pastiin dulu aqidah, kepribadian, kebiasaan, dan mental kita solid. Bisnis yang dijalankan dengan fondasi ini insyaAllah bukan cuma sukses finansial tapi juga hati tenang, rezeki berkah, dan pahala terus mengalir.

Baca juga: Pentingnya Menyisihkan Tabungan di Awal

Kebiasaan dan Kepribadian Islam dalam Pengembangan Bisnis
Kebiasaan dan Kepribadian Islam dalam Pengembangan Bisnis

Yuk Mulai Investasi Halal di Nabitu.

Referensi:

Al-Qur’an al-Karim. Diakses dari https://quran.com
Tirmidzi, Muhammad bin Isa. Sunan at-Tirmidzi. Diakses dari https://sunnah.com/mishkat:2796 
Muslim, Sahih Muslim. Hadis tentang sedekah. Diakses dari https://sunnah.com/riyadussalihin:602 

Redha Sindarotama

Quranic Reciter living in Yogyakarta. Actively teaching and spreading the beauty of Islam

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button