Mengungkap Misteri rezeki: Pemberian Allah yang Ghaib
Seringkali, manusia merasa stres karena persepsi mereka tentang rezeki yang salah. Kebanyakan manusia cenderung mengukur rezeki dengan apa yang mereka miliki dalam genggaman mereka. Sehingga rezeki, memang menjadi sebuah kata sederhana yang mengandung makna yang begitu dalam bagi seorang yang beriman. Secara harfiah, rezeki berarti pemberian, dan dalam pandangan Islam, semua pemberian berasal dari Allah. Baik atau buruk dalam persepsi manusia, semuanya adalah bagian dari rezeki yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 78 yang berbunyi,
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
Artinya: “Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah,” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, “Ini dari engkau (Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?”
Rezeki Halal dan Haram: Bagaimana Menentukannya?
Rezeki dapat dibedakan menjadi dua kategori utama dalam Islam, yaitu rezeki halal dan haram. Namun, yang menentukan apakah suatu rezeki halal atau haram adalah cara kita mendapatkannya. Jika cara yang kita tempuh sesuai dengan ajaran Allah, maka rezeki itu dianggap halal. Namun, jika kita memperolehnya dengan cara yang bertentangan dengan ajaran-Nya, maka rezeki tersebut dianggap haram.
Penting untuk diingat bahwa halal dan haram berkaitan dengan tindakan manusia dalam mendapatkan rezeki, sementara rezeki itu sendiri adalah pemberian Allah. Oleh karena itu, setiap orang dengan usaha yang sama dapat memiliki rezeki yang berbeda. Sebab, Allahlah yang mengatur dan menurunkan rezeki kepada siapa saja sesuai dengan kehendak-Nya.
Allah Sebagai Sebab Rezeki
Allah adalah satu-satunya sebab bagi rezeki. Bukan usaha manusia yang menentukan seberapa besar atau kecilnya rezeki yang diberikan oleh-Nya. Inilah sebabnya mengapa setiap orang dengan usaha yang serupa dapat memiliki perbedaan dalam rezeki mereka. Semua itu dikendalikan oleh Allah, dan hanya Dia yang memiliki kuasa penuh dalam menentukan rezeki.
Sehingga satu-satunya yang menjadi penyebab adanya rezeki tentu hanya Allah Swt.. Firman Allah Swt.,
وَفِي السّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُون
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezeki kalian, dan terdapat apa yang telah dijanjikan kepada kalian.” (QS Adz-Dzariyât: 22)
Tawakal dan Iman: Kunci Mendapatkan Rezeki
Kunci untuk mendapatkan rezeki adalah tawakal kepada Allah. Tawakal ini didasarkan pada iman seseorang kepada-Nya. Siapa saja yang memiliki tawakal kepada Allah, Allah akan mencukupi kebutuhan mereka. Inilah pentingnya memahami bahwa rezeki adalah pemberian Allah yang ghaib, dan tawakal kepada-Nya adalah kunci untuk mendapatkannya sebagaimana yang dinyatakan oleh hadis Nabi saw.,
“Jika kalian bertawakal dengan tawakal yang sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian, sebagaimana Dia telah memberi rezeki kepada burung yang berangkat (pagi) dengan perut kosong, dan pulang dengan (perut) kenyang.” (HR At-Tirmidzi dan Ahmad)
Mengatasi Stres Terkait rezeki
Yakinlah dengan rezeki di tangan Allah, meskipun tidak selalu tampak. Selelu usahakan agar keyakinan ini melebihi keyakinan kita terhadap rezeki yang terlihat di genggaman kita. Selain itu kita juga harus pahami bahwa hal yang lebih penting dalam bab rezeki adalah rasa syukur yang dapat membawa kita kepada keberkahan hidup. Yaitu ketakwaan kepada Allah dalam segala keadaan. Inilah satu-satunya cara agar kita dapat mengatasi stres terkait rezeki.
Allah berfirman dalam surat Ibrahim Ayat 7
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Kesimpulan
Rezeki adalah misteri yang hanya Allah yang menentukan. Rezeki adalah pemberian-Nya yang tak terduga, misterius, tiba-tiba, dan di luar perkiraan manusia. Cara Allah memberikan rezeki-Nya adalah suatu rahasia yang tidak selalu dapat kita pahami.
Jadi, mari kita tingkatkan tawakal dan iman kepada Allah dalam mencari rezeki kita yang halal. Ketika kita memahami bahwa Dia adalah satu-satunya sebab rezeki, kita dapat merasa tenang dan tidak stres. Rezeki adalah pemberian Allah yang ghaib, dan itulah misteri yang perlu kita terima dengan keyakinan dan tawakal yang kuat. Mari perbanyaklah bersyukur dalam segala keadaan.