Emotional Marketing: Gunakan Perasaan untuk Pemasaran
Emotional marketing adalah strategi yang melibatkan perasaan untuk membangun ikatan dengan konsumen, memberikan efek jangka panjang dan meningkatkan loyalitas. Emosi mendorong sebagian besar keputusan pembelian, dan ketika brand mampu memicu reaksi emosional, konsumen cenderung terlibat lebih mendalam dan kembali pada produk atau layanan. Berikut beberapa metode utama dalam emotional marketing yang dapat membantu brand meningkatkan keterlibatan pelanggan.
1. Membuat Urgensi dan Eksklusivitas dengan Teknik FOMO
Fear of Missing Out (FOMO) atau “takut ketinggalan” dapat meningkatkan dorongan untuk membeli. Promosi berbatas waktu, seperti diskon akhir pekan atau penawaran eksklusif, efektif menciptakan urgensi di benak konsumen. Amazon, misalnya, memanfaatkan FOMO dengan “Deal of the Day,” mendorong konsumen segera membeli sebelum kesempatan hilang. Dalam konteks ini, FOMO bekerja baik dengan narasi eksklusivitas yang meningkatkan nilai produk di mata konsumen.
2. Mengandalkan Bukti Sosial dan Testimoni Pengguna
Bukti sosial, seperti ulasan pelanggan atau testimoni, memperkuat kepercayaan konsumen. Brand seperti Glossier sukses menggunakan testimoni untuk memperlihatkan pengalaman positif dari pengguna asli. Ketika calon konsumen melihat bahwa orang lain menyukai produk tertentu, mereka merasa lebih yakin untuk melakukan pembelian. Cara ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas produk, tetapi juga memicu rasa aman dan kepuasan emosional bagi calon konsumen yang mencari konfirmasi dari pengalaman orang lain.
Baca juga:Dapatkan Perhatian Investor dengan Margin Usahamu
3. Menghadirkan Citra Visual untuk Menyentuh Aspirasi Konsumen
Gambar dan visual yang menonjolkan kebahagiaan, kesuksesan, dan kenyamanan menciptakan keinginan di benak konsumen. Brand yang menampilkan citra kehidupan yang lebih baik atau mimpi yang bisa dicapai melalui produk mereka berhasil membangkitkan aspirasi dan harapan. Contohnya, iklan wisata seringkali menampilkan pemandangan alam eksotis yang mengundang rasa penasaran dan kebahagiaan bagi yang melihatnya, sehingga calon wisatawan merasa terdorong untuk mencari pengalaman yang serupa.
4. Memberikan Solusi untuk Mengatasi Kekhawatiran Konsumen
Pemasaran yang baik memahami kecemasan dan kekhawatiran yang umum dihadapi konsumen. Dengan mengangkat masalah yang mereka alami sehari-hari, sebuah brand dapat menampilkan diri sebagai solusi. Perusahaan asuransi atau layanan kesehatan, misalnya, sering kali menggunakan visual dan narasi yang menunjukkan masalah nyata yang dialami konsumen, seperti ketidakpastian di masa depan, dan menyajikan produk mereka sebagai solusi. Pesan ini membangkitkan emosi seperti kenyamanan dan ketenangan bagi audiens.
Baca juga:9 Karakteristik Marketing Syariah
5. Menyelesaikan Masalah Pelanggan untuk Membangun Kedekatan
Banyak konsumen mencari brand yang memahami dan menawarkan solusi nyata bagi masalah mereka. Konten yang relevan, yang menyentuh masalah harian konsumen, dapat membantu brand lebih dekat dengan audiens. Sebuah platform layanan pelanggan seperti Freshdesk, misalnya, berfokus pada masalah yang umum dihadapi bisnis terkait kepuasan pelanggan. Mereka menunjukkan bagaimana menggunakan produk mereka dapat meningkatkan interaksi dengan pelanggan, membuat konsumen merasa brand ini hadir untuk membantu mereka mengatasi masalah operasional.
6. Menggunakan Emosi untuk Membangun Komunitas Brand
Pemasaran berbasis emosi juga bisa digunakan untuk membangun komunitas yang loyal dan suportif di sekitar brand. Banyak brand besar menggunakan media sosial atau platform khusus untuk membangun komunitas di mana para penggemar dapat berbagi pengalaman dan berbicara langsung dengan brand. Contohnya, merek olahraga sering kali menggunakan komunitas penggemar untuk berbagi inspirasi dan tantangan, menciptakan perasaan kebersamaan yang kuat. Komunitas ini tidak hanya meningkatkan loyalitas, tetapi juga mengubah pelanggan menjadi pendukung brand.
Baca juga:Ciri-ciri Karakter Marketing Rabbaniyyah yang Harus Kamu Ketahui
Kesimpulan
Emotional marketing membantu brand menciptakan pengalaman yang mendalam dan bermakna bagi konsumen. Dengan memanfaatkan teknik seperti FOMO, bukti sosial, visual inspiratif, hingga menawarkan solusi untuk masalah konsumen, emotional marketing menciptakan hubungan yang lebih dekat antara brand dan konsumen. Dalam pasar yang kompetitif, pendekatan berbasis emosi ini bisa menjadi kunci sukses jangka panjang, meningkatkan loyalitas, dan mendorong konversi. Brand yang mampu memanfaatkan emosi dengan bijaksana akan selalu memiliki tempat spesial di hati konsumen.
Daftar Pustaka
Biteable. (n.d.). What is emotional marketing and how can your brand use it?. Retrieved from https://biteable.com/blog/emotional-marketing/
Forbes Communications Council. (2019, December 4). 13 examples of effective emotional marketing and what your business can learn from them. Retrieved from https://www.forbes.com/councils/forbescommunicationscouncil/2019/12/04/13-examples-of-effective-emotional-marketing-and-what-your-business-can-learn-from-them/
PowerMBA. (n.d.). Emotional marketing: Why it’s so effective. Retrieved from https://www.thepowermba.com/en/blog/emotional-marketing-why-its-so-effective
Spiralytics. (n.d.). Emotional marketing: What it is and how it works. Retrieved from https://www.spiralytics.com/blog/emotional-marketing-what-it-is-and-how-it-works/