Cara Menghapus Dosa di Ramadhan yang Jarang Diketahui!
Ramadhan selalu ditunggu-tunggu karena sering disebut sebagai bulan penuh berkah dan penghapusan dosa. Tapi, apakah benar semua dosa langsung bersih begitu saja setelah Ramadhan? Jangan buru-buru lega dulu! Ada beberapa hal penting yang perlu kita pahami tentang cara menghapus dosa dengan benar.
Dosa-Dosa Diampuni di Bulan Ramadhan
Dalam hadis shahih, Rasulullah ﷺ bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: “مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ” (رواه البخاري ومسلم)
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Selain itu, ada hadis lain yang memperkuat cara menghapus dosa di bulan Ramadhan:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: “الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ” (رواه مسلم)
“Shalat lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dan dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, dapat menghapus dosa-dosa di antara keduanya, jika dijauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: “مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ” (رواه البخاري ومسلم)
“Barang siapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, No. 37; Muslim, No. 759)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: “مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ” (رواه البخاري ومسلم)
“Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, No. 35; Muslim, No. 760)
Hadis ini sering kita dengar, bukan? Selain itu, ada juga hadis lain yang menyebutkan bahwa shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan bisa menghapus dosa selama kita menghindari dosa besar. Karena dosa besar butuh taubat Nasuha. Allah ﷻ berfirman:
إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًۭا صَٰلِحًۭا فَأُو۟لَٰئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمْ حَسَنَٰتٍۢ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًۭا رَّحِيمًۭا (الفرقان: 70)
“Kecuali orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan kebajikan, maka mereka itulah yang Allah ganti keburukan mereka dengan kebaikan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70)
Dari sini, jika sudah taubat juga di bulan Ramadhan sepertinya semua dosa kita bisa langsung nol setelah Ramadhan nih. Tapi, sebelum kesenangan datang terlalu cepat, ada satu kaidah penting dalam Islam yang harus dipahami!
Baca juga: Doa Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhan: Yuk, Bersiap!
Kaidah Umum dalam Pengampunan Dosa
Dalam ilmu ushul fiqh, terdapat kaidah penting yang berbunyi:
دليل العام يبقى في عمومه ما لم يرد دليل التخصيص
“Dalil yang bersifat umum tetap berlaku dalam keumumannya kecuali ada dalil yang mengkhususkannya.” (As-Suyuthi, 1983: 121)
Artinya, jika tidak ada dalil lain yang mentakhsis (mengkhususkan) maka semua dosa bisa diampuni. Nah ternyata, ada dalil lain nih yang memberikan batasan dalam cara menghapus dosa ini. Yuk, kita simak lebih lanjut!
Baca juga: Cara Mengelola Keuangan Pribadi Sahabat Nabi Muhammad ﷺ
Dosa ke Sesama, Nggak Bisa Ditaubati?
Nah, ini nih yang sering dilupakan! Ramadhan tidak otomatis menghapus dosa ke sesama manusia. Rasulullah ﷺ mengingatkan kita:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: “أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ؟” قَالُوا: “الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ.” فَقَالَ: “إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا،…
“Orang yang bangkrut dari umatku adalah yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi juga membawa dosa mencaci, menuduh, memakan harta orang lain, menumpahkan darah, dan memukul orang lain.….” (HR. Muslim)
Cara Menggugurkan Dosa ke Sesama
- Meminta maaf langsung kepada orang yang pernah kita zalimi.
- Mengembalikan hak orang lain jika pernah mengambil sesuatu yang bukan milik kita.
- Memohon ampun kepada Allah ﷻ sambil berusaha menebus kesalahan dengan amal kebaikan.
Jika tidak menghapus dosa kepada sesama di dunia, hingga akhirnya dosa itu dibawa ke akhirat nanti, maka akan ada konsekuensi berat. Rasulullah ﷺ bersabda dalam lanjutan hadits di atas:
فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ.” (رواه مسلم)
…Pahalanya diberikan kepada orang-orang yang pernah ia zalimi. Jika pahalanya habis sebelum lunas dosanya, maka dosa-dosa orang yang ia zalimi dipindahkan kepadanya, lalu ia dilempar ke dalam neraka.” (HR. Muslim)
Serem banget, kan? Itu artinya, puasa dan ibadah kita nggak akan berguna kalau kita masih suka nyakitin orang lain.
Baca juga: Misteri 10 Hari Terakhir Ramadhan dan Keutamaannya!
Khatimah
Ramadhan memang bulan penuh ampunan, di mana dosa-dosa bisa dihapus dengan puasa, shalat malam, dan ibadah lainnya. Tapi, ada syaratnya! Dosa besar nggak bakal terhapus kecuali kita bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, cara menghapus dosa kepada sesama manusia tidak cukup hanya dengan ibadah di bulan Ramadhan. Hak-hak manusia tetap harus diselesaikan dengan meminta maaf dan mengembalikan hak yang telah diambil. Jika tidak, di akhirat nanti akan ada konsekuensi berat, di mana pahala seseorang akan diberikan kepada orang yang ia zalimi, bahkan dosa orang yang dizalimi bisa beralih kepadanya.
Oleh karena itu, Ramadhan harus menjadi momentum untuk tidak hanya meningkatkan ibadah, tetapi juga memperbaiki hubungan dengan Allah ﷻ dan sesama manusia. Dengan demikian, cara menghapus dosa yang benar akan membawa keselamatan di dunia dan akhirat.
Baca juga: Belajar Investasi Syariah dari Awal untuk Pemula

Yuk Investasi Halal di Nabitu.
Referensi
Al-Qur’an Al-Karim https://tafsirweb.com
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih al-Bukhari. Diakses dari https://www.hadits.id/hadits/bukhari
Muslim, Abu al-Husain. Shahih Muslim. Diakses dari https://www.hadits.id/hadits/muslim.
As-Suyuthi, Jalaluddin. Al-Itqan fi Ulum al-Qur’an. Kairo: Dar al-Hadith, 1983