Kenapa Penting Menabung untuk Dana Darurat?
Dana darurat adalah simpanan yang dipersiapkan untuk menghadapi keadaan darurat di masa mendatang. Situasi darurat bisa berupa kejadian tak terduga seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan. Membangun dana darurat merupakan bagian penting dari pengelolaan keuangan. Tidak mempersiapkan dana darurat dengan baik dapat berisiko membuat kita terjebak pada hutang pribadi. Artikel ini akan membahas mengenai manfaat dana darurat dan bagaimana cara melakukan penyimpanannya.
Manfaat Menabung Dana Darurat
Dana darurat sendiri memiliki tujuan utama untuk menjadi dana yang memenuhi kebutuhan hidup kita ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau tidak diperhitungkan. Berikut adalah beberapa kasus dimana dana darurat akan sangat membantu sehingga menabung dana darurat menjadi sesuatu yang perlu kita pertimbangkan:
- Biaya Berobat saat Sakit: Kesehatan adalah sesuatu yang sifatnya sangat tidak pasti. Kadangkala kita bisa juga mengalami sakit. Meskipun kita memiliki asuransi kesehatan, ada tagihan medis yang mungkin tidak tertutup oleh asuransi. Dana darurat membantu kita menghadapi biaya berobat yang tak terduga1.
- Biaya Perbaikan atau Penggantian Aset Pribadi: Aset pribadi seperti mobil atau rumah tidak selalu berada dalam kondisi baik-baik saja. Terkadang aset tersebut bisa terkena bencana, dicuri, terkena kecelakaan, atau bahkan sekedar menua dan membutuhkan peremajaan, renovasi, atau penggantian. Dana darurat dapat digunakan untuk memperbaiki aset yang mengalami kerusakan tiba-tiba ataupun membutuhkan penggantian secara mendadak.
- Dana Cadangan saat Kehilangan Sumber Penghasilan: Sebagian orang memiliki pekerjaan ataupun usaha yang menjadi sumber penghasilan utamanya.Terkadang beberapa orang mengalami kejadian yang menyebabkannya kehilangan sumber penghasilan utama ini seperti terkena pemutusan hubungan kerja(PHK), usahanya mengalami kebangkrutan, ataupun bencana alam. Ketika sumber penghasilan utama hilang, dana darurat akan memberikan keamanan finansial selama beberapa bulan ke depan. Perencana keuangan menyarankan agar kita mempersiapkan minimal 3 kali gaji bulanan jika masih single, dan 6 hingga 12 kali gaji jika sudah berkeluarga1.
- Terhindar dari Hutang: Orang yang tidak memiliki dana darurat cenderung meminjam uang saat menghadapi situasi darurat. Hal ini disebabkan karrena tidak siapnya ia menghadapi perubahan kondisi finansial yang drastis. Dengan menabung dana darurat, kita dapat menghindari utang yang berpotensi membebani keuangan kita2.
Tips Mengelola Dana Darurat
Dalam mengelola dana darurat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Menentukan Jumlah Dana Darurat: Berapa banyak yang harus kita simpan dalam dana darurat? kita perlu memiliki setidaknya 3 hingga 6 bulan pengeluaran rutin sebagai cadangan. Jika kita memiliki tanggungan keluarga, jumlah ini bisa lebih besar. Tentunya akan lebih ideal jika dana darurat ini semakin banyak karena hal ini memudahkan kita memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga dalam proses pencarian sumber penghasilan yang baru.
- Tempat Penyimpanan: Dana darurat sebaiknya disimpan di tempat yang mudah diakses (liquid), tetapi tidak terlalu mudah sehingga kita tergoda untuk menggunakannya tanpa alasan yang benar. Rekening tabungan khusus dana darurat, deposito yang bisa ditarik kembali kapan saja (Deposito on call), aplikasi investasi saham dan reksadana, bahkan safe deposit box adalah pilihan yang baik.
- Disiplin Menabung: Menabung dana darurat memerlukan disiplin. Tetapkan jumlah yang akan disisihkan setiap bulan dan patuhi komitmen tersebut. Maka ketika kita melakukan alokasi dana yang didapatkan dari penghasilan utama per bulan, kita akan selalu memisahkan dana darurat sebagai hal pertama yang akan disisihkan dari penghasilan kita tersebut sebelum mengalokasikan dana untuk kepuasan diri, hutang konsumtif, atau bahkan peningkatan kualitas pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebelum waktunya.
- Investasi Syariah yang Likuid dan Aman: Dana darurat sendiri boleh diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan dan menjaga nilainya. Namun dalam investasinya, dana darurat sebaiknya tidak diinvestasikan dalam instrumen yang berisiko tinggi. Pilihlah instrumen yang likuid dan aman namun tetap memberikan bagi hasil yang baik, seperti deposito yang bisa ditarik kembali kapan saja (Deposito on call), reksadana pasar uang, reksadana sukuk, emas, dan lain sebagainya. Tentunya dalam memilih instrumen investasi ini kita harus memilih instrumen investasi yang sesuai syariah.
Dana darurat merupakan salah satu cara kita untuk menjaga diri dan keluarga kita ketika terjadi kejadian yang tidak terduga dan tidak diinginkan. Pengalokasian dana darurat juga selaras dengan prinsip agama Islam yang mengajarkan kita untuk selalu berusaha untuk selalu mendahulukan kelangsungan hidup diri dan keluarga sebelum hal lain bahkan sedekah sekalipun. Semoga Allah ta’ala menghindarkan kita dari musibah yang tidak terduga dan menjadikan kita mampu memenuhi kebutuhan keluarga kita.
Wallahu a’lam
Referensi
- 4 Manfaat Menabung dan Tips Agar Capai Finacial Freedom. (n.d.). Www.cimbniaga.co.id. Retrieved June 3, 2024, from https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/manfaat-menabung-untuk-kumpulkan-dana-darurat
- 6 Tips Jitu Menabung Dana Darurat yang Kuat – Danasyariah.id | Sharia Peer to Peer Financing. (2024, March 9). https://blog.danasyariah.id/tips-menabung-dana-darurat/
- Cara Menghitung Dana Darurat: Langkah-langkah Praktis untuk Persiapan Keuangan di Usia Muda dan Saat Berkeluarga. (n.d.). Www.prudential.co.id. Retrieved June 3, 2024, from https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/cara-menghitung-dana-darurat/