Doa Berbuka Puasa Ramadhan yang Shahih dan Mustajab
Pernah nggak, pas lagi nunggu azan Maghrib, kita udah siap-siap dengan segelas air dan kurma, tapi lupa baca doa berbuka puasa? Nah, biar momen berbuka makin berkah, yuk kita bahas bareng tentang doa berbuka puasa Ramadhan yang shahih, lengkap dengan dalil dan keutamaannya.
Selain itu, tahu nggak sih kalau waktu berbuka adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa? Jadi, jangan sampai melewatkan kesempatan emas ini untuk memohon apa saja yang kita inginkan. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya!
Doa Berbuka Puasa Ramadhan yang Shahih
Sering dengar doa berbuka yang berbunyi seperti ini?
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘alaika tawakkaltu wa ‘ala rizqika afthartu.
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
Tapi ternyata, doa ini diriwayatkan dalam hadits yang lemah (dhaif). Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Ghalil (4/38) menjelaskan bahwa hadits ini memiliki sanad yang terputus dan dianggap mursal, sehingga kurang kuat untuk diamalkan.
Nah, sebagai gantinya, ada doa berbuka puasa Ramadhan yang shahih dan lebih dianjurkan:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya: “Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (2357) dan dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Abu Dawud. Jadi, kalau mau memastikan doa kita sesuai sunnah, yuk hafalkan doa ini!
Baca juga: Bersikap Pertengahan dalam Menggunakan Harta
Keutamaan Berdoa Saat Berbuka Puasa
Kamu tahu nggak, kalau doa saat berbuka puasa itu sangat mustajab? Rasulullah ﷺ bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Tsalāṡatun lā turaddu da‘watuhum: as-ṣā’imu ḥattā yuftar, wal imāmul ‘ādil, wa da‘watul maẓlūm.
Artinya: “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi No. 2526, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib 1/448).
Jadi, jangan sampai menyia-nyiakan waktu berbuka puasa dengan hanya fokus ke makanan, ya! Sempatkan untuk berdoa karena ini adalah momen spesial yang penuh keberkahan.
Baca juga: Bersyukur: Salah Satu Sebab Ditambahnya Nikmat
Sunnah dan Adab Berbuka Puasa
Biar momen berbuka makin sempurna, yuk terapkan sunnah dan adab berbuka berikut ini:
1. Menyegerakan Berbuka
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Lā yazālun-nāsu bikhairin mā ‘ajjalul-fiṭr.
Artinya: “Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari No. 1957 dan Muslim No. 1098).
Jadi, nggak perlu menunda berbuka, langsung minum air atau makan kurma begitu azan Maghrib berkumandang.
2. Berbuka dengan Kurma atau Air
Rasulullah ﷺ punya kebiasaan berbuka dengan kurma atau air. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتَمَرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَمَرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Kāna an-Nabiyyu ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam yuftiru ‘alā ruṭabātin qabla an yuṣallī, fa in lam takun ruṭabātun fatamarātun, fa in lam takun tamarātun ḥasā ḥasawātin min mā’.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah sebelum shalat. Jika tidak ada, maka dengan kurma kering. Jika tidak ada juga, beliau meneguk beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud No. 2356, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Abu Dawud).
3. Tidak Berlebihan dalam Makan
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Wa kulū wasyrabū wa lā tusrifū, innahū lā yuḥibbul-musrifīn.
Artinya: “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31).
Jadi, meskipun makanan di meja banyak dan menggoda, tetap jaga porsi agar tubuh tetap sehat dan ibadah makin lancar!
Baca juga: Ibadah Ramadhan pada Saat Pulang Pergi Kerja
Kesimpulan
Sekarang kita sudah tahu bahwa doa berbuka puasa Ramadhan yang shahih adalah Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah. Selain itu, waktu berbuka adalah saat yang mustajab untuk berdoa, jadi jangan sampai dilewatkan begitu saja. Dengan mengikuti sunnah berbuka, seperti menyegerakan makan, berbuka dengan kurma atau air, serta tidak berlebihan dalam makan, insya Allah ibadah puasa kita jadi lebih berkah.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu kamu dalam mengamalkan doa berbuka puasa Ramadhan yang benar. Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga Allah menerima amal ibadah kita semua. Aamiin!
Baca juga: Apakah Seorang Muslim Tidak Boleh Kaya?

Yuk Investasi Halal di Nabitu.
Referensi
Al Quran AL Karim, Diakses dari https://tafsirweb.com/
Al Albani, Muhammad Nashiruddin. Irwa’ul Ghalil. Dar Al Ma’arif. Diakses dari https://rumaysho.com/1141-kritik-doa-buka-puasa-allahumma-laka-shumtu.html
Al Albani, Muhammad Nashiruddin. Shahih Abu Dawud. Maktabah Al-Ma’arif. https://sunnah.com/
Muslim bin Hajjaj. Shahih Muslim. https://www.hadits.id/hadits/muslim
Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih Bukhari. https://www.hadits.id/hadits/bukhari
Tirmidzi, Abu Isa. Sunan At-Tirmidzi. https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi