Ekonomi IslamMuslim LifestyleRejekiUncategorized

Tolong Menolong dan Membantu Sesama Muslim

Setiap manusia pasti akan menghadapi masa-masa sulit baik itu akibat musibah kekurangan rezeki, penyakit atau stres psikologis. Dalam kondisi seperti ini Islam meminta semua orang untuk bersabar dan menekankan pentingnya solidaritas sosial. Orang-orang yang beragama Islam diharuskan untuk saling membantu saling peduli dan saling mendukung satu sama lain. Allah ﷻ berfirman:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Ma’idah: 2)

Dalam Islam, semangat gotong royong didasarkan pada ayat ini. Menolong orang lain adalah perintah Allah ﷻ. Menolong jika mampu dan mendukung semampu kita adalah pilihan terbaik ketika saudara kita menghadapi masalah. Menurut ajaran Islam menolong orang lain adalah cara terbaik untuk menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang kita miliki.

Baca juga: Petunjuk Islam di Tengah Badai PHK

Konsep tolong-menolong dalam Islam

Membantu orang lain dalam Islam bukan hanya memberi uang atau harta. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap sendi manusia harus disedekahi setiap hari ketika matahari terbit: mendamaikan dua orang adalah sedekah, membantu seseorang menaikkan barang ke kendaraannya adalah sedekah, dan kata-kata baik adalah sedekah…” (HR. Bukhari: 2707 & Muslim: 1009)

Menurut hadits ini, sedekah termasuk setiap kebaikan yang membantu orang lain. Bahkan tersenyum kepada saudara kita adalah ibadah yang berharga. Ini menunjukkan bahwa Islam membuka banyak pintu untuk bantuan baik fisik, emosional dan spiritual. Tidak ada alasan untuk menghakimi orang lain saat membantu mereka yang menghadapi masa sulit. Orang yang sedang dalam tekanan seringkali tidak membutuhkan solusi cepat, sebaliknya mereka membutuhkan pendengar yang tulus dan hadir.

Baca juga: Menyeimbangkan Sedekah dan Menjaga Harta Pribadi

Membantu melalui ketulusan dan empati

Sikap memahami bukan menggurui dan memberikan dukungan emosional yang paling efektif. Bentuk dukungan yang sehat termasuk mendengarkan aktif menunjukkan bahwa perasaan orang lain benar dan memberikan bantuan tanpa memaksa. Empati adalah bagian dari keimanan dalam Islam dan bukan hanya sikap baik. Rasulullah ﷺ berucap:

“Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari: 13)

Peduli membantu dan hadir saat dibutuhkan adalah contoh cinta yang nyata bukan hanya perasaan. Konsep ukhuwah Islamiyah terkait erat dengan prinsip tolong-menolong. Muslim tidak akan membiarkan saudaranya mengalami kesulitan sendirian. Jika satu bagian tubuh sakit seluruh tubuh merasakannya juga. Dengan cara yang sama umat Islam harus tergerak untuk membantu orang lain ketika mereka menderita.

Baca juga: Semangat Gotong Royong dalam Crowdfunding

Bentuk bantuan yang efektif

Tergantung pada kondisi dan kapasitas individu dan penerima bantuan, jenis bantuan yang dapat diberikan dapat bervariasi. Salah satu bentuk paling nyata dari dukungan finansial adalah dengan memberikan bantuan dalam bentuk uang makanan atau kebutuhan pokok kepada orang-orang yang tidak memiliki kecukupan seperti orang yang baru kehilangan pekerjaannya.

Dukungan emosional juga penting. Orang dapat bangkit dari keterpurukan dengan mendapatkan pendengar yang baik, menghibur dan berbicara dengan kata-kata yang menenangkan.

Bantuan fisik juga sangat penting. Menunjukkan kepedulian yang konkret dapat dilihat dengan membantu pekerjaan rumah, mengantar orang ke rumah sakit atau mendampingi orang yang sedang menghadapi masalah penting. Tidak kalah penting, doa dan penguatan iman dapat membantu menenangkan jiwa. Bentuk kasih sayang sesama Muslim adalah mendoakan dan mengingatkan bahwa pertolongan Allah ﷻ selalu dekat bagi orang-orang yang bersabar.

Menjaga kehormatan seseorang adalah salah satu cara terbaik untuk membantu mereka yang menghadapi kesulitan. Jangan menyebarluaskan masalahnya, jangan membuatnya lemah dan jangan menuntut balas jasa. Bantuan harus dilakukan dengan niat karena Allah. Untuk mencegah bantuan kita menjadi beban psikologis bagi orang yang sedang diuji perspektif ini penting.

Solidaritas sebagai tanda iman

Dalam Islam bantuan adalah manifestasi nyata dari iman. Jika seorang Muslim sejati memberi dia akan merasa tenang bukan saat menerima. Ini karena hati yang tulus menyadari bahwa Allah ﷻ akan membalas langsung setiap pertolongan kepada manusia. Orang yang terus memberi, dijanjikan rahmat oleh Allah ﷻ meskipun mereka berada dalam kesulitan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang menolong (membebaskan) kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah ﷻakan menolongnya dari kesulitan di hari kiamat.” (HR. Muslim: 2699)

Ini adalah keyakinan yang kuat. Manfaatnya luas. Ia adalah investasi yang akan berhasil di akhirat.

Baca juga: Hubungan Antara Akhlaq dan Iman dalam Islam

Penutup: Kembali ke Semangat Ukhuwah

Umat Muslim diuji kesolidanannya saat menghadapi masa-masa sulit. Apakah kita hanya peduli saat kita senang atau setia saat saudara kita menderita? Apakah kita akan acuh atau tergerak untuk membantu?Islam menyatakan bahwa semangat tolong-menolong adalah dasar kehidupan umat. Umat yang kuat adalah mereka yang saling peduli. Kita tidak boleh sibuk menyelamatkan diri sendiri saat krisis terjadi. Kita harus hadir satu sama lain karena itulah wajah Islam yang sebenarnya: rahmat bagi seluruh alam.


Tolong Menolong dan Membantu Sesama Muslim
Tolong Menolong dan Membantu Sesama Muslim

Referensi

Devin Halim Wijaya

Master student in IIUM (Institute of Islamic Banking and Finance) | Noor-Ummatic Scholarship Awardee

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button