OpiniRejekiUncategorized

Biaya Haji Kok Mahal?

Kita semua tahu, ibadah haji merupakan satu dari lima rukun islam, dan ibadah ini sangat mulia. Ibadah haji banyak disebutkan keutamaannya, melalui Al Qur’an dan Sunnah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Haji merupakan ibadah yang nilainya paling utama atau afdhal. Riwayat lainnya menyebutkan bahwa haji yang mabrur, (tidak tercampur oleh kemaksiatan) maka Allah akan memberikan balasan surga.

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Dan haji mabrur, tak ada balasan yang pantas baginya, selain surga.” (Hadits Riwayat Bukhari)

MaasyaAllah, betapa agungnya ibadah Haji.

Seringkali disebutkan bahwa Haji bagi yang mampu. Akan tetapi, mampu disini bukan hanya karena harta, lebih dari itu, dari segi fisik dan ilmu tentunya juga dipertimbangkan. Dan, jika Allah berkehendak, siapapun bisa melaksanakan ibadah Haji. Jama’ah haji merupakan tamu-tamu Allah, sehingga mereka sudah tentu diistimewakan. 

Pada persiapan ibadah haji, seperti yang kita pahami bahwa ibadah ini memerlukan biaya yang banyak. Sehingga harus disiapkan sejak beberapa waktu sebelumnya. Biaya perjalanan ibadah haji banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia. Ini karena nilainya yang sangat tinggi, mencapai kurang lebih 70 juta rupiah per 2023. (Data BPKH RI)

Sedangkan diantara masyarakat banyak yang mungkin merasa sulit untuk mendapatkan atau mencicil biaya sebesar itu. selain soal biaya, jangka waktu hingga keberangkatan juga cukup lama. Untuk program haji reguler hampir 20 tahun sendiri antriannya. 

Kemudian banyak muncul pertanyaan, bagaimana bisa biaya untuk ibadah haji semahal itu?

Sebelumnya, kita perlu melakukan riset atau minimal mencari tahu rincian dana penyelenggaraan tersebut. Jika kita lihat, biaya yang besar ini meliputi kebutuhan pokok untuk perjalanan dan akomodasi selama di Arab Saudi. Ada bagian dari keseluruhan dana yang akan digunakan untuk membayar biaya penerbangan dari Tanah air menuju Arab Saudi, kemudian akomodasi jama’ah saat berada di dua tanah suci, yaitu kota Makkah dan Madinah. Biaya lainnya adalah untuk Visa yang saat ini hampir mencapai 2 juta. Juga untuk biaya hidup selama di Saudi.

Namun, selain kebijakan dari pemerintah Indonesia atau Kementrian Agama, besarnya biaya yang perlu dikeluarkan oleh jama’ah haji adalah mengikuti aturan yang diberlakukan oleh Kerajaan Saudi Arabia. Kebijakan pemerintah Saudi yang berkaitan dengan ibadah haji bisa berubah sewaktu-waktu, dan ini berpengaruh terhadap kemungkinan naiknya biaya haji.  

Kemudian, jumlah masyarakat yang mendaftar, meningkat setiap tahunnya. Kenaikan ini juga menjadi sebab utama biaya yang bertambah. Sedangkan kuota keberangkatan, juga bisa berubah sebelum pemberangkatan. Sebetulnya, total biaya untu ibadah haji dari setiap negara adalah berbeda, satu dengan lainnya. Situasi dan kondisi ekonomi negara yang terus berubah, mengalami naik turun. Terjadinya devaluasi atau kebijakan pemerintah untuk memperbaiki ekonomi negara dengan melakukan penurunan nilai mata uang, berdampak pula pada naiknya biaya paket haji.

Selain itu, ada juga masyarakat yang memilih berangkat ke tanah suci dengan bergabung pada biro atau jasa bimbingan haji. Nah, patokan harga yang dikeluarkan oleh setiap biro tentu saja berbeda. Ini juga menjadikan dana untuk haji naik. Dari beberapa faktor diatas, perlu adanya kesadaran diri untuk membuat perencanaan tepat dalam mempersiapkan kebutuhan ibadah haji.

Sebagai seorang muslim, kita harus mampu memanajemen setiap urusan kita, terlebih jika berhubungan dengan syari’at Allah. Merencanakan keuangan untuk biaya ibadah haji bisa dimulai sejak muda. Bahkan lembaga pemerintah yang bertugas mengurusi layanan ibadah haji sudah mencanangkan program Haji Muda. Dimulai dengan membuka tabungan haji yang berbasis syari’ah, menyisihkan sebagian dana yang kita miliki, khusus untuk ibadah haji.

Selanjutnya, kita bisa berkonsultasi kepada ahli atau perencana keuangan syari’ah untuk membantu memudahkan target kita. Dan tentu saja, setiap kita, Allah karuniakan akal untuk memilih mana yang sesuai dengan ridha Allah, kita harus bisa mengambil hikmah dari setiap perkara. 

Tingginya biaya haji ini, jangan sampai membuat kita surut semangat untuk berhaji. Allah telah mengatur urusan dan rezeki setiap makhluk Nya. maka dari itu, kita perlu terus berbaik sangka bahwa pintu rezeki bisa datang dari arah manapun, yang kita sendiri tak bisa menduga nya.

Semoga Allah mudahkan kita untuk menjadi tamu Nya, suatu hari nanti.

Referensi :

Kontroversi Biaya Haji – https://bpkh.go.id/kontroversi-biaya-haji/ 

Redha Sindarotama

Quranic Reciter living in Yogyakarta. Actively teaching and spreading the beauty of Islam

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button