Meminta-Minta dalam Islam: Hukum dan Solusinya
Dalam Islam meminta-minta atau mengemis adalah perbuatan yang sangat dilarang kecuali dalam situasi darurat yang benar-benar memaksa. Agama Islam mengajarkan kemandirian, kehormatan dan penghargaan terhadap kerja keras. Banyak nasihat dan peringatan keras tentang bahaya meminta-minta telah diberikan oleh Rasulullah ﷺ bahkan menyamakannya dengan luka di wajah. Meminta-minta sering dianggap sebagai solusi instan bagi orang yang menghadapi masalah keuangan di zaman sekarang. Namun Islam menegaskan pentingnya berusaha keras dan bertawakal kepada Allah ﷻ. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh hukum meminta-minta berdasarkan dalil dari Al-Quran dan hadits, bahaya yang ditimbulkannya dan solusi Islam untuk mencegahnya.
Baca juga:Menemukan Kekayaan Hakiki: Rasa Syukur atas Rezeki yang Telah Diberikan
Hukum Islam Mengenai Meminta-Minta
Islam melarang kebiasaan meminta-minta. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا زَالَ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِيْ وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya. (HR al-Bukhâri (no. 1474) dan Muslim (no. 1040)).
Hadits ini menunjukkan betapa buruknya meminta-minta hingga bisa menghilangkan kemuliaan seseorang di akhirat.
Dalam riwayat lain Rasulullah ﷺ juga bersabda:
مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ
Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api (HR Ahmad: IV/165)
Tetapi bagi mereka yang benar-benar dalam keadaan terdesak Islam memberikan pengecualian. Rasulullah ﷺ bersabda:
يَا قَبِيْصَةُ، إِنَّ الْـمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِأَحَدِ ثَلَاثَةٍ : رَجُلٍ تَحَمَّلَ حَمَالَةً فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَهَا ثُمَّ يُمْسِكُ، وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُوْمَ ثَلَاثَةٌ مِنْ ذَوِي الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ : لَقَدْ أَصَابَتْ فُلَانًا فَاقَةٌ ، فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْش ٍ، –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْـمَسْأَلَةِ يَا قَبِيْصَةُ ، سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا
“Wahai Qabiishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: (1) seseorang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti, (2) seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup, dan (3) seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah! Adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram” (HR Muslim:1044 dan Abu Dawud:1640).
Hadits ini menunjukkan bahwa Islam tidak mengabaikan keadaan darurat tetapi menetapkan batasan yang ketat agar meminta-minta tidak disalahgunakan.
Baca juga:Do’a-do’a Pembuka Pintu Rezeki yang Berkah
Keburukan Meminta-Minta
Meminta-minta memiliki banyak konsekuensi negatif baik di dunia maupun di akhirat. Dalam Islam beberapa ancaman berikut adalah:
1.Menghilangkan Rasa Malu dan Harga Diri
Karena membuat seseorang bergantung pada belas kasihan orang lain, meminta-minta dapat merendahkan harga diri seseorang. Dengan alasan tersebut Islam mengajarkan umatnya untuk mempertahankan kehormatan diri dengan bekerja dan berusaha. Dalam suatu hadits Rasulullah ﷺ bersabda:
طَلَبُ الْحَلَالِ جِهَادٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Mencari rezeki yang halal adalah jihad di jalan Allah.”
(HR. Ath-Thabrani)
2.Mengurangi Nilai Harta
Harta yang dikumpulkan dengan cara meminta-minta tidak akan membawa berkah bagi pelakunya. Artinya harta yang diperoleh seseorang yang sebenarnya mampu bekerja tetapi memilih untuk meminta-minta tidak akan berdampak positif pada hidupnya. Harta itu tidak memperbaiki hidupnya, tidak menaikkan level kehidupannya, dan pada akhirnya tidak membuatnya bermanfaat bagi masyarakat.
3.Mendapat Dosa Jika Tidak Diperlukan
Mereka yang meminta-minta meskipun memiliki kemampuan untuk bekerja akan dihukum. Hadits-hadits Rasulullah ﷺ yang telah disebutkan sebelumnya menunjukkan ancaman-ancaman yang besar terhadap para peminta-minta. Ini menunjukkan betapa tegasnya agama Islam melarang meminta sesuatu tanpa alasan yang benar-benar mendesak.
Baca juga:Keutamaan Sedekah: Sedekah Tidak Mengurangi Rezeki
Metode Islam untuk Menghindari dari Meminta-Minta
Selain melarang meminta-minta agama Islam menawarkan solusi praktis untuk mencegah umatnya terjebak dalam kebiasaan tersebut. Beberapa solusi yang ditawarkan oleh Islam adalah:
1.Bekerja dan berusaha:
Rasulullah ﷺ sangat menghargai orang yang berusaha keras. Beliau bersabda:
لَأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ
“Sungguh, jika salah seorang dari kalian mengambil tali, lalu pergi ke gunung (untuk mencari kayu bakar), kemudian dia pulang dengan memikul seikat kayu bakar di punggungnya lalu dijual, maka ini lebih baik daripada dia meminta-minta kepada manusia, diberi atau ditolak.”(HR. Bukhari no. 1402, Muslim no. 1044)
Hadis ini menunjukkan bahwa meminta-minta adalah hal yang hina dan bekerja adalah hal yang mulia meskipun pekerjaan itu dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
2.Tawakal kepada Allah ﷻ
Seorang muslim diajarkan untuk tidak menyerah dan selalu bergantung pada Allah ﷻ. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi no. 2344)
Ini menunjukkan bahwa rezeki sudah dijamin oleh Allah ﷻ dan manusia harus berusaha dengan cara yang sah.
3.Menerima bantuan tanpa memintanya:
Jika seseorang diberi sesuatu tanpa meminta maka ia boleh menerimanya. Islam tidak melarang seseorang menerima bantuan kecuali mereka meminta sebelumnya.
Baca juga:Adakah Keterkaitan Istighfar dengan Rezeki dan Keberkahan dari Allah ﷻ ?
Kesimpulan
Kecuali dalam situasi yang sangat darurat meminta-minta hukumnya haram dalam agama Islam. Kebiasaan ini dapat merusak martabat seseorang, mengurangi keberkahan rezeki dan memicu dosa. Berusaha keras, bersabar dan bertawakal kepada Allah ﷻ adalah nilai-nilai yang diajarkan untuk seorang muslim untuk menghindari meminta-minta. Oleh karena itu seorang Muslim diharapkan menjalani hidupnya dengan kemuliaan dan tidak menjadi beban bagi orang lain dengan meminta-minta.

Referensi
- Almanhaj. (2020). Hukum meminta-minta (mengemis) menurut syariat Islam. https://almanhaj.or.id/17489-hukum-meminta-minta-mengemis-menurut-syariat-islam.html
- Fiqh Islam Online. (n.d.). How Islam views begging. https://fiqh.islamonline.net/en/how-islam-views-begging/
- IslamQA. (2021). The prohibition of begging. https://islamqa.org/hanafi/hadithanswers/122682-the-prohibition-of-begging/
- Muslim.or.id. (2020). Larangan meminta-minta kepada orang lain. https://muslim.or.id/33524-larangan-meminta-minta-kepada-orang-lain.html
- Cahaya Islam. (n.d.). Larangan meminta-minta. https://www.cahayaislam.id/larangan-meminta-minta/
- Rumaysho. Hati Burung yang Penuh Tawakkal. https://rumaysho.com/3454-hati-burung-yang-penuh-tawakkal-dan-rasa-takut.html
- Nabitu Blog. Perintah Mencari Nafkah. https://blog.nabitu.id/perintah-mencari-nafkah-dan-larangan-meminta-minta/