Ekonomi IslamMuslim LifestyleUncategorized

Panduan Praktis Zakat Fitrah 

Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim yang harus dilaksanakan menjelang hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah memiliki peran penting dalam membersihkan harta dan jiwa serta membantu mereka yang membutuhkan makanan di hari raya. Dalam panduan ini, kita akan membahas secara lengkap tentang zakat fitrah, termasuk dalil dari Al-Quran dan Hadis serta langkah-langkah praktis untuk pelaksanaannya. 

Definisi Zakat Fitrah: 

Zakat Fitrah sendiri berarti zakat yang wajib bersamaan dengan berbuka terakhir (Fitrah disini berarti berbuka) di bulan Ramadhan. Zakat ini disebut dengan Zakat Fitrah karena Fitrah, yang bermakna berbuka, menjadi sebab wajibnya zakat ini. 

Dalil disyariatkannya Zakat Fitrah:

Zakat Fitrah sendiri wajib dengan dalil hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma berikut ini: 

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ. 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri untuk mensucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.”(HR Abu Daud) 

Hikmah diwajibkannya Zakat Fitrah: 

Dalam hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma diatas disebutkan juga hikmah diwajibkannya Zakat Fitrah yaitu sebagai pembersih dari perkataan yang sia-sia dan keji serta memberikan makan bagi orang miskin sehingga mereka tidak menjumpai hari Iedul Fitri dalam keadaan lapar. 

Waktu wajibnya Zakat Fitrah: 

Zakat Fitrah wajib dengan buka puasa terakhir bulan Ramadhan, maka bayi yang lahir setelah buka puasa terakhir bulan Ramadhan tidak wajib dibayarkan Zakat Fitrahnya sementara bayi yang lahir sebelum buka puasa terakhir bulan Ramadhan maka orang tuanya wajib membayarkan Zakat Fitrahnya. Orang yang wafat setelah buka puasa terakhir bulan Ramadhan maka ahli warisnya wajib membayarkan Zakat Fitrahnya dari harta warisnya, sementara orang yang wafat sebelum buka puasa terakhir bulan Ramadhan maka ia belum terkena kewajiban Zakat Fitrah sehingga ahli warisnya tidak wajib membayarkan Zakat Fitrahnya dari harta warisnya. 

Siapa yang wajib mengeluarkan Zakat Fitrah? 

Zakat Fitrah wajib dikeluarkan oleh seluruh kaum muslimin yang memiliki kecukupan pangan pada hari Iedul Fitri baik hamba maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, baik dewasa ataupun anak-anak. Hal ini disebutkan dalam hadits berikut: 

 فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالأنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ 

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan Zakat Fitrah (sebanyak) 1 sha’ dari kurma atau 1 sha’ dari jelai atas hamba sahaya dan orang Merdeka dan laki-laki dan Perempuan dan anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin.(HR Al-Bukhari) 

Maka seorang kepala rumah tangga wajib mengeluarkan zakat atas keluarganya dan orang-orang yang wajib ia tanggung dalam syariat seperti saudara perempuan dan orang tua.

Kadar yang dikeluarkan untuk Zakat Fitrah:

Zakat Fitrah dikeluarkan sebesar 1 sha’(sekitar 2-3 kilogram tergantung jenisnya) dari makanan pokok kaum muslimin di negeri dimana zakat ditunaikan. Hal ini disebutkan oleh Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu anhu: 

كُنَّا نُخْرِجُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ وَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ وَكَانَ طَعَامَنَا الشَّعِيرُ وَالزَّبِيبُ وَالأَقِطُ وَالتَّمْرُ 

Dahulu kami mengeluarkan (zakat) di zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pada hari Iedul Fitri 1 sha’ dari makanan dan berkata Abu Said:”Dan dahulu makanan kami jelai, kismis, kacang arab, dan kurma”.(HR Al-Bukhari) 

Maka di Indonesia lebih baik mengeluarkan Zakat Fitrah dengan beras, sagu, ubi, singkong, atau bahan pangan lainnya yang merupakan makanan pokok kebiasaan setempat. 

Adapun mengeluarkan Zakat Fitrah dengan uang, maka mayoritas ulama selain madzhab Hanafi dan imam Ibnu Taimiyah melarang mengeluarkan Zakat Fitrah dengan uang maka sebaiknya kita mengeluarkan Zakat Fitrah dengan yang sudah jelas diwajibkan dalam syariat yaitu makanan pokok. Namun diperbolehkan mengeluarkan Zakat Fitrah dengan menitipkan sejumlah uang kepada panitia Zakat Fitrah untuk dibelikan beras dan dibagikan kepada yang berhak. 

Kapan Zakat Fitrah dikeluarkan?

Waktu disunnahkan dikeluarkannya Zakat Fitrah adalah pada pagi hari Iedul Fitri sebelum sholat Ied. Hal ini disebutkan dalam hadits: 

أن النبي ﷺ ” أَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاةِ. 

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan dengannya (Zakat Fitrah) agar ditunaikan sebelum keluarnya manusia untuk solat (Ied).(HR Al-Bukhari) 

Namun diperbolehkan mengeluarkannya pada 2-3 hari sebelum hari Iedul Fitri berdasarkan atsar Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma berikut: 

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَبْعَثُ بِزَكَاةِ الْفِطْرِ إِلَى الَّذِي تُجْمَعُ عِنْدَهُ قَبْلَ الْفِطْرِ بِيَوْمَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةٍ 

“’Abdullah bin ‘Umar memberikan zakat fitrah atas apa yang menjadi tanggungannya dua atau tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri.”(HR Malik dalam Muwatho’) 

Sementara mengeluarkan Zakat Fitrah sebelum waktunya hanya boleh dilakukan jika ada kesulitan melakukan pengeluarannya pada waktunya, sementara mengeluarkan Zakat Fitrah setelah solat Ied tidak diperbolehkan. 

Siapa yang berhak menerima Zakat Fitrah?

Orang yang berhak menerima Zakat Fitrah adalah orang yang tidak wajib mengeluarkannya yaitu fakir miskin yang tidak memiliki makanan pokok untuk hari Iedul Fitri. 

Dimana dikeluarkannya Zakat Fitrah?

Zakat Fitrah dikeluarkan di daerah dimana sang muzakki mendapati buka puasa terakhir bulan Ramadhan, maka seseorang yang berumroh sampai hari Iedul Fitri maka ia mengeluarkan Zakat Fitrahnya di Mekkah atau Madinah dan orang yang bermudik maka ia mengeluarkan Zakat Fitrahnya di kampung halamannya. 

Demikianlah panduan singkat mengenai Zakat Fitrah dari siapa yang wajib mengeluarkannya hingga dimana dikeluarkan. Semoga Allah ta’ala selalu memudahkan kita dalam mengeluarkan Zakat Fitrah dan menjadikannya sebagai pembersih jiwa menjelang Iedul Fitri. 

Referensi:

  1. أحكام مختصرة في زكاة الفطر – الإسلام سؤال وجواب. (n.d.). Islamqa.info. Retrieved March 15, 2024, from https://islamqa.info/ar/articles/69/%D8%A7%D8%AD%D9%83%D8%A7%D9%85-%D9%85%D8%AE%D8%AA%D8%B5%D8%B1%D8%A9-%D9%81%D9%8A-%D8%B2%D9%83%D8%A7%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%B7%D8%B1 
  1. إسلام ويب. (2023). Islamweb.net. https://islamweb.net/ar/fatwa/71201/%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%A5%D8%AE%D8%B1%D8%A7%D8%AC-%D8%B2%D9%83%D8%A7%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%B7%D8%B1-%D9%86%D9%82%D8%AF%D8%A7 
  1. MSc, M. A. T. (2010, August 24). Panduan Zakat Fithri. Rumaysho.com. https://rumaysho.com/1219-panduan-zakat-fithri.html#_ftn5 

Devin Halim Wijaya

Master student in IIUM (Institute of Islamic Banking and Finance) | Noor-Ummatic Scholarship Awardee

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button