Sepenting Itu Menjaga Shalat Tarawih Setiap Malam?
Bagi umat Islam ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan adalah shalat Tarawih. Menjaga konsistensi dalam pelaksanaannya memiliki keutamaan yang luar biasa meskipun tidak diwajibkan. Berdasarkan dalil dari Al-Quran dan hadits Nabi ﷺ, artikel ini akan membahas pentingnya menjaga shalat Tarawih setiap malam.
Pengampunan untuk Dosa Sebelumnya
Mendapatkan ampunan atas dosa-dosa sebelumnya merupakan keutamaan utama shalat Tarawih. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni semua dosanya yang telah lewat.”[HR. Muslim]
Hadits ini menunjukkan bahwa shalat Tarawih dan shalat malam lainnya di bulan Ramadan dapat mengampunkan dosa jika dilakukan dengan penuh iman dan berharap akan pahala dari Allah. Dan dengan kekhususan keutamaan ini di bulan Ramadhan, maka selayaknya seorang muslim memaksimalkan ibadah tarawih dengan melaksanakannya setiap malam.
Baca juga:Urgensi Mempertahankan Semangat Ibadah Hingga Akhir Ramadhan
Pahala sebanding dengan shalat selama satu malam
Melaksanakan shalat Tarawih bersama imam hingga selesai memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah ﷺ berkata:
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ بَقِيَّةُ لَيْلَتِهِ
“Sesungguhnya jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya.” (HR. Ahmad 5: 163. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang tidak benar-benar menghabiskan seluruh malam untuk shalat, jika ia melaksanakan tarawih dengan imam dari awal sampai akhir maka ia tetap mendapatkan pahala seolah-olah ia melakukannya. Maka jika kita menyelesaikan tarawih 1 bulan maka seolah-olah kita solat di seluruh malam-malam Ramadhan.
Baca juga:Pelajaran Akhlaq dari Puasa Ramadan
Mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ dan Para Sahabatnya
Shalat Tarawih adalah salah satu bagian dari sunnah Nabi Muhammad ﷺ yang dilanjutkan oleh para sahabatnya. Hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha menyatakan:
أن رسول الله ﷺ، خرج من جوف الليل، فصلى في المسجد، فصلى رجال بصلاته، فأصبح الناس يتحدثون بذلك، فاجتمع أكثر منهم، فخرج رسول الله ﷺ، في الليلة الثانية، فصلوا بصلاته، فأصبح الناس يذكرون ذلك، فكثر أهل المسجد من الليلة الثالثة، فخرج فصلوا بصلاته، فلما كانت الليلة الرابعة عجز المسجد عن أهله، فلم يخرج إليهم رسول الله ﷺ فطفق رجال منهم يقولون: الصلاة، فلم يخرج إليهم رسول الله ﷺ، حتى خرج لصلاة الفجر، فلما قضى الفجر أقبل على الناس، ثم تشهد، فقال
“أما بعد فإنه لم يخف عليَّ شأنكم الليلة، ولكني خشيت أن تُفرض عليكم صلاة الليل، فتعجزوا عنها”
“Rasulullah ﷺ keluar di tengah malam, kemudian shalat di masjid. Kemudian beberapa orang sahabatpun bermakmum kepada beliau. Di pagi hari, orang-orang membicarakan hal tersebut. Sehingga berkumpullah orang yang banyak (di masjid). Kemudian Rasulullah ﷺ keluar lagi untuk shalat di malam yang kedua, orang-orangpun bermakmum kepada beliau. Di pagi hari, orang-orangpun membicarakan hal tersebut. Sehingga bertambah banyaklah orang-orang di masjid pada malam yang ketiga.
Kemudian Rasulullah ﷺ keluar lagi untuk shalat dan orang-orangpun bermakmum kepada beliau. Di malam yang keempat, masjid tidak lagi bisa menampung orang-orang dan Rasulullah ﷺ belum juga keluar, hingga datang waktu subuh baru beliau keluar. Setelah selesai shalat subuh Nabi menghadap kepada orang-orang (untuk berkhutbah), beliau membaca syahadat, lalu berkata: ‘amma ba’du, apa yang kalian lakukan tadi malam tidaklah samar bagiku. Namun aku khawatir shalat malam diwajibkan atas kalian, sehingga kalian merasa tidak bisa melakukannya’”.(HR. Bukhari, no. 924; Muslim, no. 761)
Kita dapat memahami dari hadits ini bahwa shalat Tarawih adalah sunnah yang dianjurkan. Namun Nabi ﷺ tidak ingin memberatkan umatnya dengan kewajiban yang harus mereka lakukan. Sekarang bahwa kekhawatiran ini sudah hilang, maka kita bisa melakukan tarawih sebulan penuh tanpa ada masalah.
Baca juga:Keutamaan Memberikan Buka Puasa di Bulan Ramadhan
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Salah satu cara untuk menghidupkan malam Ramadan dan meningkatkan kemungkinan mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, adalah dengan melakukan shalat Tarawih. Allah berfirman pada surat Al-Qadr ayat 3:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Lailatul Qadar sendiri hanya datang di 1 dari 10 malam akhir Ramadhan, dan cara memastikan kita bisa mendapatkan keutamaan tersebut adalah melaksanakan ibadah di seluruh malam-malam tersebut, maka melaksanakan shalat tarawih setiap malam minimal di 10 malam terakhir Ramadhan adalah salah satu cara untuk memastikan kita melakukan ibadah pada malam Lailatul Qadar.
Baca juga:Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan
Kesimpulan
Shalat Tarawih tidak wajib tetapi menjaganya setiap malam selama Ramadan memiliki keutamaan yang luar biasa. Ada banyak keuntungan yang diperoleh mulai dari pengampunan dosa hingga meningkatkan hubungan dengan Allah. Oleh karena itu sangat disarankan bagi Muslim yang ingin mendapatkan ridha Allah dan memaksimalkan pahala di bulan suci untuk menjaga shalat Tarawih secara 30 malam Ramadhan.

Yuk Investasi Halal di Nabitu.
Referensi
- Bukhari, M. I. (n.d.). Shahih al-Bukhari. Hadits no. 37, 924.
- Muslim, M. ibn al-H. (n.d.). Shahih Muslim. Hadits no. 759, 761.
- Tirmidzi, M. I. (n.d.). Sunan at-Tirmidzi. Hadits no. 806.
- Abu Dawud, S. (n.d.). Sunan Abu Dawud. Hadits no. 1375.
- KonsultasiSyariah.com. (2014, July 3). Keutamaan Shalat Tarawih. Retrieved from https://konsultasisyariah.com/22930-keutamaan-shalat-tarawih.html
- Rumaysho.com. (2009, August 20). Keutamaan Shalat Tarawih. Retrieved from https://rumaysho.com/446-keutamaan-shalat-tarawih.html
- IslamQA.info. (n.d.). Reward for Tarawih. Retrieved from https://islamqa.info/en/answers/48957/reward-for-tarawih
- Muhammad. (2015, June 8). Ikutilah Imam Shalat Tarawih 23 Rakaat Hingga Selesai. Rumaysho.com. https://rumaysho.com/11191-ikutilah-imam-shalat-tarawih-23-rakaat-hingga-selesai.html
- Yulian Purnama, S.Kom. (2017, June 18). Mengapa Rasulullah Tidak Tarawih Berjamaah Sebulan Penuh? Muslim.or.id. https://muslim.or.id/30408-mengapa-rasulullah-tidak-Tarawih-berjamaah-sebulan-penuh.html
- Surat Al-Qadr Ayat 3. (2015). Tafsir AlQuran Online. https://tafsirq.com/97-al-qadr/ayat-3