KeuanganUncategorizedUtang

Cek Lagi! Hutangmu Membawa Kebaikan atau Masalah?

Seringkali hutang dianggap sebagai bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan kontemporer. Berhutang baik itu kredit mobil, kredit rumah, kartu kredit atau pembiayaan usaha dapat membantu Kita mencapai tujuan yang sulit dicapai hanya dengan tabungan. Namun kapan hutang yang menguntungkan berubah menjadi beban berat? Al-Quran memperingatkan tentang hutang dan pengeluaran yang tidak terencana sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Isra’:

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”
(QS. Al-Isra: 26–27)

Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki kebiasaan dalam mengelola uang. Mengatur hutang dengan bijak merupakan tanggung jawab moral dan spiritual.

Baca juga: Rasio Solvabilitas: Bisakah Usahamu Membayar Hutang Masa Depan?

Ketika Hutang Terlalu Banyak

Tidak ada nominal tertentu yang dapat didefinisikan sebagai terlalu banyak hutang secara universal karena hal ini tergantung pada pengeluaran, pendapatan dan keadaan keuangan pribadi individu. Rasio hutang terhadap pendapatan atau DTI (Debt to Income) adalah alat ukur yang paling umum digunakan. Secara umum kesehatan finansial seseorang berdasarkan rasio DTI adalah:

• DTI di bawah 36% dianggap aman.

• DTI sebesar 36% hingga 49% telah masuk zona waspada.

• Zona berbahaya terletak di atas 50%.

Baca juga: Rasio Likuiditas: Bisakah Membayar Hutang Jangka Pendek?

Pengaruh Hutang terhadap Psikologi Seseorang

Pengeluaran tidak hanya merupakan angka di atas kertas, tetapi memiliki dampak pada kesehatan pikiran seseorang juga. Tingkat hutang yang tinggi dapat menyebabkan stres, kecemasan, kesulitan tidur dan depresi. Orang yang terjebak hutang mengalami penurunan fokus dan produktivitas yang pada akhirnya memperburuk keadaan keuangan mereka.

Orang-orang yang paling rentan adalah generasi yang lebih muda. Faktor-faktor seperti gaya hidup konsumtif, tekanan sosial dan kurangnya pengetahuan finansial menyebabkan banyak dari mereka berhutang sejak diperbolehkan melakukannya. Ini tentunya mempengaruhi psikologis generasi muda yang lebih labil jika hutang itu membengkak.

Baca juga: Mengatasi Hutang: Kunci Menuju Kebebasan Finansial

Hutang Baik vs Hutang Buruk

Hutang tidak selalu merupakan hal yang buruk. Hutang baik adalah hutang yang digunakan untuk tujuan produktif atau investasi jangka panjang seperti pendidikan atau properti. Jenis hutang ini biasanya memiliki manfaat jangka panjang yang lebih besar daripada biaya hutang. Berbeda dengan itu, hutang buruk adalah hutang dengan bunga atau margin tinggi yang digunakan untuk barang-barang konsumtif atau yang nilainya terus berkurang seperti perangkat elektronik, pakaian bermerek atau liburan mewah. Jika hutang menjadi gaya hidup atau jika cicilannya melebihi kemampuan membayar bahkan hutang yang baik bisa menjadi masalah.

Baca juga: 4 Cara Melunasi Hutang Riba 

Metode untuk Menjaga Hutang

Kita bisa menghindari hutang jika Kita punya kesadaran, perencanaan dan disiplin. Langkah pertama adalah mencatat secara teratur semua pendapatan dan pengeluaran. Ini membantu Kita untuk mengidentifikasi apa yang Kita habiskan dan membantu Kita menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Godaan untuk membeli sesuatu dengan cepat dapat menyebabkan hutang. Selain itu memiliki dana darurat sangat penting agar Kita tidak perlu berhutang saat terjadi keadaan darurat.

Hindari membayar cicilan minimum karena hanya akan memperpanjang hutang dan menambah biaya. Pertimbangkan untuk melakukan konsolidasi atau negosiasi jika Kita memiliki beberapa hutang. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan jika situasi menjadi sangat sulit. Terakhir penting untuk mempertahankan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan. Kita dapat membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dengan memahami bagaimana bunga atau margin, denda keterlambatan dan risiko penumpukan hutang berfungsi.

Kesimpulan

Bagaimana Kita mengatur hutang dapat menentukan apakah hutang itu bisa menjadi alat yang bermanfaat atau jebakan yang berbahaya. Untuk menghindari gaya hidup yang tidak sebanding dengan kemampuan, pelajari kemampuan finansial Kita dan pastikan rasio hutang Kita tetap rendah. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa hidup yang berlebihan dan boros akan mengakibatkan kerugian. mengelola hutang dengan bijak adalah bagian dari gaya hidup yang sehat dan bertanggung jawab.

Yuk Mulai Investasi Halal di Nabitu.

Cek Lagi! Hutangmu Membawa Keberkahan atau Masalah?
Cek Lagi! Hutangmu Membawa Kebaikan atau Masalah?

Yuk Mulai Investasi Halal di Nabitu.

Referensi

InCharge Debt Solutions. (n.d.). How much debt is too much? Diakses dari https://www.incharge.org/debt-relief/how-much-debt-is-too-much/

Investopedia. (2022). What is a reasonable amount of debt? Diakses dari https://www.investopedia.com/ask/answers/12/reasonable-amount-of-debt.asp

Soko Financial Education. (n.d.). Jangan terjebak: Cara bijak menghindari hhutang sejak muda. Diakses dari https://sokofinancialedu.com/detail-blog/jangan-terjebak-cara-bijak-menghindari-hhutang-sejak-muda

Fortune Indonesia. (n.d.). 10 cara mengelola hutang. Diakses dari https://www.fortuneidn.com/finance/10-cara-mengelola-hutang-00-d1ssd-ptqvtm

Devin Halim Wijaya

Master student in IIUM (Institute of Islamic Banking and Finance) | Noor-Ummatic Scholarship Awardee

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button