Positive Thinking sebagai Sifat Seorang Muslim
Positive thinking bukan hanya gagasan yang ada di Barat saat ini. Selama bertahun-tahun, sifat ini telah diajarkan dalam Islam sebagai bagian dari akhlak mulia seorang mukmin. Seorang muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah lahiriah serta menjaga kebersihan hati dan pikiran. Menjaga prasangka baik kepada Allah ﷻ dan optimisme untuk hidup adalah salah satu bentuk kebersihan hati.
Umat Islam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari termasuk masalah ekonomi, masalah keluarga dan masalah pribadi. Dalam situasi seperti ini, Islam mengajarkan untuk terus berpikir positif bukan karena naif tetapi karena keyakinan bahwa Allah ﷻ selalu merencanakan yang terbaik untuk hamba-Nya. Tauhid yang kuat dan pemahaman mendalam tentang sifat-sifat Allah ﷻ adalah sumber keyakinan ini.
Baca juga: 7 Prinsip Transparansi untuk Perencanaan Keuangan Keluarga yang Islami
Positive Thinking berdasarkan Al-Quran
Al-Quran secara eksplisit mengajarkan orang Islam untuk tetap berharap kepada Allah ﷻ dan tidak putus asa. Dalam ayat 53 dari Surah Az-Zumar Allah ﷻ berkata:
“Katakanlah (wahai Muhammad), wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Bagi seorang muslim ayat-ayat ini berfungsi sebagai dasar untuk berpikir positif. Tidak ada situasi seburuk apapun itu yang bisa mencegah seseorang untuk kembali kepada Allah ﷻ. Seorang muslim akan melihat setiap musibah sebagai ladang pahala dan setiap kegagalan sebagai pelajaran. Ini dikenal sebagai husnudzon.
Ayat 216 dari surah Al-Baqarah menyatakan:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah ﷻ mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Menurut ayat ini kita harus menghindari menganggap sebuah peristiwa sebagai buruk hanya karena kita merasa tidak nyaman. Hikmah yang seringkali tersembunyi dari mata manusia ada di mata Allah ﷻ. Inilah alasan seorang muslim tidak seharusnya cepat pesimis.
Baca juga: Optimisme dan Pesimisme dalam Islam
Metode Islam untuk Menumbuhkan Pikiran Positif
Islam tidak hanya menganjurkan umat-umatnya untuk bersikap positif tetapi juga memberi mereka cara untuk mewujudkannya. Pertama memperkuat keyakinan pada qada’ dan qadar. Ketika seseorang percaya bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah ﷻ dan mengandung kebaikan maka dia lebih mudah menerima kenyataan hidup.
Kedua, Islam mengajarkan kita untuk selalu bersyukur. Bersyukur bukan hanya saat mendapatkan nikmat besar tetapi juga saat mendapatkan nikmat kecil dan dalam setiap situasi. Anda akan memiliki pandangan hidup yang lebih optimistis jika Anda selalu mengucapkan terima kasih.
Ketiga, jangan terlibat dalam pandangan negatif. Anda hanya akan merasa lebih buruk jika Anda memiliki pandangan buruk terhadap Allah ﷻ, sesama manusia atau diri sendiri. Husnudzon dalam Islam adalah dasar untuk membangun kehidupan yang damai.
Baca juga: Bersyukur: Salah Satu Sebab Ditambahnya Nikmat
Manfaat dari Pikiran Positif dalam Kehidupan Muslim
Kehidupan seorang muslim sangat diuntungkan oleh pikiran positif baik secara spiritual maupun fisik. Seseorang yang berpikir positif akan lebih mudah berkonsentrasi pada ibadah dari perspektif spiritual. Ia percaya bahwa setiap doa akan dijawab dan bahwa Allah ﷻ selalu dekat dengannya dan bahwa kesulitan hidup adalah ujian yang akan meningkatkan derajatnya.
Orang yang memiliki pola pikir positif lebih tahan terhadap tekanan dan stres secara psikologis. Ia memiliki kemampuan untuk melihat sisi positif dari setiap situasi tidak cepat menyalahkan situasi dan cenderung lebih sabar. Hal ini membuatnya menjadi orang yang lebih stabil dan teguh.
Selain itu berpikir positif menunjukkan kepercayaan penuh kepada Allah ﷻ. Seorang muslim tidak akan terjebak dalam pesimisme jika dia percaya bahwa Allah ﷻ Maha Adil, Maha Bijaksana dan Maha Penyayang. Ia akan terus bersemangat dalam upaya dan doa sambil menyerahkan hasilnya kepada Allah ﷻ.
Baca juga: Faedah Dzikir Pagi dan Petang dalam Islam
Menanamkan Pikiran Positif dalam Diri
Meskipun berpikir positif membutuhkan pengembangan dan pelatihan itu tidak muncul secara instan. Untuk melakukannya Islam telah menyediakan dasar dan strategi. Pikiran kita dapat dilatih untuk lebih bersih dan sehat melalui dzikir, doa, tafakur dan menjaga lingkungan yang baik. Jika dilakukan secara konsisten pemikiran positif akan menjadi karakter bukan hanya reaksi sementara. Muslim harus memberikan ketenangan bukan menambah keresahan di tengah dunia yang penuh tekanan. Ia dapat melihat kehidupan sebagai kesempatan dan kesempatan bukan beban jika ia berpikir dengan cara yang lebih optimis. Dengan keteguhan dan ketenangan sikapnya ia dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.

Yuk Mulai Investasi Halal di Nabitu.
Referensi
Islamic Self Help. (2016, January 23). 5 Hadith on Positive Thinking. Retrieved from https://www.islamicselfhelp.com/2016/01/23/5-hadith-on-positive-thinking/
SINDOnews. (2023, January 6). 5 Tips agar Selalu Berpikir Positif dan Husnudzon kepada Allah ﷻ SWT. Retrieved from https://kalam.sindonews.com/read/988803/72/5-tips-agar-selalu-berpikir-positif-dan-husnudzon-kepada-Allah ﷻ-swt-1672984883
Al-Hamdoulillah. (n.d.). 5 Islamic Teachings for Maintaining a Positive Mindset. Retrieved from https://www.al-hamdoulillah.com/blog/developpement-personnel/5-islamic-teachings-for-maintaining-a-positive-mindset.html
Elias, A. A. (n.d.). Positive Thinking in Islam. Retrieved from https://www.abuaminaelias.com/positive-thinking-in-islam/