BisnisKeuangan

Resign untuk Bisnis? Kapan Waktunya?

Memutuskan untuk resign demi memulai bisnis adalah langkah besar dan nggak bisa dianggap sepele. Walau kesempatan untuk mengendalikan bisnis sendiri kelihatan menggiurkan, ada risiko besar yang mesti dipertimbangkan. Berikut beberapa hal yang bisa jadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan resign dan serius berbisnis:

1. Punya Rencana Bisnis yang Solid

Sebelum resign, pastikan kamu punya rencana bisnis yang jelas dan matang. Ini berarti kamu tahu siapa target pasar kamu, bagaimana strategi pemasaranmu, hingga proyeksi pendapatan bisnismu. Rencana bisnis yang solid bisa jadi panduan menghadapi tantangan ke depan. Tanpa persiapan ini, langkahmu akan lebih sulit dan penuh ketidakpastian.

2. Finansial Harus Aman

Masalah keuangan adalah salah satu alasan utama banyak orang masih ragu resign. Begitu kamu resign, penghasilan tetap nggak akan ada lagi, jadi penting buat punya dana cadangan. Setidaknya, kamu butuh dana darurat yang bisa menutupi kebutuhan hidup untuk enam bulan pertama setelah resign. Dana ini bisa jadi penyelamat di saat-saat sulit dan memberi ruang untuk adaptasi menjalani bisnis baru.

Baca juga:6 Rahasia Sukses Nabi Muhammad ﷺ dan Khadijah dalam Mengelola Bisnis

3. Coba Bisnis sebagai “Side Hustle” Dulu

Jangan buru-buru resign sebelum kamu benar-benar yakin dengan ide bisnismu. Salah satu cara untuk mengetes ide bisnis adalah dengan menjadikannya “side hustle” atau usaha sampingan terlebih dulu. Dengan cara ini, kamu bisa lihat apakah bisnis tersebut cukup prospektif untuk dijalani secara penuh. Ketika hasil dari side hustle ini sudah konsisten, barulah kamu bisa mempertimbangkan resign.

4. Siap Nggak Buat Hadapi Risiko?

Bisnis itu penuh tantangan dan risiko yang kadang nggak bisa dihindari. Penting buat tahu seberapa besar kesiapan mentalmu dalam menghadapi ketidakpastian ini. Apakah kamu punya keberanian untuk bangkit kalau bisnis nggak berjalan lancar? Apakah kamu bisa tetap tenang di tengah tekanan? Menjalani bisnis berarti siap mengambil risiko dan menghadapi kemungkinan kegagalan. Ini bukan berarti pesimis, tapi realistis.

Baca juga:Pentingnya Investasi bagi Pebisnis di Bisnisnya

5. Dapat Dukungan dari Orang-Orang Terdekat

Dukungan dari keluarga atau teman dekat bisa sangat membantu. Resign untuk berbisnis sering kali membawa perubahan besar dalam hidup. Pastikan keluarga dan orang-orang terdekat memahami keinginanmu dan siap mendukung keputusanmu. Dukungan mereka nggak cuma bisa membantu secara emosional, tapi juga mengurangi tekanan saat ada tantangan dalam perjalanan bisnismu.

6. Pilih Waktu yang Tepat untuk Resign

Waktu resign adalah faktor penting. Jangan gegabah meninggalkan pekerjaan saat bisnismu belum punya fondasi yang kuat. Misalnya, jika bisnismu sudah mulai menghasilkan pelanggan tetap atau arus kas yang stabil, mungkin itu waktu yang pas untuk resign. Dengan memilih waktu yang tepat, kamu bisa melangkah lebih aman dan punya pijakan yang cukup kuat untuk bisnis.

7. Pertimbangkan Opsi Alternatif

Kalau masih merasa ragu, nggak ada salahnya mempertimbangkan alternatif seperti tetap bekerja sambil berbisnis atau mencari partner usaha. Dengan adanya partner, kamu bisa berbagi tugas dan tanggung jawab sehingga beban kerja bisa lebih ringan. Kerja sama dengan partner juga bisa memperkuat strategi dan menambah perspektif dalam menjalankan bisnis.

Baca juga:Urgensi Menulis Proposal Bisnis yang Baik dan Bagaimana Melakukannya

Kesimpulan

Memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan tetap dan fokus di bisnis adalah langkah besar yang memerlukan persiapan matang. Banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari rencana bisnis yang matang, kesiapan finansial, hingga dukungan dari orang terdekat. Pastikan bahwa keputusan ini benar-benar sesuai dengan tujuan hidup dan ambisi jangka panjangmu. Berbisnis memang bukan jalan yang mudah, tapi dengan persiapan dan mental yang kuat, kamu bisa membuka peluang besar untuk masa depan.

Ingat, keberhasilan bisnis nggak datang dalam semalam. Jadi, pastikan kamu siap menghadapi segala kemungkinan dan tetap berpegang pada rencana yang sudah dibuat.

Resign untuk Bisnis? Kapan Waktunya?
Resign untuk Bisnis? Kapan Waktunya?

Daftar Pustaka

Devin Halim Wijaya

Master student in IIUM (Institute of Islamic Banking and Finance) | Noor-Ummatic Scholarship Awardee

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button