Mending Beli Rumah Atau Ngontrak?
Setiap keluarga selalu dihadapkan dengan dua pilihan, beli rumah atau ngontrak? Pasalnya, meskipun rumah sendiri adalah kebutuhan pokok, tidak setiap dari kita punya penghasilan yang cukup besar untuk membeli sebuah rumah. Maka sebagian akhirnya memutuskan untuk lebih memilih mengontrak rumah. Namun, itu pun menjadi sebuah masalah saat orang-orang mulai bergunjing “Kalau ngontrak terus, kapan mau punya rumah sendiri?”. Maka hadirlah solusi praktis seperti KPR (Kredit Perumahan Rakyat) , sebuah skema jual beli rumah dengan cicilan yang rendah dengan bunga yang bervariasi. Tapi pertanyaan selanjutnya dalam islam kredit ringan dengan bunga rendah memangnya boleh? Kalo nggak boleh terus kapan bisa punya rumah?
Oleh karena itu, memang menjadi hal yang sangat penting nih kita bahas terkait dengan pertanyaan mending beli rumah atau ngontrak?
Punya rumah hukumnya Mubah.
Memang manusia memiliki sifat cinta dengan harta, fasilitas, kemegahan, dan kekayaan. Sebagaimana yang Allah uraikan tentang jati diri manusia dalam firman -Nya: “Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” (Qs. Al-Fajr : 89:20). Termasuk rumah adalah harta benda yang begitu diminati oleh manusia. Namun sebagai seorang muslim tentunya kita punya cara menyikapi hal ini. Di dalam Islam tidak ada dalil yang mengharuskan seseorang untuk memiliki rumah. Sehingga jelas bahwa hukum memiliki rumah menjadi tidak wajib atau bisa kita katakan hukumnya mubah saja. Harus dipahami di sini adalah tidak menjadi hina bagi seseorang di hadapan Allah saat ia tidak memiliki rumah. Maka, pantang bagi seorang muslim untuk menghalalkan segala cara demi mendapatkan rumah yang posisinya mubah di sisi Allah.
Jual beli itu halal tapi tidak dengan riba.
Hukum jual beli telah jelas tertuang di dalam Al-Quran.
وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS Al- Baqarah :275).
Di sini, tidak masalah bagi seseorang untuk mengupayakan memiliki rumah dengan transaksi jual beli sekalipun itu dengan sistem hutang atau kredit, yang tidak diperbolehkan adalah transaksi yang disertai riba. Ini lah yang harus sangat-sangat diperhatikan dalam membeli rumah. Pasalnya saat ini begitu banyak iklan pinjaman online dan sistem kredit dengan riba yang berseliweran di sekitar kita. Sekalipun hal ini terlihat sebagai solusi praktis tapi ini tidak lebih dari awal kehancuran yang sebenarnya. Hal ini sangat mudah dibuktikan dengan melihat contoh yang sudah ada, tidak sedikit dari mereka yang terjerat dalam hutang dengan bunga yang mencekik.
Manajemen keuangan adalah kunci.
Sebagai solusi terkait dilema beli rumah atau kontrak maka manajemen keuangan adalah kunci.
- Identifikasi penghasilan dan pengeluaran
Pastikan penghasilan yang didapat adalah harta yang halal, selanjutnya pastikan bahwa pengeluaran yang dilakukan juga pada apa-apa yang halal.
Tidaklah harta halal itu meskipun sedikit tapi membawa keberkahan. Maka sudah menjadi wajib hukumnya bahwa apa-apa yang masuk dalam keluarga kita adalah apa-apa yang menambah kebaikan di sisi Allah.
- Lakukan survei terkait harga beli rumah dan harga kontrak rumah.
Jangan bermimpi terlalu berlebihan, sesuaikan kriteria rumah dengan kebutuhan, karena tidaklah seorang muslim itu diberi harta kecuali nanti akan dipertanggungjawabkan di sisi Allah.
Dari harga-harga tersebut bandingkan dengan daya beli saat ini. Jika memungkinkan ambil, jika tidak cari solusi lainnya.
- Rezeki itu urusan Allah, tapi ikhtiar itu urusan manusia.
Jika daya beli dirasa terlalu rendah maka jangan buru-buru menyerah. Tapi berusalah untuk meningkatkan daya beli dengan menambah apa-apa yang berkaitan dengan penghasilan. Tingkatkan pengetahuan, kemampuan dan kebiasaan yang berdampak pada daya beli.
Niatkan ini untuk mendekat kepada Allah.Pada akhirnya beli rumah atau ngontrak semua itu harus mendekatkan kepada Allah. Seluruh upaya yang dilakukan untuk mendapatkan rumah tidak akan ada artinya jika itu semua justru menjauhkan dari Allah. Maka, pilihlah keputusan yang di dalamnya ada ridha Allah. Dan jika pada akhirnya setelah usaha yang begitu keras rumah itu juga tidak terbeli di dunia, maka biarlah Allah yang mengganti seluruh usaha itu dengan membangun rumah impian kita di surga.
Referensi:
https://tafsirweb.com/1041-surat-al-baqarah-ayat-275.html
https://tafsirweb.com/12656-surat-al-fajr-ayat-20.html