AkhlaqAqidahMuslim Lifestyle

Pentingnya Cinta dalam Ajaran Islam

Islam adalah agama yang sangat menekankan cinta dan kasih sayang dalam setiap aspek kehidupan. Cinta dalam Islam mencakup hubungan yang dalam antara hamba dengan Allah Ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesama manusia, dan makhluk hidup lainnya. Cinta yang sejati dalam perspektif Islam adalah cinta yang dilandasi oleh keimanan dan bertujuan untuk meraih keridhaan Allah Ta’ala. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya cinta dalam Islam, bagaimana cinta ini harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, serta peran cinta dalam hubungan dengan Allah, Rasulullah, dan sesama.

Cinta kepada Allah Ta’ala

Cinta kepada Allah Ta’ala adalah dasar dari keimanan seorang Muslim. Tanpa rasa cinta kepada-Nya, seorang Muslim tidak akan mampu mencapai kesempurnaan iman. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ali Imran: 31).

Ayat ini menegaskan bahwa cinta kepada Allah Ta’ala harus diwujudkan melalui ketaatan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cinta yang mendalam kepada Allah mendorong umat Islam untuk selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya. Tidak hanya dalam bentuk ibadah formal seperti shalat dan puasa, cinta ini juga harus tercermin dalam tindakan sehari-hari, dalam berinteraksi dengan sesama manusia, alam, dan makhluk hidup lainnya.

Cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan bagian penting dari keimanan seorang Muslim. Rasulullah adalah suri teladan terbaik dalam mencintai Allah Ta’ala dan menunjukkan bagaimana cinta itu diwujudkan dalam kehidupan nyata. Dalam salah satu sabda beliau yang masyhur:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari).

Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti mengikuti ajarannya, menjalankan sunnah-sunnahnya, dan meneladani karakter mulia beliau. Hal ini tidak hanya terbatas pada aspek ritual keagamaan, tetapi juga pada aspek sosial seperti keadilan, kasih sayang, dan empati terhadap sesama.

Baca juga:Iman, Ilmu, dan Amal: Tiga Dasar Perbuatan dalam Islam

Cinta karena Allah (Mahabbah Fillah)

Dalam Islam, cinta yang paling mulia adalah cinta yang dilandasi oleh niat untuk meraih keridhaan Allah, yang dikenal dengan istilah mahabbah fillah (cinta karena Allah). Ini adalah bentuk cinta yang murni, tanpa pamrih, yang didasarkan pada keimanan dan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الإِيمَانَ
“Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menahan karena Allah, maka sungguh ia telah menyempurnakan keimanannya.” (HR. Abu Dawud).

Cinta yang didasarkan karena Allah ini mendorong umat Islam untuk saling mencintai, saling menolong, dan menjaga persaudaraan Islam. Cinta ini juga menjadi landasan bagi hubungan sosial yang harmonis, bebas dari kepentingan duniawi, tetapi fokus pada ketaatan kepada Allah dan upaya mendekatkan diri kepada-Nya.

Cinta dalam Kehidupan Keluarga

Islam sangat menekankan pentingnya cinta dan kasih sayang dalam kehidupan rumah tangga. Hubungan antara suami dan istri dalam Islam harus didasarkan pada rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian kepada keluargaku.” (HR. At-Tirmidzi).

Hadits ini menekankan pentingnya membangun hubungan keluarga yang harmonis, dengan landasan cinta dan kasih sayang. Suami dan istri harus saling menghormati, mendukung, dan membantu dalam mencapai tujuan hidup yang diredhai Allah Ta’ala. Begitu pula, kasih sayang kepada anak-anak dan orang tua adalah perintah yang jelas dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi.

Baca juga:Faedah Dzikir Pagi dan Petang dalam Islam

Cinta terhadap Sesama Manusia

Selain cinta kepada Allah, Rasulullah, dan keluarga, Islam juga mengajarkan pentingnya mencintai sesama manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menunjukkan bahwa cinta kepada sesama manusia adalah salah satu syarat kesempurnaan iman. Cinta yang dimaksud di sini adalah cinta yang terwujud dalam bentuk empati, kepedulian, dan keinginan untuk melihat kebaikan menimpa orang lain sebagaimana kita menginginkan kebaikan untuk diri kita sendiri.

Kesimpulan

Cinta dalam Islam bukan sekadar perasaan emosional, tetapi sebuah tindakan nyata yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Cinta kepada Allah Ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan sesama manusia adalah bagian integral dari keimanan seorang Muslim. Cinta yang sejati dalam Islam adalah cinta yang dilandasi oleh keimanan dan ketaatan kepada Allah, serta bertujuan untuk meraih keridhaan-Nya. Dengan menjadikan cinta sebagai pondasi dalam berhubungan dengan sesama, kita dapat membangun kehidupan yang penuh berkah dan harmoni.

Baca juga:Khilafatul Ardh: Iman dan Finansial

Pentingnya Cinta dalam Ajaran Islam
Pentingnya Cinta dalam Ajaran Islam

Referensi:

Bin Bayyah, A. (n.d.). Islam: Religion of love. IslamQA. https://islamqa.org/maliki/binbayyah/29844/islam-religion-of-love/

Islamweb. (n.d.). The love of Allah. https://islamweb.net/en/article/137250/the-love-of-allah

Islamweb. (n.d.). The concept of true love in Islam. https://islamweb.net/en/article/156581/the-concept-of-true-love-in-islam

Rumaysho. (n.d.). 10 hal yang mendatangkan cinta Allah. https://rumaysho.com/319-10-hal-yang-mendatangkan-cinta-allah.html

Muslimah. (n.d.). Indahnya cinta karena Allah. https://muslimah.or.id/56-indahnya-cinta-karena-allah.html

Hidayatullah. (2021, February 3). Bentuk cinta pada Rasulullah SAW. https://hidayatullah.com/kajian/tazkiyatun-nafs/2021/02/03/200662/bentuk-cinta-pada-rasulullah-saw.html

Bincang Muslimah. (n.d.). Konsep cinta dalam perspektif Alquran. https://bincangmuslimah.com/kajian/konsep-cinta-dalam-perspektif-alquran-31080/

Devin Halim Wijaya

Master student in IIUM (Institute of Islamic Banking and Finance) | Noor-Ummatic Scholarship Awardee

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button