Crowdfunding SyariahInvestasiManajemen FinansialUncategorized

Bagaimana Menghindari FOMO dalam Investasi

Dalam investasi, istilah FOMO mengacu pada rasa takut kehilangan kesempatan emas yang tampaknya dimiliki orang lain. Setelah mendengar kisah sukses orang lain banyak investor tergoda untuk membeli aset seperti saham kripto bahkan properti. Sayangnya keputusan semacam itu seringkali dibuat hanya karena dorongan emosi dan tekanan sosial tanpa melakukan riset atau pertimbangan yang cukup. FOMO biasanya menghasilkan kerugian karena investor masuk ketika harga naik dan keluar ketika harga turun. Islam menekankan pentingnya bertindak dengan akal sehat termasuk dalam mengelola harta benda. Al-Qur’an Surat An-Nahl berbunyi:

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berakal.” (QS. An-Nahl: 12)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa menggunakan akal dan berpikir logis bukan hanya mengikuti dorongan sesaat adalah penting saat membuat keputusan. Kesabaran analisis dan strategi adalah kunci investasi yang berhasil.

Baca juga:Average Down Sebagai Strategi Investasi

Mengetahui Risiko FOMO dalam Investasi

Ketika seseorang melihat orang lain mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, ia sering mengalami FOMO dalam investasi. Ini menjadi lebih buruk karena banyak kisah sukses di media sosial membuat orang merasa tertinggal atau salah langkah jika mereka tidak berinvestasi di sektor yang sedang berkembang. FOMO mendorong orang untuk membeli aset saat harganya tinggi dengan harapan harga akan terus naik. Namun tidak ada realita seperti itu dalam dunia investasi. Mereka yang membeli di puncak cenderung mengalami kerugian terbesar karena harga dapat turun secara instan.

FOMO Memiliki Efek Psikologis

Sangat mungkin bagi investor untuk mengalami ketidakpastian emosional sebagai akibat dari perasaan cemas, gelisah dan takut ketinggalan. Selain itu prinsip-prinsip investasi dasar seperti evaluasi fundamental, analisis risiko dan kesesuaian dengan tujuan keuangan pribadi biasanya diabaikan oleh keputusan yang diambil karena panik atau tekanan sosial. Karena mereka sering masuk dan keluar pasar pada waktu yang tidak tepat, investor yang sering terjebak FOMO dalam jangka panjang cenderung mengalami penurunan performa portofolio mereka.

Baca juga:Pentingnya Risk Management dalam Investasi

Langkah Taktis untuk Mencegah FOMO

Melawan FOMO tidak berarti mengabaikan kesempatan. Menghindari FOMO berarti kita hanya akan mengambil peluang yang sesuai dengan rencana investasi dan rencana kita. Memiliki rencana investasi yang jelas dan dapat dilaksanakan adalah langkah pertama. Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka Panjang, profil risiko dan instrumen investasi yang sesuai dengan keadaan keuangan pribadi kita. Kita tidak akan mudah terbawa oleh tren sesaat yang menggoda jika kita memiliki peta jalan yang jelas. Langkah berikutnya adalah melakukan penelitian mandiri atas aset investasi. Jangan membeli aset hanya karena banyak orang mengatakan bahwa itu bagus. Pelajari nilai aset prospek jangka panjangnya dan risikonya. Dengan bantuan penelitian ini kita dapat membangun keyakinan yang berdasarkan pemikiran rasional daripada emosi.

Selain itu sangat penting untuk membatasi jumlah informasi yang dikonsumsi dari platform media sosial yang seringkali hanya menyampaikan informasi positif tentang investasi. Menjauh dari konten yang menimbulkan kecemasan dapat membantu kita menjadi lebih santai dan lebih jelas saat membuat keputusan. Selain itu sikap disiplin menjadi sangat penting. Meskipun ada keinginan besar untuk ikut-ikutan investasi yang sedang tren, kita harus tetap berpegang pada strategi investasi yang telah ditetapkan. Investor yang sukses tidak bereaksi terlalu cepat terhadap tren, sebaliknya mereka yang mampu mempertahankan dan melanjutkan rencana mereka bahkan dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Selain itu diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi efek FOMO. Dengan membagi investasi ke berbagai instrumen, risiko investasi dapat ditekan dan kita tidak terlalu khawatir tentang penurunan satu sektor.

Baca juga:Investasi Saat Pasar Mencapai All-Time High

Menjadi Investor yang Berpikir Logis dan Tahan Uji

Menghindari FOMO adalah tentang mempertahankan kontrol diri. Ini bukan hanya tentang membuat keputusan keuangan itu juga tentang menggunakan pola pikir yang sehat dan rasional saat menghadapi tren dan pergerakan harga aset yang berubah-ubah. Tidak semua peluang cocok untuk semua orang dan tidak semua hal yang tampaknya menguntungkan benar-benar menghasilkan hasil. Oleh karena itu saat berinvestasi gunakan akal analisis dan pengalaman sebagai panduan utama. Jangan biarkan ketakutan membuat Anda tersesat. Bersedia melewatkan beberapa peluang untuk mendapatkan stabilitas dan keamanan jangka panjang adalah syarat untuk berinvestasi dengan bijak. Ingat bahwa kesabaran biasanya lebih baik daripada kecepatan di bidang keuangan. Banyak pakar investasi mengatakan bahwa keputusan yang sabar logis dan konsisten adalah cara terbaik untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu sebagai Muslim kita dididik untuk tidak tergesa-gesa dalam hal-hal duniawi termasuk dalam mengelola harta benda. Kita harus menggunakan akal sebagai pelita bukan nafsu.

Baca juga:Volatilitas Investasi di Market

Bagaimana Menghindari FOMO dalam Investasi
Bagaimana Menghindari FOMO dalam Investasi

Yuk Mulai Investasi Halal di Nabitu.


Referensi

Adroit Financial. (n.d.). Why investors fall for FOMO (Fear of Missing Out) and how to avoid it. https://www.adroitfinancial.com/knowledge/knowledge-hub/64-why-investors-fall-for-fomo-fear-of-missing-out-and-how-to-avoid-it

Forbes. (2023, July 25). 3 ways successful investors avoid FOMO (Fear of Missing Out). https://www.forbes.com/sites/adamsarhan/2023/07/25/3-ways-successful-investors-avoid-fomo-fear-of-missing-out/

FOMO Plus. (n.d.). FOMO dalam investasi: Ikut tren atau cerdas berinvestasi? https://fomoplus.id/fomo-dalam-investasi-ikut-tren-atau-cerdas-berinvestasi/

IDN Times. (n.d.). Menghindari FOMO saat berinvestasi. https://www.idntimes.com/business/finance/theodore-siagian/menghindari-fomo-saat-berinvestasi-c1c2

Devin Halim Wijaya

Master student in IIUM (Institute of Islamic Banking and Finance) | Noor-Ummatic Scholarship Awardee

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button