Sabar dan Syukur: 2 Prinsip yang Berdampingan
Baik kesulitan maupun kebahagiaan selalu ada dalam kehidupan manusia. Dua prinsip utama dalam agama Islam adalah sabar dan syukur. Keduanya adalah bagian dari mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Syukur dan sabar adalah pilar ketenangan dan kebahagiaan hidup seorang Muslim bukan hanya ide teoretis. Dengan menggunakan sumber-sumber Islam yang dapat dipercaya artikel ini akan membahas makna hubungan dan praktik sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Sabar: Kekuatan untuk Menghadapi Tantangan
Dalam Islam sabar tidak berarti duduk diam atau menerima takdir tanpa upaya. Dalam menghadapi ujian atau kesulitan sabar adalah kemampuan untuk menahan diri tetap teguh dan bertawakal kepada Allah. Dalam Al-Quran Allah ﷻ berkata:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan kelaparan kekurangan harta jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang yang sabar. (QS Al-Baqarah:155).
Salah satu cara seorang hamba tunduk kepada aturan Allah ﷻ adalah dengan sabar. Seorang Muslim diajarkan untuk mengembalikan semua urusan kepada Allah ﷻ saat menghadapi musibah daripada mengeluh atau putus asa. Sabar juga berarti berusaha mencari solusi dan percaya bahwa ada jalan keluar untuk setiap masalah.
Baca juga:Bersyukur: Salah Satu Sebab Ditambahnya Nikmat
Syukur: Mengakui Nikmat yang Diberikan oleh Allah ﷻ
Syukur adalah cara untuk mengakui dan menghargai segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Kesehatan rezeki keluarga atau bahkan kesempatan untuk beribadah adalah beberapa contoh nikmat. Allah ﷻ berfirman:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berkata: Sesungguhnya jika kamu bersyukur niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka azab-Ku sangat berat. (QS Ibrahim 7)
Syukur tidak hanya diungkapkan melalui kata-kata itu juga diungkapkan melalui tindakan. Seorang Muslim yang bersyukur akan menggunakan nikmat yang diberikan oleh Allah ﷻ untuk beribadah membantu sesama dan berbuat baik. Syukur juga berarti bahwa segala nikmat datang dari Allah ﷻ sehingga kita tidak boleh sombong atau lupa diri.
Hubungan antara Syukur dan Sabar
Rasa syukur dan rasa sabar adalah prinsip yang sempurna satu sama lain. Seorang Muslim diwajibkan untuk bersyukur ketika dia menerima nikmat. Sebaliknya ia diharuskan untuk bersabar ketika menghadapi tantangan. Keduanya adalah cara untuk beribadah kepada Allah ﷻ. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi situasi yang membutuhkan kedua prinsip ini sekaligus. Ketika kita diberi kesehatan misalnya kita bersyukur dengan menjaga tubuh kita dan menggunakannya untuk beribadah. Namun kita harus bersabar dan berusaha sembuh sambil bertawakal kepada Allah ﷻ jika kita sakit.
Baca juga:Batasan Sabar dalam Islam, Adakah?
Metode untuk Menjadi Sabar dalam Kehidupan
Ada banyak cara untuk praktik sabar dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Muslim pertama-tama harus tetap tenang dan tidak terburu-buru mengambil keputusan ketika menghadapi masalah. Untuk menjadi sabar Anda harus memberikan waktu untuk berpikir kritis dan menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Kedua sabar juga berarti menerima fakta bahwa kita tidak dapat mengendalikan semua hal. Misalnya kita harus bersabar dan percaya bahwa Allah ﷻ akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak diduga ketika kita kehilangan pekerjaan. Ketiga sabar juga berarti berusaha untuk tetap beribadah dengan konsisten saat menghadapi kesulitan. Jangan lupa untuk shalat tepat waktu meskipun Anda sibuk atau lelah. Kita akan mendapatkan ketenangan pikiran dan kekuatan spiritual yang membantu kita melewati ujian hidup dengan bersabar.
Metode untuk Mempraktikkan Syukur dalam Kehidupan
Ada banyak cara untuk menjadi lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan. Pertama bersyukur atas nikmat kecil yang sering kita abaikan seperti udara segar makanan dan kesehatan. Kita akan lebih mudah menemukan kebahagiaan dalam hidup kita jika kita belajar untuk bersyukur atas hal-hal kecil yang ada di dunia ini. Kedua menunjukkan rasa syukur juga dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal baik. Misalnya kita memiliki kemampuan untuk bersedekah atau membantu orang lain ketika kita menerima lebih banyak rezeki. Ketiga bersyukur juga berarti mengakui bahwa segala nikmat datang dari Allah ﷻ sehingga kita tidak boleh sombong atau lupa diri. Misalnya kita harus tetap rendah hati dan mengucapkan Alhamdulillah sebagai cara untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah ﷻ ketika kita mencapai kesuksesan.
Baca juga:Optimisme dan Pesimisme dalam Islam
Kesimpulan
Dalam kehidupan seorang Muslim sabar dan syukur adalah dua prinsip penting. Keduanya mengajarkan kita untuk selalu berada di dekat Allah baik saat kita bahagia maupun sedih. Baik di dunia maupun di akhirat kita dapat mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan yang nyata dengan mengamalkan sikap sabar dan syukur. Semoga Allah ﷻ selalu memberi kita kemampuan untuk bersabar dan bersyukur dalam semua situasi.

Yuk Investasi Halal di Nabitu.
Referensi:
Muslim.or.id. (n.d.). Bersyukur ketika Senang dan Bersabar ketika Mendapat Bencana. Diakses dari https://muslim.or.id/20127-bersyukur-ketika-senang-dan-bersabar-ketika-mendapat-bencana.html
Bimbingan Islam. (n.d.). Antara Syukur dan Sabar. Diakses dari https://bimbinganislam.com/antara-syukur-dan-sabar/
Rumah Zakat. (n.d.). Sabar dan Syukur. Diakses dari https://www.rumahzakat.org/sabar-dan-syukur/
Al-Islam.org. (2015). Patience and Gratitude. Diakses dari https://al-islam.org/message-thaqalayn/vol-16-no-3-autumn-2015/patience-and-gratitude-tawus-raja/patience-and-gratitude