AkhlaqAqidahOpini

Bagaimana Islam Memandang Dosa Besar

Hadits adalah salah satu sumber ajaran Islam yang memberikan pedoman hidup bagi orang-orang yang beragama Muslim. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim mengatakan:

لاَ يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلاَ يَشْرَبُ الخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلاَ يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلاَ يَنْتَهِبُ نُهْبَةً يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ”

Artinya: “Tidaklah orang yang berzina saat dia berzina disebut mukmin, tidaklah orang yang minum khamr saat dia meminumnya disebut mukmin, tidaklah orang yang mencuri saat dia mencuri disebut mukmin, dan tidaklah orang yang merampas harta orang lain dengan paksa saat dia melakukannya disebut mukmin.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini mencakup berbagai dosa besar seperti zina, minum khamr, mencuri dan merampas harta orang lain. Dalam artikel ini kami akan membahas tafsir hadits tersebut secara lebih luas.

Makna Ringkas Hadits Secara Keseluruhan

Hadits ini menjelaskan hubungan antara iman dan perbuatan maksiat. Hadits ini secara umum menyatakan bahwa seseorang yang melakukan dosa besar maka keimanannya sedang tidak baik ketika ia melakukan dosa besar tersebut. Namun hal ini tidak berarti seseorang tersebut menjadi orang kafir setelah melakukan perbuatan dosa besar tersebut.

Baca juga:Hati-hati Istidraj! Allah ﷻ Memberi Nikmat untuk Menambah Hukuman

Refleksi Iman dalam Amal Perbuatan

Hadits ini juga menunjukkan bahwa iman bukan hanya sekadar keyakinan yang dipegang dalam hati tetapi juga harus ditunjukkan dengan tindakan. Jika seseorang memiliki iman yang kuat mereka akan berusaha untuk menghindari hal-hal buruk seperti zina, minum khamr, mencuri dan mengambil harta orang lain. Sebaliknya melakukan dosa besar adalah tanda kelemahan iman. Hadits ini menunjukkan bahwa iman dapat bertambah dan berkurang. Imannya meningkat ketika seseorang melakukan ketaatan sebaliknya imannya menurun ketika seseorang melakukan kemaksiatan. Akibatnya perbuatan dosa besar menunjukkan iman yang lemah.

Baca juga:Hidayah Allah, Dicari atau Ditunggu-tunggu?

Bagaimana Dosa Besar Mempengaruhi Iman

Hadits ini menegaskan lebih lanjut bagaimana dosa besar dapat merusak iman seseorang. Ketika seseorang melakukan dosa besar ia melanggar perintah Allah ﷻ dan menyimpang dari nilai-nilai iman. Oleh karena itu hadits ini mengingatkan umat Muslim untuk secara konsisten menghindari perbuatan dosa besar. Namun penting untuk diingat bahwa hadits ini tidak menunjukkan bahwa status Muslim seseorang akan hilang segera setelah melakukan dosa besar. Sebagaimana dijelaskan oleh para ulama melakukan dosa besar mengurangi kesempurnaan iman seseorang tetapi tidak langsung mengeluarkannya dari Islam.

Baca juga:Bersikap Pertengahan dalam Menggunakan Harta

Pentingnya Bertaubat dan Kembali kepada Allah ﷻ

Hadits ini menggambarkan betapa buruknya perbuatan dosa besar tetapi agama Islam juga memberi mereka kesempatan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah ﷻ. Untuk mengembalikan kesempurnaan iman dan membersihkan diri dari dosa taubat digunakan. Dalam Surah Az-Zumar ayat 53 Allah ﷻ berfirman:

 قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Allah mengampuni semua dosa. Dia adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Meskipun seseorang telah terjerumus dalam dosa besar masih ada kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Taubat yang tulus akan menghapus dosa-dosa dan mengembalikan iman seseorang ke kesempurnaannya.

Baca juga:Hadiah yang Mengandung Dosa

Kesimpulan

Hadits “Tidaklah orang yang berzina, minum khamr, mencuri atau merampas saat melakukannya disebut mukmin” mengajarkan pentingnya menjaga kesempurnaan iman dengan menjauhi perbuatan maksiat khususnya dosa-dosa besar. Hadits ini juga menunjukkan hubungan erat antara iman dan amal perbuatan. Mungkin iman seseorang menjadi kurang sempurna jika mereka melakukan dosa besar. Namun Islam juga menawarkan jalan taubat bagi mereka yang telah terjerumus dalam dosa. Seseorang dapat memperbaiki iman dan mendapat rahmat dari Allah ﷻ dengan bertaubat dan kembali kepada-Nya.

Bagaimana Islam Memandang Dosa Besar
Bagaimana Islam Memandang Dosa Besar

Yuk Investasi Halal di Nabitu.

Referensi

Al-Utsaimin, M. bin S. (n.d.). Syarh Riyadhush Shalihin. Shamela. Retrieved from https://shamela.ws/book/7728/201

Ibnu Hajar Al-Asqalani. (n.d.). Fathul Bari. Dorar. Retrieved from https://dorar.net/hadith/sharh/4995

Radio Rodja. (n.d.). Tidaklah Orang yang Berzina Saat Dia Berzina Disebut Mukmin. Retrieved from https://www.radiorodja.com/51924-tidaklah-orang-yang-berzina-saat-dia-berzina-disebut-mukmin/

Hadeeth Enc. (n.d.). Hadith No. 66239. Retrieved from https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/66239

Devin Halim Wijaya

Master student in IIUM (Institute of Islamic Banking and Finance) | Noor-Ummatic Scholarship Awardee

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button