Karakter Seorang Pengusaha Muslim Yang Sukses
Karakter Pegusaha Muslim yang sukses adalah karakter yang dapat menunjang keberlangsungan bisnis sebagaimana tauldan kita Nabi Muhammad ﷺ yang memiliki karakter-karakter dan suri tauladan yang baik dalam berniaga atau berwirausaha seperti Shidiq, Amanah, Tabligh, Fathonah.
Dalam sebuah bisnis atau wirausaha, baik itu perdagangan ataupun investasi dan jenis wirausaha lainnya, sebagai seorang muslim tentunya kita perlu memiliki karakter atau budi pekerti yang baik untuk membangun kepercayaan dalam sebuah bisnis atau wirausaha. Dengan meneladani karakter Rasulullah ﷺ dalam berbisnis atau berwirausaha, kita sebagai muslim dapat membangun bisnis yang sukses dan berkah. Kita dapat menjadi contoh bagi pelaku bisnis lainnya dan berkontribusi positif bagi kemajuan ekonomi umat Islam. Karakter yang dimaksud adalah seperti yang tertulis dalam surah Al-Qalam : 4
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيۡمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.”
Karakter Seorang Wirausaha Muslim
A. Shidiq
Kata – ص د ق memiliki makna benar/jujur. Jujur secara istilah dapat diartikan sebagai perkataan dan tindakan dalam keseimbangan atau sama, melaksanakan apa yang diucapkan dan benar dalam bertindak.
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan ‘Utsman bin Abu Syaibah serta Ishaq bin Ibrahim. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari ‘Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing pada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu akan mengantarkan pada kejahatan. Dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta.” (H.R Muslim : 4719)
Berdasarkan hadis tersebut menyatakan bahwa pentingnya berlaku jujur agar terciptanya kebaikan, dan dengan kejujuran pula integritas diri seseorang dapat terlihat. Dan dusta dan kebohongan mendatangkan keburukan dan termasuk ke dalam sebagai golongan yang munafik . dalam konteks berwirausaha seorang wirausaha muslim wajib memiliki sifat kejujuran dalam berbagai hal baik itu informasi pproduk dan timbangan
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ سَمِعْتُ مَالِكًا أَبَا صَفْوَانَ بْنَ عُمَيْرَةَ قَالَ بِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رِجْلَ سَرَاوِيلَ قَبْلَ الْهِجْرَةِ فَوَزَنَ لِي فَأَرْجَحَ لِي
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Muhammad bin Al Walid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Simak bin Harb ia berkata, “Aku mendengar Malik Abu Shafwan bin Umairah berkata, “Aku membeli celana dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum hijrah, maka beliau menimbang dan menentukan beratnya untukku.” (H.R Ibnu Majah 2212)
B. Amanah
Amanah dapat diartikan dengan menjaga dan melaksanakan dengan penuh kesadaran segala sesuat yang telah dilimpahkan. Amanah juga memiliki arti dapat dipercaya hal ini tercermin dari karakter Rasulullah ﷺ yang dijuluki sebagai Al-Amin Dalam kontek wirausaha muslim yang amanah akan slalu menepati perjajian atau kesepakatan. Seorang wirausaha muslim perlu memiliki karakter yang amanah.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَخُوۡنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوۡلَ وَتَخُوۡنُوۡۤا اَمٰنٰتِكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ ٢٧
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S Al-Anfal : 27)
C. Tabligh
Tabligh emiliki arti penyampaian atau menyampaikan. Sebagai seorang wirausahawan muslim yang baik kita wajib untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan benar tentang produk yang kita jual, atau konsep investasi kerjasama serta alur kegiatan dan transaksi yang akan dilakukan dengan menjunjukan setiap kelebihan dan kekurangan kepada partner kerjasama atau pelanggan kita. Karakter tabligh ini jelas penting untuk dimiliki oleh setiap wirausahawan muslim.
يٰۤـاَيُّهَا الرَّسُوۡلُ بَلِّغۡ مَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡكَ مِنۡ رَّبِّكَ ؕ وَاِنۡ لَّمۡ تَفۡعَلۡ فَمَا بَلَّغۡتَ رِسٰلَـتَهٗ ؕ وَاللّٰهُ يَعۡصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الۡـكٰفِرِيۡنَ ٦٧
Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (Q.S Al-Maidah :67)
D. Fathonah (Cerdas)
Fatonah memiliki arti kecerdasan dalam hal ini sebagaimana teladan Rasulullah ﷺ bahwa kecerdasaran dalam hal ini adalah cerdas dalam akal, pikiran yang sehat dan waras, hati yang tulus. Dapat kita ketahui bahwa kecerdasaran Rasulullah ﷺ dalam memilih metode dakwah untuk menyebarkan agama islam dapat menjadi contoh kita dalam berwirausaha diperlukan kecerdasan dalam menentukan metode terkait pengetahuan tentang produk, partner wirausaha, pasokan barang, serta permintaan dan penawaran, peluang bisnis. Fathonah dalam hal ini juga dapat menempatkan karakter shidiq, amanah serta tabligh dengan proposional.
يُؤۡتِى الۡحِكۡمَةَ مَنۡ يَّشَآءُ ۚ وَمَنۡ يُّؤۡتَ الۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ اُوۡتِىَ خَيۡرًا كَثِيۡرًا ؕ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ ٢٦٩
Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat (Q.S Al Baqarah : 269)
Kesimpulan
Sebagai seorang muslim yang baik, dan untuk memulai bisnis atau wirausaha sebaiknya hal yang penting kita lakukan adalah membangun karakter pribadi sebagai wirausahawan muslim dengan Shidiq yakni kejujuran dalam bertransaksi, amanah dapat menunaikan setiap perjanjian dan kesepakatan, tabligh dengan penyampaian setiap akad transaksi dan produk dengan jelas dan terbuka serta fathonah kecerdasan dalam pembuatan metode rencana dalam berwirausaha. Semoga dengan meneladani karakter Rasulullah ﷺ dalam berwirausaha, kita dapat membangun bisnis yang sukses dan berkah.
Referensi
Thuba Jazil & Nur Hendrasto. (2021).”Prinsip & Etika Bisnis Syariah”. Modul UMKM Industri Halal. Komite Nasionall Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS)
Al-Qur’an ( Al Baqarah :269, Q.S Al-Maidah:67, Q.S Al-Anfal: 27) Diakses pada 25/04/2024 https://quran.com/
Hadist (H.R Ibnu Majah 2212) Diakses Pada 25/04/2024 https://www.hadits.id/hadits/majah/2212
Hadist (H.R Muslim: 4719) diakses pada 25/04/2024 https://www.hadits.id/hadits/muslim/4719