AkhlaqAqidahBisnisEkonomi IslamInvestasiKeuanganManajemen FinansialMuslim LifestyleRejekiUncategorized

4 Tips Berdagang Ala Rasulullah: Berbisnis dengan Berkah 

Apakah kamu merindukan kesuksesan dalam berdagang? Apakah kamu ingin meraih rezeki yang berkah dari usaha dagang kamu? Berdasarkan dalil yang kami kumpulkan ada nih sejumlah tips berdagang ala Rasulullah yang tidak hanya membantu kita dalam mencari rezeki, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai mulia dalam berbisnis guna meraih berkah di setiap langkahnya. Mari kita simak empat tips berdagang ala Rasulullah yang bisa membimbing perjalanan bisnis kamu menuju kesuksesan hakiki yang berlimpah sampai teraihnya Ridho Allah Ta’ala. 

Niatkan karena Allah SWT 

Rasulullah mengajarkan bahwa niat berdagang tidak boleh semata-mata untuk menumpuk harta dan keuntungan. Niatkanlah berdagang karena Allah SWT, dengan niat yang ikhlas, segala urusan akan mendapatkan nilai disisi-Nya. Bisnis yang dimulai dengan niat yang baik akan mendapatkan berkah yang melimpah. Sehingga untuk memulai niat kita mesti mengetahui adakah dalil yang dapat kita jadikan sandaran untuk amal dagang? 
 

Dari Rafi’ bin Khadij dia berkata, 

قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ « عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ » 

“Ada yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad, Ath Thobroni) 

Allah Ta’ala berfirman, 

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا 

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al Baqarah: 275). Dari dalil-dalil tersebut kita dapat mengetahui keutamaan dan memudahkan kita untuk berniat dalam perniagaan.

Bersikap Jujur 

Kejujuran dalam berdagang adalah kunci utama untuk membangun kepercayaan. Rasulullah menekankan pentingnya tidak mengurangi timbangan dan memberikan informasi yang benar kepada pembeli. Dalam sebuah hadits tentang berdagang dengan penuh kejujuran, Rasulullah bersabda: 

عن عبد الله ابن عمر رضي الله عنه: قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم: التَّا جِرُ اْلاَمِيْنُ الصَّدُوْقُ الْمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ- وَفِيْ رِوَايَةٍ: مع النَّبِيِّنَ وَالصِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ- يَوْمَ اْلقِيَا مَةِ (رواه إبن ماجه و الدارقطني و غير هم 

“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasuluillah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti).” 

Pastinya, kamu juga mau, kan, berkumpul dengan para Nabi dan orang-orang salih lainnya?

Saling Menguntungkan Kedua Belah Pihak 

Prinsip suka sama suka adalah pedoman dalam berdagang ala Rasulullah. Jual beli tidaklah sah jika di dalamnya terdapat paksaan tanpa jalan yang benar. Jual beli baru sah jika ada saling ridho di dalamnya sebagaimana firman Allah Ta’ala, 

إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ 

“kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka (saling ridho) di antara kalian” (QS. An Nisa’: 29). 

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

إِنَّمَا الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ 

“Sesungguhnya jual beli dituntut adanya keridhoan” (HR. Ibnu Majah no. 2185). Penting untuk mencapai kesepakatan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak, baik dari segi harga, jenis barang, maupun cara pemasaran. Dengan demikian, bisnis kamu akan tumbuh berdasarkan hubungan yang saling menguntungkan. 

Kembalikan Uang Jika Pembeli Tidak Jadi Membeli (Khiyar)  

Rasulullah juga memberikan ajaran mengenai khiyar, hak pembeli untuk membatalkan transaksi. Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا 

“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532) 
 

Kesimpulan: 

Melalui empat tips berdagang ala Rasulullah diatas, kita dapat melihat bahwa bisnis yang berlandaskan pada nilai-nilai islam akan mendapatkan dukungan dan berkah dari Allah SWT. Niatkanlah berdagang dengan tujuan yang baik, bersikap jujur, menciptakan kesepakatan saling menguntungkan, dan memahami konsep khiyar. Dengan mengikuti pedoman ini, kamu tidak hanya akan meraih kesuksesan dalam berdagang tetapi juga mendapatkan berkah yang melimpah. Semoga artikel ini menjadi inspirasi bagi kamu dalam menjalani perjalanan bisnis yang penuh berkah. Barokallah Fiikum 

Referensi : 

https://tafsirweb.com/1041-surat-al-baqarah-ayat-275.html 
https://rumaysho.com/1036-meraih-berkah-menjadi-pebisnis-muda.html 

Redha Sindarotama

Quranic Reciter living in Yogyakarta. Actively teaching and spreading the beauty of Islam

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button