Uncategorized

Investasi Mudah: Cukup 6 Hari Puasa Syawal, Pahala Setahun!

Bayangkan kalau ada investasi kecil yang bisa ngasih keuntungan besar. Pastinya nggak bakal kita lewatin, kan? Nah, dalam ibadah juga ada ‘investasi’ semacam itu. Cuma dengan puasa enam hari di bulan Syawal, kita bisa dapat pahala seperti berpuasa setahun penuh! Ini bukan sekadar motivasi kosong, tapi janji dari Rasulullah ﷺ berdasarkan hadits yang sahih.

Bulan Syawal itu bukan hanya tentang lebaran dan kumpul keluarga. Ada peluang emas buat kita yang pengen tetap dalam suasana ibadah setelah Ramadhan. Dan, puasa Syawal adalah salah satu caranya. Jadi, sayang banget kalau dilewatkan!

Kenapa Puasa Syawal Seperti Puasa Setahun?

Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

“مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ” (Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.) (HR. Muslim, no. 1164)

Kok bisa? Karena dalam Islam, setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat. Hal ini sesuai dengan firman Allah ﷻ :

“مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا” (Barang siapa yang mengerjakan kebaikan, maka baginya sepuluh kali lipat (pahala) amalnya.) (QS. Al-An’am: 160)

Kalau kita hitung, hasilnya seperti ini:

  • Puasa Ramadhan selama 30 hari setara dengan 300 hari (30 × 10).
  • Puasa Syawal 6 hari dihitung sebagai 60 hari (6 × 10).
  • Totalnya jadi 360 hari, setara dengan puasa sepanjang tahun!

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa setiap amal baik akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Jadi, puasa Ramadhan yang 30 hari dikali 10 jadi 300 hari. Ditambah puasa Syawal selama 6 hari dikali 10 jadi 60 hari. Hasilnya? 360 hari, pas banget dengan jumlah hari dalam setahun!

Tapi gimana kalau Ramadhan hanya 29 hari? Tenang, perhitungannya tetap luar biasa:

  • Puasa Ramadhan 29 hari menghasilkan 290 hari pahala.
  • Puasa Syawal 6 hari tetap mendapat 60 hari tambahan.
  • Totalnya jadi 350 hari, nyaris setahun penuh.

Masih kurang 10 hari? Jangan khawatir, ibadah sunnah lain bisa melengkapinya. Itulah rahmat Allah ﷻ yang luas!

Baca juga: Hidayah Allah, Dicari atau Ditunggu-tunggu?

Puasa Syawal, Bukti Syukur dan Kesungguhan

Menurut Ibnu Rajab dalam Lathaif al-Ma’arif, puasa Syawal adalah bentuk rasa syukur karena telah diberikan kesempatan menyelesaikan Ramadhan. Selain itu, puasa ini menunjukkan bahwa kita masih ingin tetap dekat dengan Allah ﷻ , bukan hanya saat bulan puasa.

Syaikh Ibnu Utsaimin juga menambahkan, puasa Syawal bisa menjadi penyempurna bagi kekurangan yang mungkin terjadi dalam ibadah puasa Ramadhan kita. Kita manusia, pasti ada celah dalam ibadah kita, dan puasa ini bisa menutupnya.

Baca juga: Doa Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhan: Yuk, Bersiap!

Gimana Cara Puasa Syawal yang Fleksibel?

Ada yang mikir, puasa Syawal harus dilakukan langsung setelah Idulfitri atau boleh dicicil? Tenang, ada dua pendapat dalam mazhab Syafi’i:

  • Langsung setelah Idulfitri supaya lebih cepat selesai dan dapet momentum.
  • Dicicil selama bulan Syawal, yang penting tetap enam hari.

Mau pilih yang mana? Sesuaikan aja sama kondisi masing-masing. Yang penting, puasa ini dilakukan dalam bulan Syawal.

Buat yang belum terbiasa puasa sunnah, ini bisa jadi kesempatan emas buat melatih diri. Selain pahala besar, puasa juga baik untuk kesehatan, membantu detoks tubuh, dan menjaga pola makan tetap terkontrol setelah ‘pesta’ di hari raya.

Kalau Masih Punya Utang Puasa Ramadhan, Gimana?

Buat yang masih punya utang puasa Ramadhan, seperti perempuan yang haid atau orang yang sakit, boleh nggak langsung puasa Syawal?

Ada dua pendapat utama:

  • Pendapat pertama (Mazhab Syafi’i): Utang puasa harus dibayar dulu, baru boleh puasa Syawal. Karena dalam hadits disebutkan “Barang siapa berpuasa Ramadhan…” artinya puasa Ramadhan harus sempurna dulu.
  • Pendapat kedua: Boleh puasa Syawal dulu, karena waktu untuk mengqadha puasa Ramadhan masih panjang sampai sebelum Ramadhan berikutnya.

Mana yang lebih baik? Kalau bisa, selesaikan dulu utang puasa biar lebih tenang. Tapi kalau khawatir nggak sempat, ada sebagian ulama yang membolehkan niat qadha sekaligus puasa Syawal.

Buat yang punya banyak utang, seperti ibu hamil atau menyusui, bisa atur strategi supaya qadha selesai dulu sebelum Syawal berakhir.

Baca juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan: Jangan Sampai Salah!

Kesimpulan: 6 Hari yang Mengubah Segalanya!

Puasa Syawal itu ibadah kecil dengan pahala besar. Hanya dengan enam hari puasa, kita bisa mendapatkan pahala setahun penuh! Selain manfaat spiritual, puasa ini juga jadi tanda kalau kita masih semangat beribadah setelah Ramadhan.

Jangan sampai setelah Ramadhan, kita kembali ke kebiasaan lama. Puasa Syawal adalah cara sederhana untuk menunjukkan kalau kita ingin terus dekat dengan Allah. Ini bukan hanya tentang pahala, tapi juga tentang konsistensi kita dalam beribadah.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, niatkan dari sekarang buat menjalankan puasa Syawal! Enam hari aja, tapi manfaatnya luar biasa!

Baca juga: Cara Mengelola Keuangan Pribadi Sahabat Nabi Muhammad ﷺ

Investasi Mudah: Cukup 6 Hari Puasa Syawal, Pahala Setahun!
Investasi Mudah: Cukup 6 Hari Puasa Syawal, Pahala Setahun!

Yuk Investasi Halal di Nabitu.

Referensi:

Al-Qur’an, QS. Al-An’am: 160. Diakses dari https://tafsirweb.com/2284-surat-al-anam-ayat-160.html
Muslim, Shahih Muslim, https://www.hadits.id/hadits/muslim
An-Nawawi, Y. Syarh Shahih Muslim (Vol. 8, p. 56).
Ibnu Rajab, A.. Lathaif al-Ma’arif. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

Redha Sindarotama

Quranic Reciter living in Yogyakarta. Actively teaching and spreading the beauty of Islam

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button