Muslim Lifestyle

Menjadi Orang yang Beruntung, Gimana Caranya?

Sebagian dari kita mungkin memiliki definisi keberuntungan yang berbeda-beda, tergantung bagaimana masing-masing dalam memaknainya. 

Ada yang beranggapan beruntung itu jika kita berlimpah harta, bertahta dan berkasta.

Tapi apakah benar ketiga hal diatas sudah dipastikan termasuk golongan orang-orang yang beruntung?

Nah, Ternyata Al-Quran sudah menjelaskan siapa saja orang-orang yang memiliki keberuntungan dalam hidupnya. Siapakah saja orang yang beruntung yang di sebutkan di dalam Al-Quran? Apakah kita sudah termasuk di dalamnya?

Ini dia ciri-ciri orang yang beruntung dalam hidupnya:

1. Beriman dan beribadah kepada Allah

Beriman menjadi keberuntungan besar bagi kita. Dalam keadaan beriman ketika kita mengerjakan kebajikan maka pasti Allah berikan kepada hambanya kehidupan yang baik dan akan diberikan balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah dikerjakan.

Dengan iman dan menjalankan ibadah karena Allah sebagaimana kita khusu’ dalam shalat, menjauhi perkataan dan perbuatan yang tidak berguna, menunaikan zakat serta menjaga diri dari zina.

Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran:  

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya.” (QS. Al-Mu’minuun: 1-5).

2. Menjauhi perbuatan haram

Menjauhi perbuatan yang Allah haramkan akan mendatangkan keberuntungan dalam hidup. Karena pada dasarnya semua yang Allah larang memiliki hikmah dan kebaikan di dalamnya. Sebagaimana larangan untuk tidak meminum khamar yang bersifat memabukkan dan merusak akal manusia. 

Berjudi juga menjadi hal haram yang harus dihindari oleh kita jika ingin menjadi orang yang benar-benar beruntung, bukan hanya mengharapkan keuntungan semu. 

Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 90).

Efek buruk yang ditimbulkan dari perbuatan haram sangatlah merugikan kehidupan manusia. Judi bisa menjadi sebab seseorang malas mengerjakan ibadah serta jenuh hatinya dari mengingat Allah. Selain membentuk tabiat yang jahat, berjudi dapat memicu seseorang jadi pemalas dan pemarah. Pada akhirnya merusak akhlak, tidak mau bekerja untuk mencari rezeki dengan jalan yang baik, dan selalu mengharap untuk mendapat kemenangan dan mimpi-mimpi kosong.

3. Tidak kikir

Ketika logika matrealistis yang di gunakan untuk menentukan akan kemanakah harta yang ia belanjakan. Maka, dapat dipstikan dengan kikirlah ia kira akan semakin kaya dan beruntung hidupnya. 

Tapi apakah memang begitu? 

Mari kita renungkan dan pikirkan firman Allah Berikut ini:

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghabun: 15). 

Jadi, kikir bukan sama sekali jalan yang benar untuk kita seorang Muslim mendapatkan keberuntungan. Jika kita kikir hakikatnya kita sedang pelit dengan diri sendiri dan mendatangkan kesengsaraan di masa yang akan mendatang. 

Bayangkan, Allah sampai menegaskan sedemikian rupa, “Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

4. Besabar dan bersyukur

Dengan memiliki sifat sabar, kita akan mempunyai resilience/ketangguhan ketika menghadapi ujian dan kesulitan. Ketangguhan lahir dari sifat sabar yang kita miliki. 

Dengan sabar dalam menghadapi ujian dan pekerjaan misalnya, maka kita akan mendapatkan keberuntungan berupa karir yang baik, karya yang bermanfaat dan lainya.  

Nah, dengan bersyukurlah kita sebagai seorang muslim tidak akan terus-terusan haus dengan apa yang orang lain miliki. Rasa syukur mampu menghadirkan kebahagian terhadap apa yang sudah Allah karuniakan kepada kita. 

Dalam meraih kemenangan dan kehidupan di dunia, dan di akhirat berupa syurga yang besar maka sabar dan syukur menjadi kuncinya. 

Sebagaimana  Allah menyeru orang-orang beriman,

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung (QS: Ali ‘Imran: 200).

Referensi:

https://hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2013/11/15/7298/raih-keberuntungan-dengan-cukup-berpedoman-al-quran.html (Diakses pada 11 Desember 2022)

https://tafsirweb.com/1332-surat-ali-imran-ayat-200.html (Diakses pada 11 Desember 2022)

https://www.republika.co.id/berita/q2yham430/orang-yang-beruntung-dalam-alquran (Diakses pada 11 Desember 2022)

Tri Alfiani

Master in Islamic Finance Practice (MIFP), INCEIF President's Scholarship Awardee, Content and Social Media Specialist in Islamic Finance and Economy

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button