Investasi

5 Panduan Memulai Investasi Syariah Bagi Pemula

Investasi bisa menjadi kendaraan untuk kita mencapai tujuan keuangan di masa depan. Untuk mengakses investasi saat ini sudah sangat mudah dengan adanya platform investasi yang bertebaran. Tapi saat baru akan memulai investasi biasanya kita akan bingung dan khawatir untuk memilih pilihan instrumen yang tepat. Selain harus memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, sebagai muslim kita juga harus memilih produk investasi yang halal.

Nah, maka dari itu kita bisa memilih investasi syariah dimana produk investasi yang didalamnya yang sudah di awasi oleh dewan pengawas syariah. Investasi syariah sendiri merupakan pengembangan keuangan dengan prinsip kaidah hukum dan syariat Islam.

Jadi, sebelum memulai kita harus mengenali dulu apa tujuan dan instrumen investasi syariah yang sesuai dengan profil risiko dan keadaan keuangan kita. Investasi syariah sendiri termasuk kedalam kategori yang terbilang aman karena semua prosesnya dilakukan dengan transparan dan dengan perjanjian akad yang jelas. Secara umum akad apa saja yang digunakan dalam investasi syariah?

Ada tiga akad yang biasanya digunakan dalam investasi syariah oleh investor yang memilih untuk melakukan pendanaan di sebuah platform diantaranya akad bagi hasil (mudharabah), kerjasama (musyarakah), pemberian kuasa dengan upah (wakalah bil ujrah). Selanjutnya, tips apa sajakah yang dibutuhkan oleh seorang investor syariah pemula agar jadi lebih siap memulai investasinya?

Yuk, langsung aja cek penjelasan lengkapnya dibawah ini!

  1. Menambah pengetahuan tentang investasi

Pengetahuan merupakan bekal untuk kita gunakan dalam memulai segala sesuatu, termasuk juga dalam keputusan berinvestasi. Jadi, jangan bosan untuk belajar dari sumber yang tepat dan mencari informasi atau berita lewat platform yang terpercaya. Apalagi saat ini sudah banyak kemudahan akses yang bisa kita manfaatkan.

Dengan pengetahuan dan terus mengupgrade diri maka kita akan semakin mengenali profil resiko kita sebelum memulai berinvestasi. Dengan pengetahuan kita juga akan terhindar dari investasi bodong. 

  1.  Tentukan tujuan dan jangka waktunya 

Pentingnya menentukan tujuan awal dan jangka waktu untuk investor pemula. Tujuan akan membuat kita lebih semangat dan jadi tahu kita butuh berapa lama waktu untuk mencapai itu. Contohnya, kita mempunyai tujuan keuangan untuk dana pendidikan anak 5 tahun kedepan. Jadi, kita sebagai investor pemula akan tahu perkiraan waktu dan kapan tujuan keuangan tersebut harus dicapai. Dengan menentukan tujuan dan jangka waktu, Anda bisa lebih fokus serta terarah mengelola portofolio yang dimiliki. 

  1. Ketahui profil risiko yang dimiliki 

Masing-masing orang tentu memiliki karakteristiknya masing-masing. Termasuk juga dalam dunia investasi. Maka dari itu, ketahui dulu apa profil resikomu. Ada 3 tipe yaitu ada moderat, konservatif dan agresif. Kalo kamu tipikal yang mau aman (konservatif) bisa memilih instrumen investasi syariah seperti emas, SUN, ORI atau sukuk dll.

 Nah, buat kamu yang moderat tahu tentang resiko dalam bisnis bahwa di dalamnya ada untung dan juga kemungkinan terjadinya gagal bayar bisa mencoba instrumen investasi seperti pendanaan usaha untuk UMKM di platform yang terpercaya. 

Kalo kamu suka tantangan dan mau keuntungan yang besar bisa mencoba berinvestasi di saham syariah. Investasi di saham syariah biasanya memberikan keuntungan yang besar tapi juga memiliki resiko yang tinggi.

  1. Siapkan dana khusus tersendiri

Setelah memahami profil resiko kita sebelum memulai investasi. Kita jadi paham bahwa setiap jenis investasi memiliki resiko tersendiri. Oleh sebab itu kita harus mengatur dan menyisihkan dana khusus untuk berinvestasi. Terlebih lagi untuk pemula yang masih meraba-raba bagaimana cara kerja sebuah investasi.  Istilahnya mungkin kita sering mendengar ‘uang dingin’. 

  1. Konsisten berinvestasi secara rutin

Investasi untuk menaikkan aset kita tidaklah instan. Butuh proses dan waktu. Maka konsistensi menjadi sebuah kunci. Apalagi jika kita baru memulai, dengan modal investasi awal aset kita tentu tidak langsung tiba-tiba tumbuh. Maka dari itu, dibutuhkan konsistensi, disiplin dan rutin untuk mengalokasikan dana investasi kita. Misalnya, setiap bulan menyisihkan pos uang khusus 20% dari penghasilan untuk di investasikan. 

Sumber:

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20599 Diakses pada 20 Desember 2022

https://alamisharia.co.id/blogs/tips/5-cara-mudah-memulai-investasi-syariah/ (Diakses pada 21 Desember 2022)

Tri Alfiani

Master student in Islamic Finance Practice (MIFP), INCEIF President's Scholarship Awardee, Content and Social Media Specialist in Islamic Finance and Economy living in Kuala Lumpur, Malaysia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button